Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

DLHK Depok Klaim Unit Pengolahan Sampah Terus Beroperasi sejak 2014

Kompas.com - 13/07/2023, 18:44 WIB
Muhammad Naufal,
Nursita Sari

Tim Redaksi

DEPOK, KOMPAS.com - Dinas Lingkungan Hidup dan Kebersihan (DLHK) Kota Depok mengeklaim, unit pengolahan sampah (UPS) tidak pernah dinonaktifkan.

DLHK menyampaikan ini menanggapi pernyataan anggota DPRD Depok yang meminta Pemerintah Kota (Pemkot) Depok mengaktifkan kembali UPS sebagai solusi jangka pendek mengatasi persoalan sampah di Kota Depok.

"UPS ini terus berjalan sejak 2014," kata Kepala DLHK Kota Depok Abdul Rahman melalui sambungan telepon, Kamis (13/7/2023).

Baca juga: TPA Cipayung Disebut Tak Layak Beroperasi Lagi, Ini Kata DLHK Depok

Ia memberikan contoh, salah satu UPS yang tetap aktif adalah UPS Merdeka 2 di Kecamatan Sukmajaya, Depok.

Menurut Abdul, UPS Merdeka 2 melayani tiga lingkungan di Sukmajaya. Pada penerapannya, warga di tiga lingkungan Sukmajaya memilah sampah organik dan non-organik.

DLHK Kota Depok kemudian mengangkut sampah organik di tiga lingkungan tersebut.

"Contoh di UPS Merdeka 2, itu baru melayani tiga titik masyarakat. Tiga titik ini maksudnya bisa RT, RW, atau perumahan," ucap dia.

"(Lalu), kami angkut sampah organiknya untuk kami olah di UPS," lanjut Abdul.

Baca juga: TPA Cipayung Bukan Tutup Pukul 17.00 WIB, melainkan Setop Truk Sampah Masuk

Di satu sisi, ia menyadari bahwa masih sedikit masyarakat di Depok yang memilah sampah organik dan non-organik.

Karena itu, Abdul mengimbau masyarakat Kota Depok agar memilah sampah masing-masing.

Dengan demikian, volume sampah yang dikirim ke Tempat Pembuangan Akhir (TPA) Cipayung bisa berkurang, mengingat penumpukan sampah kini terjadi di TPA Cipayung.

"Jadi, saya mengimbau warga Depok agar komitmen bersama, kita melakukan pemilahan organik dan non-organik," ucap Abdul.

Baca juga: Operasional TPA Cipayung Hanya sampai 17.00 WIB, Truk Sampah Akhirnya Antre Berjam-jam

Anggota Fraksi PKB DPRD Kota Depok Babai Suhaimi sebelumnya menyebutkan, ada solusi jangka pendek yang bisa dilakukan untuk mengatasi persoalan sampah di Depok.

Solusi tersebut, yakni memfungsikan kembali UPS, program eks Wali Kota Depok Nur Nahmudi Ismail.

"Kalau jangka pendeknya (penanganan persoalan sampah), mungkin fungsikan kembali UPS," kata Babai, Rabu (12/7/2023).

Menurut Babai, UPS bisa mengolah sampah sehingga volume sampah di Depok tidak bertambah.

Kata Babai, cara kerja UPS serupa dengan tempat pengolahan sampah terpadu (TPST). Namun, pembangunan UPS jauh lebih cepat daripada pembangunan TPST.

"Jadi, kalau jangka pendek, efektifkan kembali UPS di berbagai wilayah yang terbangun waktu itu," ucap dia.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Prakiraan Cuaca Jakarta Hari Ini Selasa 4 Juni 2024, dan Besok: Tengah Malam ini Berawan

Prakiraan Cuaca Jakarta Hari Ini Selasa 4 Juni 2024, dan Besok: Tengah Malam ini Berawan

Megapolitan
Harga Tiket Masuk Jakarta Fair 2024 dan Jam Operasionalnya

Harga Tiket Masuk Jakarta Fair 2024 dan Jam Operasionalnya

Megapolitan
Daftar Lokasi Park and Ride di Jakarta dan Tarifnya

Daftar Lokasi Park and Ride di Jakarta dan Tarifnya

Megapolitan
Daftar Stasiun di Jakarta yang Layani Pembatalan Tiket Kereta Api

Daftar Stasiun di Jakarta yang Layani Pembatalan Tiket Kereta Api

Megapolitan
Kasus Ibu di Tangsel Lecehkan Anaknya, Keluarga Suami Mengaku Dapat Ancaman

Kasus Ibu di Tangsel Lecehkan Anaknya, Keluarga Suami Mengaku Dapat Ancaman

Megapolitan
Sepakat Damai, Eks Warga Kampung Bayam Bersedia Direlokasi ke Rusun Nagrak

Sepakat Damai, Eks Warga Kampung Bayam Bersedia Direlokasi ke Rusun Nagrak

Megapolitan
Tiga Pemuda Jadi Tersangka Pembacokan Polisi di Kembangan

Tiga Pemuda Jadi Tersangka Pembacokan Polisi di Kembangan

Megapolitan
Jadwal Konser Musik Jakarta Fair 2024

Jadwal Konser Musik Jakarta Fair 2024

Megapolitan
Puluhan Warga di Bogor Diduga Keracunan, 1 Orang Meninggal Dunia

Puluhan Warga di Bogor Diduga Keracunan, 1 Orang Meninggal Dunia

Megapolitan
Polisi Tangkap 5 Tersangka Pemalsu Dollar AS, Satu Pelaku WNA

Polisi Tangkap 5 Tersangka Pemalsu Dollar AS, Satu Pelaku WNA

Megapolitan
Deklarasi Jadi Cawalkot Depok, Supian Suri Ingin Berikan Kebijakan yang Baik untuk Warga

Deklarasi Jadi Cawalkot Depok, Supian Suri Ingin Berikan Kebijakan yang Baik untuk Warga

Megapolitan
Mediasi Berhasil, Eks Warga Kampung Bayam dan Jakpro Sepakat Berdamai

Mediasi Berhasil, Eks Warga Kampung Bayam dan Jakpro Sepakat Berdamai

Megapolitan
Polisi Minta Video Ibu Cabuli Anak Tak Disebar Lagi, Penyebar Bisa Kena UU ITE

Polisi Minta Video Ibu Cabuli Anak Tak Disebar Lagi, Penyebar Bisa Kena UU ITE

Megapolitan
Kronologi Polisi Dibacok Saat Bubarkan Remaja yang Hendak Tawuran

Kronologi Polisi Dibacok Saat Bubarkan Remaja yang Hendak Tawuran

Megapolitan
Panitia HUT Ke-79 RI Siapkan 2 Skenario, Heru Budi: Di Jakarta dan IKN

Panitia HUT Ke-79 RI Siapkan 2 Skenario, Heru Budi: Di Jakarta dan IKN

Megapolitan
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com