JAKARTA, KOMPAS.com - Sejumlah organisasi lingkungan kembali melaksanakan kampanye kolektif Pawai Bebas Plastik 2023.
Dalam tahun kelima ini, acara puncak Pawai Bebas Plastik digelar di Car Free Day (CFD) Sudirman-Thamrin, Jakarta Pusat, Minggu (30/7/2023).
Organisasi lingkungan secara kolektif mendesak tiga tuntutan kepada Pemerintah. Salah satunya adalah agar Pemerintah melarang penggunaan plastik sekali pakai.
“Saat ini sudah ada lebih dari 100 kabupaten/kota dan provinsi yang melarang penggunaan plastik sekali pakai. Melalui kebijakan ini, diharapkan ada pengurangan sampah plastik secara signifikan,” ujar Direktur Eksekutif Gerakan Indonesia Diet Kantong Plastik Tiza Mafira melalui keterangan resmi, dikutip Kompas.com, Minggu.
Baca juga: Penyesalan Korban Penipuan Loker di Ruko Bekasi karena Tak Sadar Ada Kejanggalan Sejak Awal
Beberapa jenis plastik sekali pakai yang disorot yakni kantong belanja, sedotan, dan styrofoam.
“Pada sisi lain, harus ada kebijakan mempercepat ekosistem guna ulang (reuse) sebagai solusi berkelanjutan,” lanjut dia.
Tuntutan kedua berkaitan dengan sistem tata kelola sampah. Hal ini mencakup perencanaan, penerapan, pengendalian, dan evaluasi saat pengelolaan sampah.
“Hal itu menjadi kunci masalah sampah dan polusi plastik secara struktural. Selama ini tata kelola sampah yang baik belum berjalan karena beberapa hal seperti perencanaan pengelolaan sampah tidak berbasis kajian komprehensif dan minimnya evaluasi dari program-program yang berjalan,” ujar pengkampanye Polusi dan Urban WALHI Nasional Abdul Ghofar.
Selain itu, organisasi lingkungan juga mendesak agar Pemerintah mendorong produsen dan pelaku usaha bertanggungjawab atas sampah pascakonsumsi.
Baca juga: Menikmati Minggu Pagi di CFD Jakarta, Ada yang Niat Olahraga atau Sekadar Foto-foto
Hal ini meliputi pengurangan penggunaan plastik sekali pakai, penggunaan kemasan ramah lingkungan, dan implementasi kewajiban perluasan tanggung jawab produsen.
Contohnya, daur ulang atau pengelolaan sampah produksi.
“Sejauh ini, sudah ada 42 produsen yang telah menyerahkan peta jalan pengurangan sampah dalam produk kemasan mereka ke Kementerian Lingkungan Hidup dan Kehutanan,” tutur Pengkampanye Urban Greenpeace Indonesia Atha Rasyadi.
“Produsen FMCG memegang peranan penting dalam mencegah timbulan sampah. Aksi individu juga perlu, tetapi perubahan sistem bagaimana produk didistribusikan kepada konsumen akan memberikan dampak yang signifikan,” lanjut dia.
Untuk diketahui, Pawai Bebas Plastik adalah gerakan kampanye kolektif yang bertujuan untuk mengurangi penggunaan plastik sekali pakai dan mendorong penanganan yang lebih baik terhadap sampah, khususnya yang berbahan plastik.
Mulanya, gerakan ini diinisiasi oleh sejumlah organisasi lingkungan, yaitu Divers Clean Action, EcoNusa, Gerakan Indonesia Diet Kantong Plastik, Greenpeace Indonesia, Indorelawan, Pandu Laut Nusantara, dan WALHI pada tahun 2019.
Dapatkan update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari Kompas.com. Mari bergabung di Grup Telegram "Kompas.com News Update", caranya klik link https://t.me/kompascomupdate, kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.Segera lengkapi data dirimu untuk ikutan program #JernihBerkomentar.