Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Bakal Ada Capres yang Ikut Buruh Turun ke Jalan Saat May Day 2023, Sosoknya Masih Rahasia

Kompas.com - 29/04/2023, 12:28 WIB
Tria Sutrisna,
Fabian Januarius Kuwado

Tim Redaksi

JAKARTA, KOMPAS.com - Massa buruh dari berbagai elemen bakal menyatakan sikap dan dukungan terhadap bakal calon presiden dalam aksi May Day, Senin (1/5/2023) di DKI Jakarta.

Presiden Konfederasi Serikat Pekerja Indonesia (KSPI) Said Iqbal menjelaskan, akan ada kandidat bakal calon presiden (capres) yang hadir dalam rangkaian aksi May Day 2023.

"Akan ada capres yang akan hadir dalam May Day Fiesta di Istora Senayan untuk memberikan ucapan selamat Hari Buruh Internasional," ujar Iqbal, Sabtu (29/4/2023). 

Baca juga: 50.000 Buruh Bakal Turun ke Jalan Jakarta untuk Peringati May Day

Iqbal belum menjelaskan secara pasti siapa sosok bakal capres yang dikabarkan akan hadir dan menemui massa buruh tersebut.

Dia hanya mengatakan bahwa pernyataan sikap dan dukungan terhadap bakal capres tersebut bakal disampaikan lebih lanjut pada Sabtu siang ini.

"Pernyataan sikap Partai Buruh dan organisasi serikat buruh tentang dukungan untuk capres yang pro buruh dan kelas pekerja," kata Iqbal.

Adapun aksi May Day 2023 di Jakarta diperkirakan bakal diikuti oleh 50.000 buruh dari berbagai organisasi atau kelompok.

Baca juga: Dikritik Warganet karena Kode Dukung Ganjar, Partai Buruh Beri Penjelasan

Massa aksi akan berdemonstrasi di depan Istana Negara dan Gedung Mahkamah Konstitusi (MK) mulai Senin (1/5/2023) sekitar pukul 09.30 WIB.

"Untuk di Jakarta massa buruh 50.000 orang. Jam 09.30 WIB sampai dengan 12.30 aksi May Day di Istana dan Gedung MK," ujar Said Iqbal saat diwawancarai Kompas.com, Sabtu (29/4/2023).

Dari kawasan Istana Negara dan Gedung MK, kata Said Iqbal, para buruh akan bergeser ke Istora Senayan untuk mengikat rangkaian kegiatan May Day Fiesta.

"Jam 13.00 WIB sampai 17.00 WIB Mayday Fiesta di Istora Senayan," kata Said Iqbal. 

Baca juga: Hari Buruh 2023 Tanggal Merah, Ini Sejarah Peringatannya di Indonesia

Berikut ini enam tuntutan utama yang telah disiapkan oleh para buruh dalam May Day 2023. Di antaranya adalah menuntut pencabutan Omnibus Law UU Cipta Kerja dan parliamentary threshold 4 persen.

Massa juga mendesak pengesahan Rancangan Undang-Undang (RUU) Pekerja Rumah Tangga (PRT) dan menolak RUU Kesehatan.

"Kemudian Reformasi Agraria dan Kedaulatan Pangan, dan Pilih Presiden 2024 yang Pro Buruh dan Kelas Pekerja," kata Iqbal.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Pemerintah Diminta Tunjuk Perumnas untuk Kelola Rumah Subsidi agar Tepat Sasaran

Pemerintah Diminta Tunjuk Perumnas untuk Kelola Rumah Subsidi agar Tepat Sasaran

Megapolitan
[POPULER JABODETABEK] Rumah Subsidi Pemerintah di Jarah, Pengamat : Bank dan Pemilik Tak Peduli Nilai Bangunan | Calon Pengantin Ditipu WO

[POPULER JABODETABEK] Rumah Subsidi Pemerintah di Jarah, Pengamat : Bank dan Pemilik Tak Peduli Nilai Bangunan | Calon Pengantin Ditipu WO

Megapolitan
Pemerintah Diminta Evaluasi dan Coret Pengembang Rumah Subsidi yang Bermasalah

Pemerintah Diminta Evaluasi dan Coret Pengembang Rumah Subsidi yang Bermasalah

Megapolitan
Kepiluan Calon Pengantin di Bogor Kena Tipu WO, Dekorasi dan Katering Tak Ada pada Hari Pernikahan

Kepiluan Calon Pengantin di Bogor Kena Tipu WO, Dekorasi dan Katering Tak Ada pada Hari Pernikahan

Megapolitan
Prakiraan Cuaca Jakarta Hari Ini Rabu 26 Juni 2024 dan Besok: Pagi ini Cerah Berawan

Prakiraan Cuaca Jakarta Hari Ini Rabu 26 Juni 2024 dan Besok: Pagi ini Cerah Berawan

Megapolitan
Rute KA Jayakarta dan Tarifnya 2024

Rute KA Jayakarta dan Tarifnya 2024

Megapolitan
PKB Harap Kadernya Duet dengan Anies di Pilkada Jakarta, tapi Tak Paksakan Kehendak

PKB Harap Kadernya Duet dengan Anies di Pilkada Jakarta, tapi Tak Paksakan Kehendak

Megapolitan
Cegah Judi Online, Kapolda Metro Jaya Razia Ponsel Anggota

Cegah Judi Online, Kapolda Metro Jaya Razia Ponsel Anggota

Megapolitan
Akhir Hidup Tragis Pedagang Perabot di Duren Sawit, Dibunuh Anak Kandung yang Sakit Hati Dituduh Maling

Akhir Hidup Tragis Pedagang Perabot di Duren Sawit, Dibunuh Anak Kandung yang Sakit Hati Dituduh Maling

Megapolitan
Bawaslu Depok Periksa Satu ASN yang Diduga Hadiri Deklarasi Dukungan Imam Budi Hartono

Bawaslu Depok Periksa Satu ASN yang Diduga Hadiri Deklarasi Dukungan Imam Budi Hartono

Megapolitan
Nasdem Tunggu Arahan Surya Paloh soal Pilkada Jakarta, Akui Nama Anies Masuk Rekomendasi

Nasdem Tunggu Arahan Surya Paloh soal Pilkada Jakarta, Akui Nama Anies Masuk Rekomendasi

Megapolitan
Calon Siswa Tak Lolos PPDB Jalur Zonasi di Depok, padahal Rumahnya Hanya 794 Meter dari Sekolah

Calon Siswa Tak Lolos PPDB Jalur Zonasi di Depok, padahal Rumahnya Hanya 794 Meter dari Sekolah

Megapolitan
Hendak Lanjutkan Koalisi, Parpol KIM Disebut Belum Teken Kerja Sama untuk Pilkada Jakarta

Hendak Lanjutkan Koalisi, Parpol KIM Disebut Belum Teken Kerja Sama untuk Pilkada Jakarta

Megapolitan
Nasdem Harap Kaesang Maju Pilkada Jakarta, Bisa Dipasangkan dengan Anies atau Sahroni

Nasdem Harap Kaesang Maju Pilkada Jakarta, Bisa Dipasangkan dengan Anies atau Sahroni

Megapolitan
Ditanya soal PKS Usung Anies di Pilkada Jakarta, Demokrat Prioritaskan Koalisi Indonesia Maju

Ditanya soal PKS Usung Anies di Pilkada Jakarta, Demokrat Prioritaskan Koalisi Indonesia Maju

Megapolitan
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com