Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Bentrok di Pasar Kutabumi Dipicu Kekesalan Pedagang karena Lapaknya Ingin Dibongkar Ormas

Kompas.com - 25/09/2023, 18:10 WIB
M Chaerul Halim,
Ihsanuddin

Tim Redaksi

TANGERANG, KOMPAS.com - Pedagang Pasar Kutabumi, Kecamatan Pasar Kemis, Kabupaten Tangerang, terlibat bentrok dengan kelompok tidak dikenal pada Minggu (24/9/2023).

Bentrokan itu dipicu karena sekelompok orang tak dikenal hendak membongkar lapak-lapak para pedagang.

"Memang awalnya ada informasi kalau ada ormas-ormas yang mau bongkar Pasar Kutabumi. Tapi kami enggak gubris karena dipikir itu hoax," kata salah satu pedagang perhiasan bernama Rina (54) saat ditemui Kompas.com, Senin (25/9/2023).

Baca juga: Bentrok di Pasar Kutabumi Bikin Suasana Mencekam, Polisi Cari Biang Kerok

Rupanya informasi itu benar adanya.

Sekelompok orang tak dikenal itu tiba-tiba merangsek masuk ke pasar lalu meminta para pedagang untuk pindah ke tempat penampungan sementara.

Sebab, Pasar Kutabumi disebut-sebut hendak direvitalisasi oleh Pemerintah Daerah Kabupaten Tangerang.

Hal itulah yang membuat para pedagang menolak sehingga berujung bentrok.

Rina menambahkan, bentrokan itu terjadi ketika para pedagang tengah bersiap-siap menutup tempat usahanya.

"Benar saja, tau-tau ada penyerangan dari ormas-ormas pas kami pada mau tutup. Mereka menyerang kami pakai sajam, palu bambu dan besi-besi," ucap Rina.

"Mereka meminta kami pindah ke TPS (tempat penampungan sementara) itu," tambah dia.

Baca juga: Kondisi Terkini Pasar Kutabumi Usai Diserang dan Dirusak Kelompok OTK

Adapun peristiwa itu menyebabkan suasana pasar mencekam, terutama bagi pedagang dan pengunjung perempuan serta anak-anak.

Bentrokan itu sempat direkam warga dan viral di media sosial. Salah satunya akun Instagram @tangerang.terkini.

Dalam video itu memperlihatkan kelompok pedagang dan kelompok tak dikenal terlibat saling serang.

Ada yang mempersenjatai diri dengan bambu dan kayu. Ada pula yang melempari batu.

Dalam video, dinarasikan pula bahwa peristiwa bentrokan dipicu sekelompok orang itu merusak kios sehingga memancing amarah pedagang.

Kapolresta Tangerang Kombes (Pol) Sigit Dany Setiyono membenarkan peristiwa itu.

Saat ini, pihaknya masih menyelidiki bentrokan itu demi mengetahui motif di baliknya.

"Kami melakukan penyelidikan dan investigasi mendalam terkait peristiwa ini sekaligus mencari pihak-pihak yang bertanggung jawab terhadap tindak pidana dan motifnya," ucap Sigit dalam remakan suara yang diterima Kompas.com, Senin (25/9/2023).

Sejalan dengan itu, Sigit memastikan akan memberikan rasa aman bagi masyarakat di Pasar Kutabumi.

Sebab, ada sejumlah personel Satpol PP Kabupaten Tangerang dan Polsek Pasar Kemis yang berjaga di lokasi kejadian.

"Selanjutnya, kami mengimbau kepada pihak yang terlibat untuk secara sukarela untuk menyerahkan diri kepada polisi dan kami akan menegakan hukum secara profesional," tegas Sigit.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Unjuk Rasa Solidaritas Palestina di Kedubes AS, Massa Serukan Pembebasan Perempuan

Unjuk Rasa Solidaritas Palestina di Kedubes AS, Massa Serukan Pembebasan Perempuan

Megapolitan
8 Mobil Mewah Disita Polisi Terkait Kasus Pelat Palsu DPR, Ada Tesla, Lexus, dan Mercy

8 Mobil Mewah Disita Polisi Terkait Kasus Pelat Palsu DPR, Ada Tesla, Lexus, dan Mercy

Megapolitan
[POPULER JABODETABEK] Ketua RW di Cilincing Usir Paksa 'Debt Collector' yang Mangkal di Wilayahnya | Cerita Penumpang MRT Saat Detik-detik Besi Ribar Jatuh ke Lintasan Kereta

[POPULER JABODETABEK] Ketua RW di Cilincing Usir Paksa "Debt Collector" yang Mangkal di Wilayahnya | Cerita Penumpang MRT Saat Detik-detik Besi Ribar Jatuh ke Lintasan Kereta

Megapolitan
Polisi Tangkap 6 Orang Terkait Penggunaan Pelat Palsu DPR, Salah Satunya Pengacara

Polisi Tangkap 6 Orang Terkait Penggunaan Pelat Palsu DPR, Salah Satunya Pengacara

Megapolitan
Prakiraan Cuaca Jakarta Hari Ini Sabtu 1 Juni 2024, dan Besok : Tengah Malam Ini Cerah Berawan

Prakiraan Cuaca Jakarta Hari Ini Sabtu 1 Juni 2024, dan Besok : Tengah Malam Ini Cerah Berawan

Megapolitan
Polisi Sebut Penjual Video Porno Anak di Telegram Tak Memiliki Kelainan Seksual

Polisi Sebut Penjual Video Porno Anak di Telegram Tak Memiliki Kelainan Seksual

Megapolitan
Air PAM di Koja Sudah Tidak Asin dan Berminyak

Air PAM di Koja Sudah Tidak Asin dan Berminyak

Megapolitan
Umat Lintas Agama Ikut Unjuk Rasa Solidaritas Palestina di Kedubes AS

Umat Lintas Agama Ikut Unjuk Rasa Solidaritas Palestina di Kedubes AS

Megapolitan
Besi Ribar Jatuh ke Rel, MRT Jakarta: Struktur Crane Dibangun Tanpa Koordinasi

Besi Ribar Jatuh ke Rel, MRT Jakarta: Struktur Crane Dibangun Tanpa Koordinasi

Megapolitan
Relawan: Ada 7 Partai yang Mendekati Sudirman Said untuk Maju di Pilkada DKI 2024

Relawan: Ada 7 Partai yang Mendekati Sudirman Said untuk Maju di Pilkada DKI 2024

Megapolitan
Cerita Olivina Dengar Suara Drone Saat Berkomunikasi dengan Temannya di Rafah Palestina

Cerita Olivina Dengar Suara Drone Saat Berkomunikasi dengan Temannya di Rafah Palestina

Megapolitan
Massa Sempat Cekcok dengan Polisi Usai Kibarkan Bendera Palestina di Depan Kedubes AS

Massa Sempat Cekcok dengan Polisi Usai Kibarkan Bendera Palestina di Depan Kedubes AS

Megapolitan
Massa di Depan Kedubes AS Mulai Bubar, Lampu Jalan Padam

Massa di Depan Kedubes AS Mulai Bubar, Lampu Jalan Padam

Megapolitan
Material Besi Jatuh di Stasiun MRT ASEAN dan Blok M, Hutama Karya Gerak Cepat Lakukan Evakuasi

Material Besi Jatuh di Stasiun MRT ASEAN dan Blok M, Hutama Karya Gerak Cepat Lakukan Evakuasi

Megapolitan
DPW PKS Masih Menunggu Keputusan DPP untuk Usung Anies di Pilkada DKI 2024

DPW PKS Masih Menunggu Keputusan DPP untuk Usung Anies di Pilkada DKI 2024

Megapolitan
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com