Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Resmi Masuk PSI, Benarkah Jalan Kaesang Semakin Terbuka Jadi Cawalkot Depok?

Kompas.com - 25/09/2023, 09:00 WIB
Larissa Huda

Penulis

JAKARTA, KOMPAS.com - Anak bungsu Presiden RI Joko Widodo, Kaesang Pangarep, akhirnya resmi menjadi kader Partai Solidaritas Indonesia (PSI) pada 23 September 2023.

Setelah berkali-kali rumor keinginannya terjun ke politik hilang timbul, Kaesang resmi menjadi kader PSI setelah menerima kartu tanda anggota (KTA) di kediaman Jokowi, Kelurahan Sumber, Kecamatan Banjarsari, Solo, Jawa Tengah, Sabtu (23/9/2023).

Saat ini, Kaesang memang belum menempati jabatan apa pun di partai. Kendati demikian, Dewan Pimpinan Daerah (DPD) PSI Kota Depok berharap rencana Kaesang menjadi calon Wali Kota Depok berjalan mulus.

"Mudah-mudahan dengan gabungnya Mas Kaesang, jalan menuju Depok 1 betul-betul menjadi kenyataan," ungkap Wakil Ketua DPD PSI Kota Depok Icuk Pramana Putra, Minggu (24/9/2023).

Baca juga: Kaderisasi PSI Dipertanyakan jika Wacana Kaesang Jadi Ketum Didukung

Perjalanan politik Kaesang

Nama Kaesang yang disebut-sebut bakal masuk dalam bursa pemilihan Wali Kota Depok sebetulnya sudah jadi polemik berlarut-larut.

Dukungan ini pertama kali digaungkan oleh relawan Ganjar Pranowo (GP) Center. Melalui akun Twitter-nya, Sekretariat Jenderal GP Center memajang foto Kaesang disertai kalimat dukungan pada Maret lalu.

Sinyal itu langsung ditangkap oleh Dewan Pimpinan Daerah (DPD) PSI Kota Depok. Tak lama kemudian, baliho wajah Kaesang terpampang di daerah Margonda sebagai bentuk keseriusannya mendukung Kaesang menjadi Wali Kota Depok.

Juni lalu, Kaesang sempat merilis video berjudul "Klarikasi, Saya Buka Suara" di kanal YouTube Kaesang Pangarep by GK Hebat. Dalam video itu, Kaesang menyampaikan bahwa dirinya siap hadir untuk menjadi Depok pertama.

Baca juga: Kaesang Jadi Kader PSI, PDI-P Depok: Berpartai dan Berpolitik Kan Pilihan

Namun, video itu menuai pro dan kontra. Direktur Eksekutif Carta Politika Yunarto Wijaya meragukan pernyataan Kaesang saat itu. Ia belum melihat kepastian Kaesang untuk maju dalam Pemilihan Kepala Daerah (Pilkada) Kota Depok pada 2024.

"Penggunaan kata 'Depok Pertama' biasanya itu lebih mirip dengan istilah kalau orang mau buka cabang, entah itu restoran atau apa pun," ungkap Yunarto, dikutip dari Kompas TV, Minggu (11/6/2023).

Kaesang kembali jadi perbincangan publik saat ia gerai salah satu usahanya, Sang Pisang, di Jalan Abdul Wahab, Sawangan, Depok, Jawa Barat, Selasa (25/7/2023).

Peluncuran produk itu diwarnai kedatangan sejumlah relawan beratribut Kaesang memenuhi area parkir kawasan ruko tersebut.

Baca juga: Muncul Usulan Kaesang Jadi Ketua Umum, PSI: Dibahas Besok

Sebagian relawan mengenakan baju bertuliskan "GK, Gue Kaesang", sementara sisanya mengenakan baju bertuliskan "Kaesang, untuk Depok Lebih Baik".

Hingga saat itu, belum juga ada kepastian dari Kaesang. Anak bungsu Jokowi itu membantah peluncuran produk itu sebagai salah satu bentuk kampanye.

Kaesang bahkan pernah menyampaikan kepada ayahnya sendiri bahwa ia tak akan maju dalam Pemilihan Wali Kota Depok pada 2024.

"Enggak (maju Pilwakot). Dia mau jualan pisang, jadi enggak benar dia mau jadi wali kota," papar Jokowi saat bertemu pemimpin redaksi 19 media di Istana Negara, Kamis (10/8/2023).

Baca juga: Kaesang Gabung PSI, Pengamat: Paling Mungkin Pilkada

Kini, Kaesang justru masuk menjadi kader PSI. Keputusan ini berbeda dari kakak sulungnya, Gibran Rakabuming Raka, yang lebih dulu menjadi kader PDI-P

Berhadapan dengan kelompok dominan

Jika benar Kaesang bakal maju dalam Pilkada Depok, maka ia akan berhadapan dengan kelompok dominan di sana.

Kemenangan Mohammad Idris-Imam Budi Hartono dalam Pilkada Depok 2020 telah membuat PKS sukses menempatkan usungannya di kursi wali kota hingga empat periode.

Kendati partai oposisi sudah mendominasi sekitar 20 tahun, PSI tak gentar mengusung nama baru. Bahkan Icuk menolak anggapan PKS telah mendominasi Depok selama 20 tahun.

Baca juga: Bergabungnya Kaesang Pangarep Dinilai Bisa Dongkrak Suara PSI untuk Masuk Parlemen

"Yang menguasai Depok selama 20 tahun itu golput (golongan putih). Jadi, golput yang selama ini menang," ucap Icuk saat berbincang dengan Kompas.com, Rabu (31/5/2023).

Hal ini terbukti dari hasil penghitungan suara Komisi Pemilihan Umum (KPU) Kota Depok. Pada 2020, angka golput memperoleh suara terbanyak alias unggul dalam hasil rekapitulasi suara final.

Jumlah golput dalam hasil rekapitulasi final KPU Kota Depok mencapai 481.016 atau 39,12 persen dari total 1.229.362 daftar pemilih tetap (DPT).

Peluang ikut Pilkada Depok terbuka lebar

Pengamat politik, Adi Prayitno, mengatakan bergabungnya Kaesang Pangarep ke PSI memungkin dia untuk meramaikan bursa calon kepala daerah.

Baca juga: Usai Kaesang Jadi Kader, DPD PSI Depok Sebut Ada Kejutan Lebih Besar Lagi

Direktur Parameter Politik Indonesia (PPI) itu mengatakan Kaesang berkesempatan mengikuti Pilkada bersama PSI.

"Ya kalau menghitung rata-rata setelah Kaesang masuk ke PSI ya tentu paling mungkin Pilkada karena kalau bicara Pilpres saya kira momentumnya sudah lewat," kata Adi, Minggu (24/9/2023).

Adapun, Adi mengatakan Kaesang juga memiliki kesempatan untuk menjadi pimpinan penting bahkan ketua umum PSI di masa yang akan datang.

Sebut ada kejutan lagi

Dewan Pimpinan Daerah (DPD) PSI Kota Depok mengungkapkan, akan ada kejutan besar lagi saat rapat kopi darat nasional (Kopdarnas) PSI 2023 yang digelar hari ini, Senin (25/9/2023).

"Akan lebih seru menunggu besok, hari Senin, mudah-mudahan ada kejutan lagi (saat Kopdarnas PSI 2023)," tutur Wakil Ketua DPD PSI Kota Depok Icuk Pramana Putra, Minggu.

Baca juga: Kaesang Merapat, DPD PSI Berharap Wacana Nyalon Wali Kota Depok Jadi Kenyataan

Saat ditanya apa yang akan dibahas dalam Kopdarnas PSI 2023, Icuk enggan membocorkannya. Pertemuan kali ini menyiratkan langkah Kaesang maju Pilkada Depok semakin mantap.

Dalam kesempatan itu, Icuk menaruh harapan besar bahwa rencana Kaesang Pangarep menjadi calon Wali Kota Depok berjalan mulus.

"Mudah-mudahan dengan gabungnya Mas Kaesang, jalan menuju Depok satu betul-betul menjadi kenyataan," imbuh dia.

(Tim Redaksi : Abdul Haris Maulana, Muhammad Naufal, Regi Pratasyah Vasudewa, Jessi Carina, Ambaranie Nadia Kemala Movanita)

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.



Terkini Lainnya

Ibu di Tanjung Priok Dikira Penculik, Ternyata Ingin Cari Anak Kandung yang Lama Terpisah

Ibu di Tanjung Priok Dikira Penculik, Ternyata Ingin Cari Anak Kandung yang Lama Terpisah

Megapolitan
Dituduh Ingin Culik Anak, Seorang Ibu di Tanjung Priok Diamuk Warga

Dituduh Ingin Culik Anak, Seorang Ibu di Tanjung Priok Diamuk Warga

Megapolitan
KNKT Bakal Cek Percakapan Menara Pengawas dan Pilot Pesawat yang Jatuh di BSD

KNKT Bakal Cek Percakapan Menara Pengawas dan Pilot Pesawat yang Jatuh di BSD

Megapolitan
Mekanisme Pendaftaran PPDB di Jakarta 2024 dan Cara Pengajuan Akunnya

Mekanisme Pendaftaran PPDB di Jakarta 2024 dan Cara Pengajuan Akunnya

Megapolitan
Cerita Saksi Mata Jatuhnya Pesawat di BSD, Sempat Berputar-putar, Tabrak Pohon lalu Menghantam Tanah

Cerita Saksi Mata Jatuhnya Pesawat di BSD, Sempat Berputar-putar, Tabrak Pohon lalu Menghantam Tanah

Megapolitan
Jadwal dan Lokasi Samsat Keliling di Jakarta 20 Mei 2024

Jadwal dan Lokasi Samsat Keliling di Jakarta 20 Mei 2024

Megapolitan
Daftar Lokasi SIM Keliling di Jakarta 20 Mei 2024

Daftar Lokasi SIM Keliling di Jakarta 20 Mei 2024

Megapolitan
Modus Maling Motor di Jakut, Cegat Korban di Tengah Jalan dan Tuduh Tusuk Orang

Modus Maling Motor di Jakut, Cegat Korban di Tengah Jalan dan Tuduh Tusuk Orang

Megapolitan
Detik-detik Terjatuhnya Pesawat Latih di BSD, Pilot Serukan 'Mayday!' lalu Hilang Kontak

Detik-detik Terjatuhnya Pesawat Latih di BSD, Pilot Serukan "Mayday!" lalu Hilang Kontak

Megapolitan
Saksi Sebut Satu Korban Pesawat Jatuh di BSD Sempat Minta Tolong Sebelum Tewas

Saksi Sebut Satu Korban Pesawat Jatuh di BSD Sempat Minta Tolong Sebelum Tewas

Megapolitan
Polisi: Kondisi Jasad Korban Pesawat Jatuh di BSD Tidak Utuh dan Tak Ada Luka Bakar

Polisi: Kondisi Jasad Korban Pesawat Jatuh di BSD Tidak Utuh dan Tak Ada Luka Bakar

Megapolitan
Nasib Pejabat Kemenhub Dicopot dari Jabatan Buntut Injak Kitab Suci demi Buktikan ke Istri Tak Selingkuh

Nasib Pejabat Kemenhub Dicopot dari Jabatan Buntut Injak Kitab Suci demi Buktikan ke Istri Tak Selingkuh

Megapolitan
Jambret Ponsel Pelajar, Pengemudi Ojol Dikejar Polantas di Bekasi

Jambret Ponsel Pelajar, Pengemudi Ojol Dikejar Polantas di Bekasi

Megapolitan
Polisi Masih Tunggu Izin Keluarga untuk Otopsi Tiga Korban Pesawat Jatuh di BSD

Polisi Masih Tunggu Izin Keluarga untuk Otopsi Tiga Korban Pesawat Jatuh di BSD

Megapolitan
Luka-luka Diserang Gangster, Remaja di Depok Ditolong Warga ke Rumah Sakit

Luka-luka Diserang Gangster, Remaja di Depok Ditolong Warga ke Rumah Sakit

Megapolitan
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com