Hal itu diungkapkan Idris dalam sambutannya pada acara tasyakuran HUT ke-24 tahun Kota Depok di Masjid Balai Kota Depok, Kamis (27/4/2023).
"Kami sudah cukup damai, sudah cukup enak, nyaman tinggal di Depok, jangan sampai ada yang ngerecokin dengan isu-isu recehan yang tidak terbukti secara ilmiah," kata Idris.
Idris mengatakan indeks konflik sosial di Kota Depok pada tahun 2022 menunjukkan hasil yang sangat baik.
Indeks tersebut ia kutip dari hasil penelitian kerja sama Kesbangpol dengan Universitas Indonesia. Kemudian, indeks kerukunan beragama di Kota Depok berada pada angka 3,5.
"Rata-rata yaitu baik itu juga hasil dari kerja sama survei UI dan Kesbangpol. Ini harus kami banggakan harus di jaga," ujar Idris.
Idris pun mencontohkan, ada kecamatan yang sebelumnya berpotensi rentan konflik sosial, yakni Sawangan, Limo, dan Cipayung.
Namun, tiga wilayah tersebut menunjukkan hasil yang baik pada tahun ini.
"Luar biasa peningkatannya itu dari indeks konflik sosial dari tiga kecamatan ini. Artinya, upaya teman-teman selama ini (berhasil) dalam hal pelayanan, dalam hal bagaimana mewujudkan kesetaraan dan juga kebersamaan di tengah-tengah masyarakat," ujar Idris.
Oleh karena itu, Idris menyampaikan terima kasih serta mengapresiasi kepada jajarannya yang telah berhasil mewujudkan hal tersebut.
"Kami apresiasi dan saya atas nama pribadi, pemerintah, mengucapkan ribuan terima kasih kepada teman-teman semuanya yang turut berjuang," ucap dia.
https://megapolitan.kompas.com/read/2023/04/27/19133571/singgung-soal-tudingan-depok-kota-intoleran-wali-kota-idris-jangan