Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Takut Barang Bukti Hilang, Kuasa Hukum Finalis Miss Universe Indonesia Minta Polisi Gerak Cepat

Kompas.com - 08/08/2023, 19:04 WIB
Dzaky Nurcahyo,
Jessi Carina

Tim Redaksi

JAKARTA KOMPAS.com - Mellisa Anggraini, kuasa hukum finalis Miss Universe Indonesia yang diduga menjadi korban pelecehan, meminta polisi untuk bergerak cepat dalam mengusut kasus ini.

Sebab, semakin lama dugaan pelecehan ini diusut, kemungkinan besar para pelaku akan menghilangkan barang bukti.

"Mudah-mudahan polisi bisa cepat mengusut kasus ini. Jangan berlarut-larut. Jangan sampai ada pihak yang menghilangkan barang bukti, playing victim, dan lain sebagainya," ujar dia saat jumpa pers di kawasan Kebayoran Baru, Jakarta Selatan, Senin (7/8/2023).

Baca juga: Finalis Miss Universe Khawatir Terekam CCTV Saat Diminta Lepas Busana di Ballroom Hotel

Selain itu, Mellisa menilai, pelecehan yang dilakukan dalam balutan agenda body checking itu telah menyakiti banyak pihak.

Tidak hanya hati para finalis, tapi mungkin hati para orangtua yang mengetahui anak-anaknya diperlakukan tak senonoh.

"Adik-adik ini (finalis Miss Universe Indonesia) kalau ganti pakaian di depan ayahnya sendiri saja pasti malu. Apalagi di hadapan banyak orang dan ada laki-laki asing. Tentu menyakitkan perasaan mereka, apalagi orangtuanya," tutur dia.

Lebih lanjut, Mellisa menilai perlakuan yang dilakukan oknum event organizer (EO) justru menjelekkan citra perempuan di Indonesia.

Padahal, Miss Universe Indonesia diadakan untuk meningkatkan nilai perempuan di Tanah Air.

Baca juga: Polda Metro Bakal Panggil Penyelenggara Miss Universe Indonesia 2023 atas Kasus Dugaan Pelecehan Seksual

"Body checking ini menjadikan mereka (para finalis) hanya sebagai objek. Sebab tujuannya apa melakukan itu? Motifnya apa? Jadi ini sangat mengecewakan, ya," imbuh Mellisa.

Sebagai informasi, agenda body checking yang dilakukan oknum EO terjadi pada 1 Agustus 2023 di sebuah ballroom hotel di DKI Jakarta.

Hal itu diketahui terjadi sebelum gelaran grand final Miss Universe Indonesia dilakukan.

Adapun body checking sebenarnya tidak ada di dalam susunan acara. Sebab, agenda itu tiba-tiba dilakukan di tengah-tengah acara fitting baju.

Peristiwa pelecehan ini juga telah dilaporkan ke Polda Metro Jaya. Laporan diwakilkan oleh salah satu korban berinisial N.

Laporan itu terdaftar dengan nomor LP/B/4598/VII/2023/SPKT POLDA METRO JAYA tertanggal 7 Agustus 2023.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Viral Video Pencopotan Spanduk Sekda Supian Suri oleh Satpol PP Depok

Viral Video Pencopotan Spanduk Sekda Supian Suri oleh Satpol PP Depok

Megapolitan
BNN Tangkap 7 Tersangka Peredaran Narkoba, dari Mahasiswa sampai Pengedar Jaringan Sumatera-Jawa

BNN Tangkap 7 Tersangka Peredaran Narkoba, dari Mahasiswa sampai Pengedar Jaringan Sumatera-Jawa

Megapolitan
Tren Penyelundupan Narkoba Berubah: Bukan Lagi Barang Siap Pakai, tapi Bahan Baku

Tren Penyelundupan Narkoba Berubah: Bukan Lagi Barang Siap Pakai, tapi Bahan Baku

Megapolitan
Kronologi Kampung Susun Bayam Digeruduk Ratusan Sekuriti Suruhan Jakpro

Kronologi Kampung Susun Bayam Digeruduk Ratusan Sekuriti Suruhan Jakpro

Megapolitan
KPAI: Siswa SMP yang Lompat dari Lantai 3 Gedung Sekolah Rawat Jalan di Rumah

KPAI: Siswa SMP yang Lompat dari Lantai 3 Gedung Sekolah Rawat Jalan di Rumah

Megapolitan
BNN Ungkap Lima Kasus Peredaran Narkoba, Salah Satunya Kampus di Jaktim

BNN Ungkap Lima Kasus Peredaran Narkoba, Salah Satunya Kampus di Jaktim

Megapolitan
Antisipasi Percobaan Bunuh Diri Berulang, KPAI Minta Guru SMP di Tebet Deteksi Dini

Antisipasi Percobaan Bunuh Diri Berulang, KPAI Minta Guru SMP di Tebet Deteksi Dini

Megapolitan
Bus Transjakarta Bisa Dilacak 'Real Time' di Google Maps, Dirut Sebut untuk Tingkatkan Layanan

Bus Transjakarta Bisa Dilacak "Real Time" di Google Maps, Dirut Sebut untuk Tingkatkan Layanan

Megapolitan
Kampung Susun Bayam Dikepung, Kuasa Hukum Warga KSB Adu Argumen dengan Belasan Sekuriti

Kampung Susun Bayam Dikepung, Kuasa Hukum Warga KSB Adu Argumen dengan Belasan Sekuriti

Megapolitan
Fakta Penutupan Paksa Restoran di Kebon Jeruk, Mengganggu Warga karena Berisik dan Izin Sewa Sudah Habis

Fakta Penutupan Paksa Restoran di Kebon Jeruk, Mengganggu Warga karena Berisik dan Izin Sewa Sudah Habis

Megapolitan
KPAI Minta Hukuman Ibu yang Rekam Anaknya Bersetubuh dengan Pacar Diperberat

KPAI Minta Hukuman Ibu yang Rekam Anaknya Bersetubuh dengan Pacar Diperberat

Megapolitan
Pemerkosa Remaja di Tangsel Masih Satu Keluarga dengan Korban

Pemerkosa Remaja di Tangsel Masih Satu Keluarga dengan Korban

Megapolitan
Pabrik Narkoba di Bogor Terbongkar, Polisi Klaim 'Selamatkan' 830.000 Jiwa

Pabrik Narkoba di Bogor Terbongkar, Polisi Klaim "Selamatkan" 830.000 Jiwa

Megapolitan
Siasat Pabrik Narkoba di Bogor Beroperasi: Kamuflase Jadi Bengkel, Ruangan Pakai Peredam

Siasat Pabrik Narkoba di Bogor Beroperasi: Kamuflase Jadi Bengkel, Ruangan Pakai Peredam

Megapolitan
Ratusan Sekuriti Geruduk Kampung Susun Bayam, Perintahkan Warga Segera Pergi

Ratusan Sekuriti Geruduk Kampung Susun Bayam, Perintahkan Warga Segera Pergi

Megapolitan
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com