Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Singgung soal Tudingan Depok Kota Intoleran, Wali Kota Idris: Jangan Termakan Isu Recehan

Kompas.com - 27/04/2023, 19:13 WIB
M Chaerul Halim,
Abdul Haris Maulana

Tim Redaksi

DEPOK, KOMPAS.com - Wali Kota Depok, Mohammad Idris meminta masyarakat untuk tidak termakan isu "recehan" terkait masalah intoleran di wilayahnya.

Hal itu diungkapkan Idris dalam sambutannya pada acara tasyakuran HUT ke-24 tahun Kota Depok di Masjid Balai Kota Depok, Kamis (27/4/2023).

"Kami sudah cukup damai, sudah cukup enak, nyaman tinggal di Depok, jangan sampai ada yang ngerecokin dengan isu-isu recehan yang tidak terbukti secara ilmiah," kata Idris.

Baca juga: Wali Kota Depok Mengaku Masih Banyak Masalah di Wilayahnya yang Belum Diselesaikan

Idris mengatakan indeks konflik sosial di Kota Depok pada tahun 2022 menunjukkan hasil yang sangat baik.

Indeks tersebut ia kutip dari hasil penelitian kerja sama Kesbangpol dengan Universitas Indonesia. Kemudian, indeks kerukunan beragama di Kota Depok berada pada angka 3,5.

"Rata-rata yaitu baik itu juga hasil dari kerja sama survei UI dan Kesbangpol. Ini harus kami banggakan harus di jaga," ujar Idris.

Idris pun mencontohkan, ada kecamatan yang sebelumnya berpotensi rentan konflik sosial, yakni Sawangan, Limo, dan Cipayung.

Baca juga: HUT Ke-24 Kota Depok, Wali Kota Idris: Jadi Hari Introspeksi Diri

Namun, tiga wilayah tersebut menunjukkan hasil yang baik pada tahun ini.

"Luar biasa peningkatannya itu dari indeks konflik sosial dari tiga kecamatan ini. Artinya, upaya teman-teman selama ini (berhasil) dalam hal pelayanan, dalam hal bagaimana mewujudkan kesetaraan dan juga kebersamaan di tengah-tengah masyarakat," ujar Idris.

Oleh karena itu, Idris menyampaikan terima kasih serta mengapresiasi kepada jajarannya yang telah berhasil mewujudkan hal tersebut.

Baca juga: Kala Ridwan Kamil Dapat Pelukan Idris di Hari Ulang Tahun ke-24 Kota Depok...

"Kami apresiasi dan saya atas nama pribadi, pemerintah, mengucapkan ribuan terima kasih kepada teman-teman semuanya yang turut berjuang," ucap dia.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Polisi Dalami Peran Belasan Saksi Dalam Kasus Tewasnya Taruna STIP yang Dianiaya Senior

Polisi Dalami Peran Belasan Saksi Dalam Kasus Tewasnya Taruna STIP yang Dianiaya Senior

Megapolitan
Kepada Kapolres Jaktim, Warga Klender Keluhkan Aksi Lempar Petasan dan Tawuran

Kepada Kapolres Jaktim, Warga Klender Keluhkan Aksi Lempar Petasan dan Tawuran

Megapolitan
Belasan Taruna Jadi Saksi dalam Prarekonstruksi Kasus Tewasnya Junior STIP

Belasan Taruna Jadi Saksi dalam Prarekonstruksi Kasus Tewasnya Junior STIP

Megapolitan
Polisi Tangkap Lebih dari 1 Orang Terkait Pengeroyokan Mahasiswa di Tangsel

Polisi Tangkap Lebih dari 1 Orang Terkait Pengeroyokan Mahasiswa di Tangsel

Megapolitan
RTH Tubagus Angke Dirapikan, Pedagang Minuman Harap Bisa Tetap Mangkal

RTH Tubagus Angke Dirapikan, Pedagang Minuman Harap Bisa Tetap Mangkal

Megapolitan
Prarekonstruksi Kasus Penganiayaan Taruna STIP Digelar hingga 4 Jam

Prarekonstruksi Kasus Penganiayaan Taruna STIP Digelar hingga 4 Jam

Megapolitan
Masih Bonyok, Maling Motor di Tebet Belum Bisa Diperiksa Polisi

Masih Bonyok, Maling Motor di Tebet Belum Bisa Diperiksa Polisi

Megapolitan
Cegah Prostitusi, RTH Tubagus Angke Kini Dipasangi Lampu Sorot

Cegah Prostitusi, RTH Tubagus Angke Kini Dipasangi Lampu Sorot

Megapolitan
Balita yang Jasadnya Ditemukan di Selokan Matraman Tewas karena Terperosok dan Terbawa Arus

Balita yang Jasadnya Ditemukan di Selokan Matraman Tewas karena Terperosok dan Terbawa Arus

Megapolitan
PDI-P Buka Penjaringan Cagub dan Cawagub Jakarta hingga 20 Mei 2024

PDI-P Buka Penjaringan Cagub dan Cawagub Jakarta hingga 20 Mei 2024

Megapolitan
Kuota Haji Kota Tangsel Capai 1.242 Jemaah, Pemberangkatan Dibagi 2 Gelombang

Kuota Haji Kota Tangsel Capai 1.242 Jemaah, Pemberangkatan Dibagi 2 Gelombang

Megapolitan
Paniknya Mahasiswa di Tangsel, Kontrakan Digeruduk Warga saat Sedang Beribadah

Paniknya Mahasiswa di Tangsel, Kontrakan Digeruduk Warga saat Sedang Beribadah

Megapolitan
Jasad Balita Tersangkut di Selokan Matraman, Orangtua Sempat Lapor Kehilangan

Jasad Balita Tersangkut di Selokan Matraman, Orangtua Sempat Lapor Kehilangan

Megapolitan
Jasad Balita di Matraman Ditemukan Warga Saat Bersihkan Selokan, Ternyata Sudah 3 Hari Hilang

Jasad Balita di Matraman Ditemukan Warga Saat Bersihkan Selokan, Ternyata Sudah 3 Hari Hilang

Megapolitan
Polisi Ungkap Penyebab Mahasiswa di Tangsel Bertikai dengan Warga Saat Beribadah

Polisi Ungkap Penyebab Mahasiswa di Tangsel Bertikai dengan Warga Saat Beribadah

Megapolitan
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com