JAKARTA, KOMPAS.com - Si jago merah mengamuk dan melahap gedung A yang ada di bagian belakang Museum Nasional atau Museum Gajah di Jalan Medan Merdeka Barat, Jakarta Pusat, pada Sabtu (16/9/2023) malam.
Kebakaran ini berhasil dipadamkan setelah sekitar 3,5 jam. Secara keseluruhan, Sudin Gulkarmat Jakpus mengerahkan 14 unit dan 56 personel untuk penanganan.
Tidak ada korban jiwa akibat kebakaran ini. Namun, belum diketahui pasti ada tidaknya koleksi benda-bendar bersejarah yang turut terbakar dalam peristiwa ini.
Pantauan Kompas.com di lokasi saat kebakaran terjadi, api berkobar membakar sebagian besar bangunan di area belakang Museum Nasional.
Api juga menyala-nyala ke arah depan bangunan di Jalan Medan Merdeka Barat. Lokasinya berdekatan dengan proyek MRT Jakarta.
Baca juga: Saat Kebakaran Besar di Museum Nasional Hanguskan 4 Ruang Penyimpanan Bersejarah...
Hingga dua jam kebakaran berlangsung, api tak kunjung reda. Sebab, angin berembus kencang sehingga menyerembet ke area lain.
Dinding dan atap belakang Museum Nasional ambruk akibatnya.
Selain itu, asap kebakaran yang tebal dan membumbung tinggi menyebabkan jarak pandang petugas pemadam kebakaran (damkar) terbatas.
Petugas menggunakan senter sebagai pencahayaan selama memadamkan api.
Kepala Suku Dinas Penanggulangan Kebakaran dan Penyelamatan (Kasudin Gulkarmat) Jakarta Pusat Asril Rizal mengatakan, korlseting terjadi di sebuah bedeng proyek renovasi yang ada di dekat museum.
“Korsleting listrik di belakang museum, diduga berasal dari area bedeng tukang yang sedang melaksanakan perbaikan gedung Blok C,” kata Asril saat dikonfirmasi di Jakarta, Sabtu, dilansir dari Antara.
Berdasarkan laporan Sudin Gulkarmat Jakpus, kebakaran Museum Nasional terjadi saat petugas keamanan sedang melaksanakan apel.
Baca juga: Kebakaran di Museum Nasional Dipastikan Padam, Pendinginan Tetap Berlanjut
Sekitar pukul 19.58 WIB, terjadi ledakan yang cukup besar dari arah bedeng proyek yang sedang mengerjakan renovasi di Museum Nasional.
Alarm gedung pun berbunyi dan api langsung membesar.
Sudin Gulkarmat Jakarta Pusat mengerahkan 52 personel dari awalnya 32 personel untuk memadamkan kebakaran itu, tepatnya di gedung A.
Menurut Asril, gedung A merupakan bangunan untuk memamerkan koleksi dari Museum Nasional.
“Itu ruang pamer koleksi museum,” tutur Asril.
Asril turut memastikan, gedung utama Museum Nasional yang berada di sisi Jalan Medan Merdeka Barat berada dalam kondisi aman.
“Jadi yang terbakar itu Gedung A1. Kalau gedung intinya aman, hanya bagian belakang saja, gedung pamer,” sambung dia.
Pengelola Museum Nasional langsung mengerahkan tim investigasi untuk menyelidiki penyebab kebakaran.
Plt Kepala Badan Layanan Umum Museum dan Cagar Budaya (MCB) Ahmat Mahendra mengatakan, tim investigasi internal bakal mulai bekerja setelah kobaran api padam.
Tim investigasi juga akan mendata koleksi artefak serta benda-benda bersejarah yang berada di Gedung A.
“Begitu api padam, kami akan langsung mengerahkan tim investigasi internal untuk menentukan penyebab pasti kebakaran serta melakukan pendataan terhadap koleksi. Baik yang terdampak, maupun yang sudah diamankan,” ujar Ahmad dalam keterangan resmi, dikutip Minggu (17/9/2023).
Baca juga: Nadiem Bentuk Tim Gabungan untuk Tangani Kebakaran Museum Nasional
Saat ini, pengelola tengah memprioritaskan penyelamatan artefak berharga dan benda-benda bersejarah.
“Prioritas kami adalah perlindungan artefak berharga dan benda-benda sejarah yang ada di dalam museum,” lanjut dia.
Di sisi lain, Menteri Pendidikan, Kebudayaan, Riset, dan Teknologi (Mendikbudristek) Nadiem Makarim membentuk tim gabungan untuk mengusut dan menangani dampak kebakaran Museum Nasional.
Tim gabungan itu terdiri dari para pakar museum, Polda Metro Jaya, dan petugas pemadam kebakaran DKI Jakarta.
Baca juga: Nadiem: Prioritas Utama Kami, Selamatkan Sebanyak Mungkin Artefak di Museum Nasional
“Jadi kami membuat tim gabungan ya, antara tim museum dan pakar-pakar museum yang akan bekerja sama dengan aparat kepolisian dan juga aparat pemadam kebakaran,” papar Nadiem kepada wartawan di tempat kejadian perkara (TKP), Minggu dini hari.
Nantinya, tim gabungan itu akan berkolaborasi menginventarisasi benda-benda bersejarah yang rusak ataupun hancur akibat kebakaran.
Selain itu, tim juga akan mendata dan mengamankan benda-benda bersejarah yang masih bisa terselamatkan.
“Untuk memastikan bahwa benda-benda tersebut bisa kami catat apa kerusakannya dan juga bisa kami amankan bagi yang masih bisa diamankan,” imbuh Nadiem.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.