Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Terminal Pulogadung Ditata Ulang, Lapak Liar Dibongkar Sejak Agustus 2023

Kompas.com - 11/10/2023, 21:47 WIB
Nabilla Ramadhian,
Ambaranie Nadia Kemala Movanita

Tim Redaksi

JAKARTA, KOMPAS.com - Penataan ulang Terminal Pulogadung, Jakarta Timur, saat ini tengah berlangsung.

Kepala Terminal Pulogadung Suratman mengatakan, penataan ulang dimulai dengan pembongkaran puluhan bangunan liar pada akhir Agustus 2023.

"Pelaksanaan pemugaran akhir Agustus sudah mulai. Langkah pertamanya sudah pembongkaran," kata Suratman kepada Kompas.com, Rabu (11/10/2023).

Baca juga: Loket Tiket Bus Jadi Tempat Tinggal, 31 Bangunan di Terminal Pulogadung Dibongkar

Penataan ulang dimulai dengan sosialisasi oleh pengelola terminal sebelumnya.

Sosialisasi dilakukan lantaran 31 bangunan yang digusur selama ini tak hanya jadi tempat untuk usaha, tetapi juga tempat tinggal.

Bahkan, ada yang hanya menjadikannya sebagai tempat tinggal dan penghuninya berdagang di luar kawasan terminal.

"Sudah jadi rumah tinggal semi permanen, bahkan ada yang permanen. Ada yang jadi tempat tinggal dan buat bengkel mobil," kata Suratman.

Pembongkaran bangunan itu berlangsung selama sebulan, mulai akhir Agustus sampai akhir September.

Baca juga: Relokasi Pedagang, Pengelola Terminal Pulogadung Bakal Bangun Kios untuk Berdagang

Pembongkaran 30 bangunan hanya berlangsung selama satu hari. Sebab, jenis bangunannya adalah semi-permanen.

Untuk satu bangunan yang tersisa, pembongkaran terjadi cukup lama karena bangunan permanen.

"Kami juga lama karena pembongkaran manual. Tapi kami bongkar atap dulu supaya bangunan tidak ditempati. Akhir September baru pakai beko untuk meratakan bangunan," tutur dia.

Usai 31 bangunan liar itu dibongkar, pengelola terminal akan berfokus pada pembangunan 20 kios semi-permanen.

Puluhan kios hanya untuk merelokasi beberapa pedagang yang dahulu membayar retribusi kepada terminal.

"Kami akan mendata kembali siapa saja yang pernah bayar retribusi, sehingga bisa direlokasi. Cuma, ke depannya (kios) hanya untuk berdagang saja," tegas Suratman.

Baca juga: Rumah yang Terbakar di Pulogadung Diduga Sengaja Dibakar, Saksi Diperiksa Polisi

Sebelumnya diberitakan, Terminal Pulogadung ditata ulang untuk menghilangkan kesan kumuh dan negatif.

Penataan ulang mencakup penggusuran bangunan semi-permanen yang berada di lahan kosong dekat pintu masuk, serta yang berdiri di atas saluran air yang sejajar dengan pintu keluar.

Selain pembongkaran kios, sejumlah fasilitas juga akan ditambahkan di Terminal Pulogadung.

Salah satunya adalah taman. Jika deretan kios sudah dirobohkan, taman akan didirikan di sana.

Ruang tunggu para penumpang juga akan diperbaiki supaya masyarakat merasa nyaman saat menunggu transportasi yang hendak ditumpangi.

Penataan ulang akan dilakukan melalui koordinasi dengan pihak kelurahan, kecamatan, Satpol PP, serta instansi lainnya seperti Polri dan TNI.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Daftar Stasiun di Jakarta yang Layani Pembatalan Tiket Kereta Api

Daftar Stasiun di Jakarta yang Layani Pembatalan Tiket Kereta Api

Megapolitan
Kasus Ibu di Tangsel Lecehkan Anaknya, Keluarga Suami Mengaku Dapat Ancaman

Kasus Ibu di Tangsel Lecehkan Anaknya, Keluarga Suami Mengaku Dapat Ancaman

Megapolitan
Sepakat Damai, Eks Warga Kampung Bayam Bersedia Direlokasi ke Rusun Nagrak

Sepakat Damai, Eks Warga Kampung Bayam Bersedia Direlokasi ke Rusun Nagrak

Megapolitan
Tiga Pemuda Jadi Tersangka Pembacokan Polisi di Kembangan

Tiga Pemuda Jadi Tersangka Pembacokan Polisi di Kembangan

Megapolitan
Jadwal Konser Musik Jakarta Fair 2024

Jadwal Konser Musik Jakarta Fair 2024

Megapolitan
Puluhan Warga di Bogor Diduga Keracunan, 1 Orang Meninggal Dunia

Puluhan Warga di Bogor Diduga Keracunan, 1 Orang Meninggal Dunia

Megapolitan
Polisi Tangkap 5 Tersangka Pemalsu Dollar AS, Satu Pelaku WNA

Polisi Tangkap 5 Tersangka Pemalsu Dollar AS, Satu Pelaku WNA

Megapolitan
Deklarasi Jadi Cawalkot Depok, Supian Suri Ingin Berikan Kebijakan yang Baik untuk Warga

Deklarasi Jadi Cawalkot Depok, Supian Suri Ingin Berikan Kebijakan yang Baik untuk Warga

Megapolitan
Mediasi Berhasil, Eks Warga Kampung Bayam dan Jakpro Sepakat Berdamai

Mediasi Berhasil, Eks Warga Kampung Bayam dan Jakpro Sepakat Berdamai

Megapolitan
Polisi Minta Video Ibu Cabuli Anak Tak Disebar Lagi, Penyebar Bisa Kena UU ITE

Polisi Minta Video Ibu Cabuli Anak Tak Disebar Lagi, Penyebar Bisa Kena UU ITE

Megapolitan
Kronologi Polisi Dibacok Saat Bubarkan Remaja yang Hendak Tawuran

Kronologi Polisi Dibacok Saat Bubarkan Remaja yang Hendak Tawuran

Megapolitan
Panitia HUT Ke-79 RI Siapkan 2 Skenario, Heru Budi: Di Jakarta dan IKN

Panitia HUT Ke-79 RI Siapkan 2 Skenario, Heru Budi: Di Jakarta dan IKN

Megapolitan
Berkenalan Lewat Aplikasi Kencan, Seorang Wanita di Jaksel Jadi Korban Penipuan Rp 107 Juta

Berkenalan Lewat Aplikasi Kencan, Seorang Wanita di Jaksel Jadi Korban Penipuan Rp 107 Juta

Megapolitan
Deklarasi Maju Sebagai Cawalkot, Supian Suri Cuti dari Sekda Depok

Deklarasi Maju Sebagai Cawalkot, Supian Suri Cuti dari Sekda Depok

Megapolitan
Kondisi Terkini Anak Korban Pencabulan Ibu Kandung, Biddokkes Polda Metro: Psikologis Nampaknya Normal

Kondisi Terkini Anak Korban Pencabulan Ibu Kandung, Biddokkes Polda Metro: Psikologis Nampaknya Normal

Megapolitan
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com