Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Sebelum Sukses Rintis Usaha Ayam Geprek, Eks Napi Syaiful Sempat Ngamen Jadi Badut dan Ondel-ondel

Kompas.com - 29/06/2023, 17:03 WIB
Xena Olivia,
Nursita Sari

Tim Redaksi

JAKARTA, KOMPAS.com - Perjalanan panjang harus dilalui eks narapidana (napi) Syaiful Adnan (26) sebelum berhasil merintis usaha ayam gepreknya sendiri.

Setelah menjalani masa bebas bersyarat sebagai klien di bawah naungan Balai Pemasyarakatan (Bapas) Kelas I Jakarta Pusat pada 2020, pria yang akrab disapa Ipul ini harus mulai membiayai dirinya sendiri.

Ipul awalnya bekerja serabutan, yakni mengamen sebagai badut dan menjadi orang di balik ondel-ondel.

Dari tempat tinggalnya di daerah Senen, Jakarta pusat, Ipul biasanya menyambangi kawasan Ciledug, Kota Tangerang. Pada akhir pekan, Ipul memilih mangkal di Blok M, Jakarta Selatan.

“Blok M itu enaknya malam minggu. Ramai, banyak yang pacaran, jadi suka ada yang ngasih (uang),” celetuk dia sambil tersenyum, saat berbincang dengan Kompas.com, Rabu (21/6/2023).

Baca juga: Cita-cita Eks Napi Syaiful Setelah Rintis Usaha Ayam Geprek, Jualan di Ruko dan Punya Karyawan

Keseharian Ipul mulai berubah saat seorang teman mengajaknya bekerja di sebuah gerai ayam geprek. Mulanya, dia diajari untuk mengulek sambal terlebih dahulu.

“Dari teman, orang kosan di Kwitang. ‘Mau kerja enggak daripada begitu (serabutan)’. Saya mau. Alhamdulillah belajar mengulek dulu. Bertahap-tahap, pertama ngulek dulu sampai sebulan baru jadi koki,” tutur ayah beranak satu itu.

Ipul bekerja di lapak ayam geprek milik temannya selama setahun. Dia senang dan menikmati pekerjaan itu, lantaran diperbolehkan mencoba berbagai bagian pekerjaan.

“Dari ngulek, dibolehin goreng. Ganti-gantian sama yang lain,” lanjut dia.

Baca juga: Kasih Ibu dan Janji Eks Napi Syaiful Tak Lagi Terjerumus ke Lembah Hitam Narkotika...

Di sela-sela pekerjaannya, Ipul melakukan konseling bersama seorang Pembimbing Kemasyarakatan (PK) di Bapas Jakarta Pusat, Dumora Silaen.

Dia pernah mengutarakan keinginannya memiliki usaha ayam geprek sendiri dan memanfaatkan ilmu yang telah didapatkannya saat bekerja di tempat usaha temannya.

Namun, Ipul tidak memiliki modal dan sarana.

“Saat itu dia bilang, nanti ilmu dari jualan di tempat temannya itu bakal digunakannya untuk usaha jual ayam geprek juga,” kata Dumora saat diwawancarai Kompas.com, Rabu (28/6/2023).

Baca juga: Cerita Eks Napi Jualan Ayam Geprek yang Tutup Telinga dari Stigma Negatif

Kobaran semangat dan ketangkasan Ipul menjadi salah satu pertimbangan dia dianggap tepat menjadi penerima gerobak usaha.

“Fokus, tekun, pekerja keras. Dia senang banget karena bisa punya usaha sendiri dan punya penghasilan yang lebih baik sekarang,” lanjut Dumora.

Untuk diketahui, Ipul pernah menjalani masa hukuman di Lembaga Pemasyarakatan (Lapas) Salemba akibat penggunaan narkotika dan tindakan kriminal pada 2018-2020.

Setelah bebas bersyarat, Ipul mendapat pembinaan dari Bapas Kelas I Jakarta Pusat. Dari situ, Ipul bertekad untuk menjadi pribadi yang lebih baik.

Ipul kini fokus dalam berdagang ayam geprek miliknya sendiri, “Geprek Akang Asegar”. Lokasinya di Jalan Kramat Pulo Barat, RT 003/RW 04, Senen, Jakarta Pusat (depan Alfamart).

Lapaknya buka setiap Senin-Sabtu, mulai pukul 15.00 WIB hingga sekitar pukul 20.00 WIB.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Baca tentang
Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Polisi Bantah Senior Penganiaya Taruna STIP hingga Tewas adalah Anak Pejabat

Polisi Bantah Senior Penganiaya Taruna STIP hingga Tewas adalah Anak Pejabat

Megapolitan
Prakiraan Cuaca Jakarta 9 Mei 2024 dan Besok: Tengah Malam ini Cerah Berawan

Prakiraan Cuaca Jakarta 9 Mei 2024 dan Besok: Tengah Malam ini Cerah Berawan

Megapolitan
[POPULER JABODETABEK] Cerita Eks Taruna STIP soal Lika-liku Perpeloncoan oleh Senior | Junior di STIP Disebut Wajib Panggil Senior dengan Sebutan “Nior”

[POPULER JABODETABEK] Cerita Eks Taruna STIP soal Lika-liku Perpeloncoan oleh Senior | Junior di STIP Disebut Wajib Panggil Senior dengan Sebutan “Nior”

Megapolitan
Rute Transjakarta 10A Rusun Marunda-Tanjung Priok

Rute Transjakarta 10A Rusun Marunda-Tanjung Priok

Megapolitan
Rute KA Cikuray, Tarif dan Jadwalnya 2024

Rute KA Cikuray, Tarif dan Jadwalnya 2024

Megapolitan
Bantah Pernyataan Ketua STIP soal Tak Ada Lagi Perpeloncoan, Alumni: Masih Ada, tapi pada Enggak Berani Berkoar

Bantah Pernyataan Ketua STIP soal Tak Ada Lagi Perpeloncoan, Alumni: Masih Ada, tapi pada Enggak Berani Berkoar

Megapolitan
Remaja Tusuk Seorang Ibu di Bogor Hingga Pisau Patah

Remaja Tusuk Seorang Ibu di Bogor Hingga Pisau Patah

Megapolitan
Jukir Liar Minimarket Ikhlas “Digusur” Asal Pemerintah Beri Pekerjaan Baru

Jukir Liar Minimarket Ikhlas “Digusur” Asal Pemerintah Beri Pekerjaan Baru

Megapolitan
Warga Bekasi Tewas Tertabrak Kereta di Kemayoran karena Terobos Palang Pelintasan

Warga Bekasi Tewas Tertabrak Kereta di Kemayoran karena Terobos Palang Pelintasan

Megapolitan
Manjakan Lansia, Asrama Haji Embarkasi Jakarta-Bekasi Tak Lagi Pakai Tempat Tidur Tingkat

Manjakan Lansia, Asrama Haji Embarkasi Jakarta-Bekasi Tak Lagi Pakai Tempat Tidur Tingkat

Megapolitan
KAI Commuter: Perjalanan Commuter Line Rangkasbitung-Tanah Abang Picu Pertumbuhan Ekonomi Lokal

KAI Commuter: Perjalanan Commuter Line Rangkasbitung-Tanah Abang Picu Pertumbuhan Ekonomi Lokal

Megapolitan
Tiga Jenazah ABK Kapal yang Terbakar di Muara Baru Telah Dijemput Keluarga

Tiga Jenazah ABK Kapal yang Terbakar di Muara Baru Telah Dijemput Keluarga

Megapolitan
Gangguan Jiwa Berat, Ibu yang Bunuh Anak Kandung di Bekasi Sempat Dirawat di RSJ

Gangguan Jiwa Berat, Ibu yang Bunuh Anak Kandung di Bekasi Sempat Dirawat di RSJ

Megapolitan
Jika Profesinya Dihilangkan, Jukir Liar Minimarket: Rawan Maling Motor dan Copet!

Jika Profesinya Dihilangkan, Jukir Liar Minimarket: Rawan Maling Motor dan Copet!

Megapolitan
Polisi: Ibu yang Bunuh Anak Kandung di Bekasi Alami Gangguan Kejiwaan Berat

Polisi: Ibu yang Bunuh Anak Kandung di Bekasi Alami Gangguan Kejiwaan Berat

Megapolitan
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com