Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Gunakan MRT Jakarta sejak 2019, Muhadjir Effendy: Enggak Sulit Naik Transportasi Umum

Kompas.com - 16/09/2023, 16:32 WIB
Xena Olivia,
Nursita Sari

Tim Redaksi

JAKARTA, KOMPAS.com - Menteri Koordinator Bidang Pembangunan Manusia dan Kebudayaan Indonesia (Menko PMK) Muhadjir Effendy mengaku merasakan banyak manfaat menggunakan transportasi umum.

Menurut menteri berusia 67 tahun itu, naik transportasi umum sama sekali tidak sulit.

“Untuk saya sendiri, saya merasa sebetulnya enggak terlalu (sulit). Ini lebih banyak manfaatnya untuk diri saya,” kata Muhadjir dalam wawancara khusus bersama Kompas.com pada 23 Agustus 2023.

Baca juga: Pilih Naik MRT ke Kantor, Muhadjir Effendy: Lebih Sehat dan Kurangi Macet

Sejak MRT Jakarta resmi beroperasi pada 2019, Muhadjir telah menjadi pelanggan setia. Dia merasa perjalanan menggunakan MRT Jakarta nyaman dan tertib.

Salah satunya karena adanya larangan berbicara di dalam kereta MRT Jakarta selama perjalanan. Dalam situasi itu, dia merasa bisa jadi diri sendiri.

“Itu (enggak dikenali) salah satu yang (buat) paling nyaman. Kan orang pasti enggak banyak yang berpikir ada pejabat naik kendaraan umum,” celetuk dia.

Muhadjir berujar, masyarakat yang mengenalinya pun biasanya ragu untuk bertegur sapa di dalam transportasi umum.

“Kecuali yang memang sudah betul-betul kenal. Misal, sudah pernah ketemu, sudah akrab. Itu tak terhindarkan kalau yang gitu,” ujar dia.

Baca juga: Ngintilin Menteri Jokowi ke Kantor Tanpa Mobil Dinas, Asyik Naik MRT dan Jalan Kaki...

Saat tak ada yang mengenalinya, Muhadjir merasa bisa menjadi orang biasa yang tak punya jabatan apa pun. Dia merasa nyaman akan hal itu.

“Kadang-kadang (ada yang mengenali). Cuma, enaknya di MRT enggak boleh bicara. Jadi kita bisa betul-betul jadi diri sendiri,” tutur Muhadjir.

“Ada saatnya kita butuh menjadi orang bukan siapa-siapa,” kata dia.

Untuk diketahui, Muhadjir biasanya menggunakan MRT Jakarta dan jalan kaki ke kantor setidaknya dua kali seminggu.

Baca juga: Menteri Muhadjir Effendy: Transportasi Umum di Jakarta Nyaman dan Enggak Mahal

Dari rumah dinasnya di Kompleks Menteri Widya Chandra, Kebayoran Baru, Jakarta Selatan, Muhadjir berjalan kaki sekitar 1,5 kilometer sampai Stasiun MRT Istora Senayan, Jakarta Pusat.

Ia kemudian menggunakan MRT Jakarta sampai Stasiun Bundaran HI. Setelah itu, ia turun di Stasiun Bundaran HI dan melanjutkan perjalanan ke kantornya dengan berjalan kaki.

“Biasanya Rabu sama Kamis (naik MRT). Kemudian, Jumat naik sepeda ke kantor karena sudah ditunggu juga (oleh) para pegawai untuk olahraga Jumat,” terang Muhadjir.

Secara keseluruhan, jarak dari rumah Muhadjir ke kantornya sekitar 8-10 kilometer. Apabila naik sepeda, Muhadjir memilih rute memutar melalui Senayan agar jaraknya lebih panjang.

“Supaya agak panjang (rutenya), putar dulu ke Senayan. Nanti kira-kira (jaraknya) 20 kilometer,” ujar dia.

Baca juga: Bugarnya Menteri Muhadjir Effendy, Tak Ngos-ngosan meski Jalan Cepat dan Jauh...

Saksikan perjalanan jurnalis Kompas.com Fabian Januarius mengikuti Muhadjir Effendi menggunakan MRT Jakarta dalam tayangan video di bawah ini:

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.



Terkini Lainnya

Gratis Untuk Anak Pejuang Kanker, Begini Syarat Menginap di 'Rumah Anyo'

Gratis Untuk Anak Pejuang Kanker, Begini Syarat Menginap di 'Rumah Anyo'

Megapolitan
Gelar 'Napak Reformasi', Komnas Perempuan Ajak Masyarakat Mengingat Tragedi 12 Mei 1998

Gelar "Napak Reformasi", Komnas Perempuan Ajak Masyarakat Mengingat Tragedi 12 Mei 1998

Megapolitan
Jatuh Bangun Pinta Mendirikan 'Rumah Anyo' Demi Selamatkan Para Anak Pejuang Kanker

Jatuh Bangun Pinta Mendirikan 'Rumah Anyo' Demi Selamatkan Para Anak Pejuang Kanker

Megapolitan
Saat Epy Kusnandar Ditangkap karena Narkoba, Diam Seribu Bahasa

Saat Epy Kusnandar Ditangkap karena Narkoba, Diam Seribu Bahasa

Megapolitan
Misteri Mayat Pria Terbungkus Sarung di Pamulang, Diduga Dibunuh Lalu Dibuang

Misteri Mayat Pria Terbungkus Sarung di Pamulang, Diduga Dibunuh Lalu Dibuang

Megapolitan
Pelajar SMK Lingga yang Selamat dari Kecelakaan Tiba di Depok, Disambut Tangis Orangtua

Pelajar SMK Lingga yang Selamat dari Kecelakaan Tiba di Depok, Disambut Tangis Orangtua

Megapolitan
Prakiraan Cuaca Jakarta Hari Ini Minggu 12 Mei 2024, dan Besok : Tengah Malam ini Cerah Berawan

Prakiraan Cuaca Jakarta Hari Ini Minggu 12 Mei 2024, dan Besok : Tengah Malam ini Cerah Berawan

Megapolitan
Teka-teki Kematian Pria dengan Tubuh Penuh Luka dan Terbungkus Sarung di Tangsel

Teka-teki Kematian Pria dengan Tubuh Penuh Luka dan Terbungkus Sarung di Tangsel

Megapolitan
Rute Transjakarta 10B Cipinang Besar Selatan-Kalimalang

Rute Transjakarta 10B Cipinang Besar Selatan-Kalimalang

Megapolitan
Adik Kelas Korban Kecelakaan Bus di Subang Datangi SMK Lingga Kencana: Mereka Teman Main Kami Juga

Adik Kelas Korban Kecelakaan Bus di Subang Datangi SMK Lingga Kencana: Mereka Teman Main Kami Juga

Megapolitan
Orangtua Korban Kecelakaan Bus di Ciater Subang Mendatangi SMK Lingga Kencana

Orangtua Korban Kecelakaan Bus di Ciater Subang Mendatangi SMK Lingga Kencana

Megapolitan
Datangi Sekolah, Keluarga Korban Kecelakaan Maut di Ciater: Saya Masih Lemas...

Datangi Sekolah, Keluarga Korban Kecelakaan Maut di Ciater: Saya Masih Lemas...

Megapolitan
Soal Peluang Usung Anies di Pilkada, PDI-P: Calon dari PKS Sebenarnya Lebih Menjual

Soal Peluang Usung Anies di Pilkada, PDI-P: Calon dari PKS Sebenarnya Lebih Menjual

Megapolitan
Polisi Depok Jemput Warganya yang Jadi Korban Kecelakaan Bus di Ciater

Polisi Depok Jemput Warganya yang Jadi Korban Kecelakaan Bus di Ciater

Megapolitan
Warga Sebut Suara Mobil di Sekitar Lokasi Penemuan Mayat Dalam Sarung Terdengar Pukul 05.00 WIB

Warga Sebut Suara Mobil di Sekitar Lokasi Penemuan Mayat Dalam Sarung Terdengar Pukul 05.00 WIB

Megapolitan
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com