Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Setengah ASN Pemprov DKI Kerja dari Rumah, Kualitas Udara Jakarta Tetap Buruk

Kompas.com - 21/08/2023, 14:08 WIB
Larissa Huda

Editor

JAKARTA, KOMPAS.com - Pemerintah Provinsi (Pemprov) DKI Jakarta mulai menerapkan kebijakan work from home (WFH) bagi aparatur sipil negara (ASN) pada Senin (21/8/2023).

Penerapan WFH berlaku untuk 50 persen ASN Pemprov DKI mulai Senin (21/8/2023) hingga Sabtu (21/10/2023).

Pada hari pertama penerapannya, kualitas udara Jakarta terpantau masih buruk. Dikutip dari laman IQAir pukul 13.00 WIB, indeks kualitas udara di DKI Jakarta tercatat di angka 150.

Baca juga: Kemelut Polusi Udara Ibu Kota dan Bayang-bayang Gangguan Paru di Setiap Embusan Napas Warganya

Berdasarkan tingkat polusi, kualitas udara DKI Jakarta masuk kategori tidak sehat pada Senin siang ini.

Adapun konsentrasi particulate matter (PM) 2.5 atau debu halusnya mencapai 11,1 kali dari panduan kualitas udara tahunan Organisasi Kesehatan Dunia (WHO).

Sementara itu, cuaca di Jakarta pada Senin siang ini berkabut dengan suhu 33 derajat celsius, kelembapan 71 persen, gerak angin 27,8 kilometer per jam, dan tekanan sebesar 1010 milibar.

Situs ini merekomendasikan masyarakat untuk mengenakan masker, menghidupkan penyaring udara, menutup jendela, dan menghindari aktivitas outdoor agar terhindar dari udara luar yang kotor.

Baca juga: Tak Ada Perbedaan, Jakarta Tetap Macet pada Hari Pertama ASN Pemprov DKI WFH

Buruk sejak pagi

Adapun buruknya kualitas udara Jakarta hari ini sudah terjadi sejak pagi tadi. Pada pukul 05.00 WIB, indeks kualitas udara di DKI Jakarta tercatat di angka 158.

Berdasarkan tingkat polusi, Jakarta masuk kategori tidak sehat pada Senin pagi tadi. Adapun konsentrasi PM 2.5 tercatat 14 kali nilai panduan kualitas udara tahunan WHO.

Buruknya kualitas udara ini terpantau sejak pukul 03.00 WIB pagi tadi yang mana indeksnya mencapai 154. Udara Jakarta sudah dinyatakan tidak sehat sepagi itu.

Pada pukul 04.00 WIB, kualitas udara Jakarta kembali sedikit memburuk dengan indeksnya mencapai 156 dan mecapai 158 pada pukul 05.00 WIB.

Baca juga: Pemprov DKI Diminta Serius Tangani Polusi Udara, Jangan Cuma Saat KTT ASEAN

Pada pukul 06.00, kualitas udara terus memburuk dengan indeksnya mencapai 162. Puncaknya, buruknya kualitas udara terjadi pada pukul 09.00 WIB dengan indeks 163.

Setelah itu, indeksnya hanya turun tipis, yaitu 155 pada pukul 10.00 hingga 11.00 WIB. Pada pukul 12.00 WIB, indeks kualitas udaranya tercatat naik ke angka 157 atau tidak sehat.

(Penulis : Muhammad Isa Bustomi | Editor : Nursita Sari)

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.



Terkini Lainnya

Kronologi Polisi Dibacok Saat Bubarkan Remaja yang Hendak Tawuran

Kronologi Polisi Dibacok Saat Bubarkan Remaja yang Hendak Tawuran

Megapolitan
Panitia HUT Ke-79 RI Siapkan 2 Skenario, Heru Budi: Di Jakarta dan IKN

Panitia HUT Ke-79 RI Siapkan 2 Skenario, Heru Budi: Di Jakarta dan IKN

Megapolitan
Berkenalan Lewat Aplikasi Kencan, Seorang Wanita di Jaksel Jadi Korban Penipuan Rp 107 Juta

Berkenalan Lewat Aplikasi Kencan, Seorang Wanita di Jaksel Jadi Korban Penipuan Rp 107 Juta

Megapolitan
Deklarasi Maju Sebagai Cawalkot, Supian Suri Cuti dari Sekda Depok

Deklarasi Maju Sebagai Cawalkot, Supian Suri Cuti dari Sekda Depok

Megapolitan
Kondisi Terkini Anak Korban Pencabulan Ibu Kandung, Biddokkes Polda Metro: Psikologis Nampaknya Normal

Kondisi Terkini Anak Korban Pencabulan Ibu Kandung, Biddokkes Polda Metro: Psikologis Nampaknya Normal

Megapolitan
Bubarkan Remaja Tawuran, Polisi Malah Kena Bacok di Kembangan

Bubarkan Remaja Tawuran, Polisi Malah Kena Bacok di Kembangan

Megapolitan
Ketua RT di Jatiasih: Kalau Kawat Tidak Bolong, Anak-anak Aman Main di JPO

Ketua RT di Jatiasih: Kalau Kawat Tidak Bolong, Anak-anak Aman Main di JPO

Megapolitan
Polisi Dalami Kedekatan Ibu di Tangsel dengan Pemilik Akun FB yang Perintahkan Cabuli Anak

Polisi Dalami Kedekatan Ibu di Tangsel dengan Pemilik Akun FB yang Perintahkan Cabuli Anak

Megapolitan
Ada Logo Pemprov DKI di Poster Duet Budisatrio-Kaesang, Heru Budi: Saya Tanya Biro Hukum

Ada Logo Pemprov DKI di Poster Duet Budisatrio-Kaesang, Heru Budi: Saya Tanya Biro Hukum

Megapolitan
Bocah Tewas Jatuh dari Jembatan, Jasa Marga Minta Warga Tak Main di Area JPO dan Tol

Bocah Tewas Jatuh dari Jembatan, Jasa Marga Minta Warga Tak Main di Area JPO dan Tol

Megapolitan
Jasa Marga Sebut Kawat Berlubang di JPO Jatiasih Sudah Pernah Diperbaiki, tapi Rusak Lagi

Jasa Marga Sebut Kawat Berlubang di JPO Jatiasih Sudah Pernah Diperbaiki, tapi Rusak Lagi

Megapolitan
Pedagang di Matraman Takut Palsukan Pelat Kendaraan: Yang Penting Sama dengan STNK

Pedagang di Matraman Takut Palsukan Pelat Kendaraan: Yang Penting Sama dengan STNK

Megapolitan
Aji Jaya, Wajah Baru di Pilkada Bogor yang Punya 5 Kartu Sakti

Aji Jaya, Wajah Baru di Pilkada Bogor yang Punya 5 Kartu Sakti

Megapolitan
Sebelum Cabuli Anaknya, R Sempat Diminta Buat Video Mesum dengan Suaminya

Sebelum Cabuli Anaknya, R Sempat Diminta Buat Video Mesum dengan Suaminya

Megapolitan
Fakta Ibu Cabuli Anak Kandung di Tangsel: Mengaku Disuruh Seseorang dan Takut Fotonya Tanpa Busana Disebar

Fakta Ibu Cabuli Anak Kandung di Tangsel: Mengaku Disuruh Seseorang dan Takut Fotonya Tanpa Busana Disebar

Megapolitan
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com