"Saya dengar ledakan pas lagi nyiram air (ke kontrakan US). Ledakannya dua kali, suaranya besar tapi kayak orang nyalain petasan," ungkap Ruswanto.
"Bunyinya beda sama ledakan tabung gas. Ledakan mungkin karena ada yang kena api, misalnya terminal stopkontak, cuma enggak bisa dipastikan juga. Yang jelas ada sesuatu yang meledak," imbuh dia.
Sembari menyiram api, ia menanyakan penyebab kebakaran kepada W, dan apakah benar disebabkan oleh korsleting.
W mengungkapkan bahwa kebakaran terjadi karena ia dan anak-anaknya disiram bensin oleh US.
"Dia enggak cerita kenapa disiram bensin, dia cuma bilang kebakarannya karena dia disiram bensin sama suaminya," terang Ruswanto.
Bakar istri dan anak akibat cekcok
Kepala Unit Pelayanan Perempuan dan Anak (Kanit PPA) Polres Metro Jakarta Timur Ipda Sri Yatmini mengungkapkan, aksi keji US membakar istri dan dua anaknya usai terlibat perterngkaran dengan sang istri, W.
Belum diketahui pasti penyebab mereka berdua bertengkar. Namun, yang jelas, pertengkaran di dalam kamar kontrakan itu berujung KDRT.
US yang kala itu memegang botol bensin langsung mengguyur istri dan dua anaknya.
"Dua anak korban ini sedang main HP di rumah itu, jadi karena suami pada saat marah-marah itu sedang memegang botol bensin, diguyur lah ketiga korban, antara ibu dan dua anak korban itu," tutur Sri kepada Kompas.com, Minggu (2/7/2023).
Baca juga: Cemburu Buta Diduga Jadi Pemicu Amarah Pria yang Tega Bakar Istri dan Dua Anaknya di Cakung
US yang melihat korban terbakar justru ikut panik. Dirinya lalu ikut menyiram bensin ke tubuhnya dan ia akhirnya ikut terbakar.
Meski begitu, US tetap dinyatakan selamat. Pelaku hanya mendapat luka bakar 20-30 persen di tubuhnya.
Ia yang kini berstatus sebagai tersangka. Ia direlokasi ke RS Polri, Kramatjati, Jakarta Timur, untuk dirawat.
Semua korban juga selamat, tetapi mengalami tingkat luka bakar 55 persen.
Selain itu, para korban juga sudah direlokasi ke dua rumah sakit yang berbeda, yakni di RS Tarakan, Jakarta Pusat; dan di RS Koja, Jakarta Utara.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.