Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Penyewa Kontrakan Diduga Markas Sindikat Penjual Ginjal Mengaku Punya Bos

Kompas.com - 21/06/2023, 21:21 WIB
Wasti Samaria Simangunsong ,
Irfan Maullana

Tim Redaksi

BEKASI, KOMPAS.com - Akmal, salah satu penyewa kontrakan yang diduga markas sindikat penjual ginjal internasional di Bekasi, Jawa Barat, sempat menyebut "bos" kepada seseorang yang bernama Septian Taher.

Pemilik kontrakan, Sudirman (47), menjelaskan bahwa Septian Taher adalah orang pertama yang menyewa kontrakan tersebut, sekaligus yang bertanggung jawab membayar sewa setiap bulan.

Sedangkan sebutan "bos" keluar dari mulut Akmal ketika keran air di kontrakan tersebut bermasalah pada April lalu.

Masalah itu pun berimbaas pada tagihan air yang membengkak karena tidak kunjung dibayar Akmal dan kawan-kawan.

Baca juga: Fakta Penggerebekan Markas Penjualan Ginjal Jaringan Internasional, Rumahnya Selalu Ramai

"Timbul lah tagihan membengkak. Istri saya marah ke mereka. Dijanjikan tanggal sekian akan dibayar, tapi enggak kunjung dibayar tagihannya," kata Sudirman saat ditemui Kompas.com di kediamannya, Rabu (21/6/2023).

Karena mendapat desakan dari istri Sudirman, akhirnya Akmal menyebut masalah ini akan diselesaikan oleh bos mereka.

"Akhirnya keluar ucapan 'bos' ini setelah berminggu-minggu saya kasih waktu (membayar tagihan)," ungkapnya.

Setelah itu, Sudirman mengaku mendapat telepon dari Septian Taher yang mengaku akan bertanggung jawab membayar tagihan air tersebut.

"Ditelepon lah saya sama Septian, bahwa dia bertanggung jawab. Baru kita tahu Septian itu bosnya," kata Sudirman.

Baca juga: Kilah Penghuni Kontrakan yang Diduga Jadi Markas Penjualan Ginjal: Mengaku Pekerja Bangunan dan Kena Tipu

Pembayaran tagihan air yang membengkak ini hendak diselesaikan Septian dengan sara mencicil.

Namun, Septian sempat marah karena mendapat desakan dari pemilik rumah agar segera melunasi tunggakan tersebut.

"Dia bilang, ‘Ibu pikir cari duit gampang’. Ya saya baca saja (isi pesan WhatsApp), enggak saya komen, ya sudahlah," tutur Murniati istri Sudirman, dalam kesempatan yang sama.

Begitu tunggakan selesai dibayar, Septian kembali mengirim pesan melalui WhatsApp kepada Murniati.

"(Katanya) Sudah selesai ya bu (pembayarannya). Ibu pastikan air PAM itu gak ada tunggakan lagi," tandas Murniati.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

MRT Jakarta Minta Maaf Usai Insiden Jatuhnya Besi Ribar Kejagung ke Lintasan Rel

MRT Jakarta Minta Maaf Usai Insiden Jatuhnya Besi Ribar Kejagung ke Lintasan Rel

Megapolitan
Terbongkarnya Penjualan Video Porno Anak di Telegram, Pelaku Edarkan Ribuan Video dan Raup Ratusan Juta Rupiah

Terbongkarnya Penjualan Video Porno Anak di Telegram, Pelaku Edarkan Ribuan Video dan Raup Ratusan Juta Rupiah

Megapolitan
PT MRT Jakarta: Terlalu Dini Menyatakan Besi Ribar Jatuh karena Induksi Elektromagnetik

PT MRT Jakarta: Terlalu Dini Menyatakan Besi Ribar Jatuh karena Induksi Elektromagnetik

Megapolitan
Petugas Kebersihan Diduga Rekam Perempuan yang Sedang Mandi di Toilet GBK

Petugas Kebersihan Diduga Rekam Perempuan yang Sedang Mandi di Toilet GBK

Megapolitan
Polisi Tangkap 2 dari 6 Pelaku Pembacokan dalam Tawuran di Pademangan

Polisi Tangkap 2 dari 6 Pelaku Pembacokan dalam Tawuran di Pademangan

Megapolitan
Massa Aksi Tulis Tuntutan dengan Bahasa Arab agar Solidaritas untuk Palestina Didengar Timur Tengah

Massa Aksi Tulis Tuntutan dengan Bahasa Arab agar Solidaritas untuk Palestina Didengar Timur Tengah

Megapolitan
Warga Jaktim Butuh Lebih Banyak Ruang Terbuka dan Tempat Bermain Anak

Warga Jaktim Butuh Lebih Banyak Ruang Terbuka dan Tempat Bermain Anak

Megapolitan
“Gubernur Ideal adalah Orang yang Mengerti Persoalan Jakarta Setelah Tidak Lagi Jadi Ibu Kota”

“Gubernur Ideal adalah Orang yang Mengerti Persoalan Jakarta Setelah Tidak Lagi Jadi Ibu Kota”

Megapolitan
Faktor Ekonomi Jadi Motif Deky Jual Konten Video Porno Anak di Telegram

Faktor Ekonomi Jadi Motif Deky Jual Konten Video Porno Anak di Telegram

Megapolitan
Massa Unjuk Rasa di Depan Kedubes Amerika Serikat, Suarakan Solidaritas untuk Palestina

Massa Unjuk Rasa di Depan Kedubes Amerika Serikat, Suarakan Solidaritas untuk Palestina

Megapolitan
Polisi Tangkap 3 Maling Spion Mobil di 9 Titik Jakarta Utara

Polisi Tangkap 3 Maling Spion Mobil di 9 Titik Jakarta Utara

Megapolitan
Polisi Buru 398 Pelanggan Konten Video Porno Anak yang Diedarkan Deky lewat Telegram

Polisi Buru 398 Pelanggan Konten Video Porno Anak yang Diedarkan Deky lewat Telegram

Megapolitan
Menjelang Idul Adha, Masyarakat Diminta Tak Jual Hewan Kurban di Fasilitas Umum

Menjelang Idul Adha, Masyarakat Diminta Tak Jual Hewan Kurban di Fasilitas Umum

Megapolitan
Viral Video Tarif Parkir Liar Motor Rp 25.000 di JIS, Dishub DKI Kirim Anggota Tertibkan

Viral Video Tarif Parkir Liar Motor Rp 25.000 di JIS, Dishub DKI Kirim Anggota Tertibkan

Megapolitan
Soal Wacana Kaesang Duet dengan Budi Djiwandono pada Pilkada Jakarta, Pengamat: Apa Iya Cuma Jadi Cawagub?

Soal Wacana Kaesang Duet dengan Budi Djiwandono pada Pilkada Jakarta, Pengamat: Apa Iya Cuma Jadi Cawagub?

Megapolitan
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com