Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Di Balik Batalnya Kenaikan Tarif Royaltrans, Layanan Bus Premium Transjakarta

Kompas.com - 24/08/2023, 09:32 WIB
Wasti Samaria Simangunsong ,
Jessi Carina

Tim Redaksi

JAKARTA, KOMPAS.com - Manajemen Transjakarta memastikan tidak akan menaikkan tarif Royaltrans hingga akhir tahun, alias tetap Rp 20.000 untuk semua rute.

"Semua rute tetap Rp 20.000. Kita masih belum bisa memperkirakan kenaikan target (harga) di akhir tahun," kata Direktur Operasi dan Keselamatan Transjakarta, Daud Joseph dalam konferensi pers di Jakarta Selatan, Rabu (23/8/2023).

Adapun tarif Rp 20.000 tersebut memang sudah berlaku sejak tahun 2017 ketika Royaltrans Transjakarta pertama kali beroperasi melayani penumpang.

Padahal saat ini, kata Daud, biaya-biaya kebutuhan untuk operasional bus tersebut pun sudah mengalami kenaikan dibanding tahun 2017 lalu.

Baca juga: Tarif Royaltrans Batal Naik, Transjakarta Tekan Biaya Operasional

Terutama dari sisi kenaikan biaya bahan bakar, kenaikan upah minimum daerah, hingga kenaikan biaya-biaya lainnya yang secara tidak langsung berdampak pada operasional bus.

"Yang paling besar biaya penyusun itu tentunya bahan bakar, bahan bakar itu bisa mengonsumsi sekitar 25 persen dari biaya operasional," ungkap Daud.

Contohnya, sejak pertama kali Royaltrans mengaspal pada 2017 lalu, tarif yang berlaku masih Rp 20.000.

Sementara saat itu harga bahan bakar solar masih Rp 5.150 per liter. Sedangkan hari ini, dengan tarif yang sama, harga bahan bakar solar sudah mencapai Rp 6.800 per liter.

Belum lagi biaya tenaga kerja untuk mengoperasikan Royaltrans. Termasuk pengemudi, pramusapa, serta tenaga kerja tidak langsung yaitu mekanik dan lain sebagainya.

Baca juga: Alasan PT Transjakarta Batal Naikkan Tarif Royaltrans meski Biaya Operasional Naik

Tekan biaya operasional

Dengan batalnya rencana kenaikan tarif, PT Transjakarta melakukan beberapa hal untuk menekan biaya operasional. 

Adapun upaya yang dilakukan termasuk penghematan bahan bakar, penghematan tenaga kerja, hingga memaksimalkan rute operasional bus Royaltrans.

"Semakin banyak orang yang naik Royaltrans, maka biaya produksinya rendah. Maka dari itu tarifnya turun, itu namanya sharing economy. Ke depannya nanti kita harapkan tak ada kenaikan harga," kata dia.

Alasan tidak menaikkan tarif

Alasan PT Transjakarta batal menaikkan tarif bus royaltrans adalah karena adanya instruksi dari Pemerintah Provinsi DKI Jakarta sebagai pemegang saham mayoritas. 

Pemprov DKI Jakarta meminta agar Transjakarta mendukung kampanye menggiatkan penggunaan transportasi umum.

Baca juga: Transjakarta Pastikan Tarif Royaltrans Tidak Naik, Tetap Rp 20.000

Oleh karena itu PT Transjakarta diimbau untuk memberikan tarif yang terjangkau.

"Sehingga kaitannya dengan tadi adanya perhitungan tarifnya harusnya naik, maka direksi PT Transportasi Jakarta menyambut baik imbauan Pemerintah DKI Jakarta yang mengimbau tarif yang terjangkau. Kami memutuskan Royaltrans yang saat ini berlaku Rp 20.000 tetap akan berlaku Rp 20.000," tegas Daud.

Imbau masyarakat pakai transportasi umum

Dengan dibatalkannya kenaikan tarif ini, Daud juga mengimbau agar masyarakat segera beralih dari kendaraan pribadi ke transportasi umum.

Khususnya kalangan masyarakat menengah ke atas yang menjadi segmen utama transportasi premium ini.

"Awalnya layanan ini diharapkan pada segmen pelanggan yang beraktifitas di kawasan perkantoran, yang mana segmen menengah ke atas itu dapat beralih dari kendaraan pribadi menuju transportasi umum," ucap dia.

Apalagi mengingat fasilitas yang ditawarkan Royaltrans pun tidak kalah nyaman dengan yang ada pada mobil pribadi.

Termasuk tempat duduk reclining seat dan layback, kepastian penumpang mendapat tempat duduk, ketersediaan pengisi daya, serta kepastian keberangkatan begitu bus sudah penuh.

"Sebetulnya, naik royal trans harga Rp 20.000 itu kita untung loh," pungkas Daud.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Disdukcapil DKI Catat 7.243 Pendatang Tiba di Jakarta Pasca Lebaran

Disdukcapil DKI Catat 7.243 Pendatang Tiba di Jakarta Pasca Lebaran

Megapolitan
Oknum Diduga Terima Setoran dari 'Pak Ogah' di Persimpangan Cakung-Cilincing, Polisi Janji Tindak Tegas

Oknum Diduga Terima Setoran dari "Pak Ogah" di Persimpangan Cakung-Cilincing, Polisi Janji Tindak Tegas

Megapolitan
Polisi: 12 Orang yang Ditangkap Edarkan Narkoba Pakai Kapal Laut dari Aceh hingga ke Batam

Polisi: 12 Orang yang Ditangkap Edarkan Narkoba Pakai Kapal Laut dari Aceh hingga ke Batam

Megapolitan
Ragam Respons Jukir Liar Saat Ditertibkan, Ada yang Pasrah dan Mengaku Setor ke Ormas

Ragam Respons Jukir Liar Saat Ditertibkan, Ada yang Pasrah dan Mengaku Setor ke Ormas

Megapolitan
Siang Ini, Kondisi Lalu Lintas di Sekitar Pelabuhan Tanjung Priok Tak Lagi Macet

Siang Ini, Kondisi Lalu Lintas di Sekitar Pelabuhan Tanjung Priok Tak Lagi Macet

Megapolitan
Cara Lihat Live Tracking Bus Transjakarta di Google Maps

Cara Lihat Live Tracking Bus Transjakarta di Google Maps

Megapolitan
Larangan 'Study Tour' ke Luar Kota Berisiko Tinggi, Tuai Pro Kontra Orangtua Murid

Larangan "Study Tour" ke Luar Kota Berisiko Tinggi, Tuai Pro Kontra Orangtua Murid

Megapolitan
Dalam 5 Bulan, Polisi Sita 49,8 Kg Sabu dari 12 Tersangka

Dalam 5 Bulan, Polisi Sita 49,8 Kg Sabu dari 12 Tersangka

Megapolitan
Casis Bintara Jadi Korban Begal di Kebon Jeruk, Jari Kelingkingnya Nyaris Putus

Casis Bintara Jadi Korban Begal di Kebon Jeruk, Jari Kelingkingnya Nyaris Putus

Megapolitan
Keluarga Korban Kecelakaan Siswa SMK Lingga Kencana Berencana Bawa Kasus Donasi Palsu ke Polisi

Keluarga Korban Kecelakaan Siswa SMK Lingga Kencana Berencana Bawa Kasus Donasi Palsu ke Polisi

Megapolitan
Gagal Tes dan Terluka karena Begal, Casis Bintara Ini Tes Ulang Tahun Depan

Gagal Tes dan Terluka karena Begal, Casis Bintara Ini Tes Ulang Tahun Depan

Megapolitan
Indra Mau Tak Mau Jadi Jukir Liar, Tak Tamat SMP dan Pernah Tertipu Lowongan Kerja

Indra Mau Tak Mau Jadi Jukir Liar, Tak Tamat SMP dan Pernah Tertipu Lowongan Kerja

Megapolitan
Casis Bintara Dibegal Saat Berangkat Psikotes, Sempat Duel hingga Dibacok di Tangan dan Kaki

Casis Bintara Dibegal Saat Berangkat Psikotes, Sempat Duel hingga Dibacok di Tangan dan Kaki

Megapolitan
Potensi Konflik Horizontal di Pilkada Bogor, Bawaslu: Kerawanan Lebih Tinggi dari Pemilu

Potensi Konflik Horizontal di Pilkada Bogor, Bawaslu: Kerawanan Lebih Tinggi dari Pemilu

Megapolitan
Polisi Masih Selidiki Penyebab Kematian Pria di Kali Sodong Pulogadung

Polisi Masih Selidiki Penyebab Kematian Pria di Kali Sodong Pulogadung

Megapolitan
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com