JAKARTA, KOMPAS.com - Dalam upaya mencegah stunting pada anak, diperlukan pola makan yang teratur dan terjadwal setiap hari.
Hal ini disampaikan oleh ahli gizi Posyandu Cempaka Putih Barat Jakarta Pusat Ainil Hamidah, Selasa (4/4/2023).
“Idealnya anak makan itu 2-3 jam sekali untuk mengkondisikan perut kosong,” kata wanita yang akrab disapa Aida itu.
Selain itu, Aida juga menekankan bahwa pola makan anak harus dalam jam dan pola yang beraturan.
Baca juga: Pemahaman Orangtua soal Stunting Baru 60 Persen, BKKBN: Ini Tantangan Bersama
“Contohnya, tiga kali makan utama dan diselingi dua kali camilan. Begitu setiap harinya dan tidak (boleh) ada yang terlewat,” ujar dia.
Untuk jenis makanannya sendiri, Aida menyarankan makanan dan cemilan yang padat kalori. Selain itu, juga berpedoman sesuai PMBA (Pemberian Makan pada Bayi dan Anak).
“Beberapa pilihan kudapan mungkin bisa pisang barongko, rolade telur, perkedel kentang, puding roti/ubi/labu, bola-bola ubi, dan lain-lain,” jelas Aida.
Baca juga: Ungkap Kondisi Anak Terindikasi Stunting, Ahli Gizi: Harus Hati-hati Banget soalnya Sensitif
Untuk anak balita yang masih dalam fase MPASI, Aida berpendapat bahwa MPASI terbaik adalah buatan rumah yang padat kalori dan gizi, serta mengandung protein hewani.
“Bisa telur ayam, ikan lele, telur puyuh, ataupun hati ayam yang cenderung terjangkau harganya,” tutur dia.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.