JAKARTA, KOMPAS.com - Sebuah gudang tripleks di Jalan Cipinang Muara II RT 001/RW 04, Duren Sawit, Jakarta Timur, sempat terbakar pada Selasa (30/5/2023) sekitar pukul 20.30 WIB.
Meski proses pendinginan telah berlangsung sejak pukul 23.00 WIB, api sempat menyala kembali pada Rabu (31/5/2023) pagi.
"Aliran air sempat terhambat, sehingga terjadi penyalaan kembali. Ada sedikit percikan api karena air sempat tidak ada," kata Kasudin Damkar Jakarta Timur Muchtar Zakaria di lokasi, Rabu.
Ia melanjutkan, salah satu faktor yang menghambat aliran air adalah aktivitas masyarakat di kawasan itu.
Baca juga: Pendinginan di Gudang Tripleks Duren Sawit Berlanjut, Damkar Masih Sirami Tumpukan Papan
Sebab, selang dari setiap unit mobil pemadam kebakaran digelar ke sumber air yang cukup jauh yaitu Kanal Banjir Timur (KBT).
Sedangkan Jalan Cipinang Muara II dan area di sekitar KBT kerap dilalui pengendara kendaraan roda dua dan empat.
Lebih lanjut, mobil pemadam kebakaran tambahan pun sempat terjebak macet saat hendak menuju lokasi kebakaran untuk pendinginan.
"Itu salah satu hambatannya. Aliran air terhambat. Penyalaan sempat ada, tetapi sudah langsung diamankan," jelas Muchtar.
Usai percikan api dipadamkan, proses pendinginan kembali dilanjutkan melalui metode penguraian dan penuntasan kebakaran.
Baca juga: Kerugian Capai Rp 1 Miliar, Penyebab Kebakaran Gudang Tripleks di Duren Sawit Belum Diketahui
Ini dilakukan karena gudang itu memiliki tumpukan tripleks yang tinggi.
Adapun proses penguraian yang dimaksud adalah memindahkan tumpukan tripleks dari tempatnya terbakar.
Sebab, beberapa tripleks yang berada di tumpukan paling atas masih mengeluarkan kepulan asap.
Dalam proses penguraian, setiap tumpukan papan tripleks disirami air tanpa henti. Lalu, setiap papan akan diambil untuk disiram kembali.
Papan tripleks yang sudah disiram akan didinginkan di tempat yang aman dan jauh dari sumber panas.
Baca juga: Korban Kebakaran Lapak Pemulung Duren Sawit Butuh Seragam Sekolah dan Susu Balita
"Penyiraman harus dilakukan secara terus-menerus. Kalau dibiarkan, misalnya 10 menit, akan muncul kembali asapnya (dan berpotensi penyalaan)," jelas Muchtar.
"Api bakal muncul dan membesar lagi, ditambah saat ini cuaca sedang panas juga. Makanya kami lakukan penguraian," imbuh dia.
Dapatkan update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari Kompas.com. Mari bergabung di Grup Telegram "Kompas.com News Update", caranya klik link https://t.me/kompascomupdate, kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.Tulis komentarmu dengan tagar #JernihBerkomentar dan menangkan e-voucher untuk 90 pemenang!
Syarat & KetentuanPeriksa kembali dan lengkapi data dirimu.
Data dirimu akan digunakan untuk verifikasi akun ketika kamu membutuhkan bantuan atau ketika ditemukan aktivitas tidak biasa pada akunmu.
Segera lengkapi data dirimu untuk ikutan program #JernihBerkomentar.