JAKARTA, KOMPAS.com - Pengelola Museum Nasional atau Museum Gajah langsung mengerahkan tim investigasi untuk menyelidiki penyebab kebakaran yang melanda Gedung A pada Sabtu (16/9/2023) malam.
Plt Kepala Badan Layanan Umum Museum dan Cagar Budaya (MCB) Ahmad Mahendra mengatakan, tim investigasi internal bakal mulai bekerja setelah kobaran api padam.
Tim investigasi juga akan mendata koleksi aterfak serta benda-benda bersejarah yang berada di Gedung A.
"Begitu api padam, kami akan langsung mengerahkan tim investigasi internal untuk menentukan penyebab pasti kebakaran serta melakukan pendataan terhadap koleksi, baik yang terdampak maupun yang sudah diamankan," kata Ahmad dalam keterangan resminya, Sabtu.
Baca juga: Museum Nasional Kebakaran, Pengelola Prioritaskan Selamatkan Artefak Berharga dan Benda Bersejarah
Ahmad memastikan, pihaknya pun bakal mengandeng pihak berwenang dalam melakukan investigasi tersebut.
"Kami akan bekerja sama dengan pihak berwenang untuk memastikan bahwa investigasi ini berjalan dengan transparan," imbuh dia.
Adapun kebakaran yang melanda Museum Nasional sudah berhasil dilokalisasi.
Kepala Dinas Penanggulangan Kebakaran dan Keselamatan (Gulkarmat) DKI Jakarta Satriadi Gunawan mengatakan, pihaknya melakukan proses pemadaman sejak pukul 20.09 WIB.
Saat ini, petugas damkar memasuki proses pendinginan untuk memastikan api tak lagi berkobar.
"Sekarang dalam proses pendinginan. Berarti apinya sudah aman, hanya tinggal memastikan saja," kata Satriadi kepada Kompas.com, Sabtu.
Baca juga: Bangunan Museum Nasional yang Terbakar adalah Ruang Pameran, Gedung Utama Aman
Kendati begitu, Satriadi belum dapat memastikan barang-barang apa saja yang terbakar dalam peristiwa tersebut. Ia hanya memastikan, area yang terbakar yakni Gedung A1.
"Jadi yang terbakar itu Gedung A1. Kalau gedung intinya aman, hanya bagian belakang saja, gedung pamer," imbuh dia.
Pantauan Kompas.com di lokasi, api telah membakar sebagian besar bangunan di area belakang Museum Nasional. Atap dan tembok bagian belakang bangunan tampak ambruk.
Dapatkan update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari Kompas.com. Mari bergabung di Grup Telegram "Kompas.com News Update", caranya klik link https://t.me/kompascomupdate, kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.Segera lengkapi data dirimu untuk ikutan program #JernihBerkomentar.