JAKARTA, KOMPAS.com - Sudah ada 31 bangunan di Terminal Pulogadung yang dibongkar sejak Agustus sampai September 2013.
Kepala Terminal Pulogadung Suratman mengatakan, pembongkaran dilakukan karena bangunan itu ditempati secara ilegal.
"31 bangunan itu penuh dengan penghuni. Dulunya tempat penjualan tiket bus AKAP dan kantin," ujar dia kepada Kompas.com, Rabu (11/10/2023).
Dia mengatakan, orang-orang yang sebelumnya berjualan di bangunan itu lambat laun menjadikannya sebagai tempat tinggal.
Baca juga: Saat Penghuni Kios di Terminal Pulogadung Pasrah Digusur, tetapi Minta Direlokasi
Padahal, bangunan tersebut merupakan milik pemerintah dan fungsinya hanya untuk berjualan.
"Pasca bus AKAP pindah ke Terminal Pulogebang, mereka menempati bangunan secara ilegal," jelas Suratman.
Bahkan, ada yang hanya menjadikannya sebagai tempat tinggal dan penghuninya berdagang di luar kawasan terminal.
"Sudah jadi rumah tinggal semi permanen, bahkan ada yang permanen. Ada yang jadi tempat tinggal dan buat bengkel mobil," kata dia.
Suratman menjelaskan, pembongkaran 30 bangunan hanya berlangsung selama satu hari. Sebab, jenis bangunannya adalah semi-permanen.
Baca juga: Saat Kendaraan yang Bermasalah Dibiarkan Membusuk di Terminal Pulogadung...
Masih ada satu bangunan lagi yang belum dibongkar karena dibangun permanen.
"Kami juga lama karena pembongkaran manual. Tapi kami bongkar atap dulu supaya bangunan tidak ditempati. Akhir September baru pakai beko untuk meratakan bangunan," tutur dia.
Usai 31 bangunan liar itu dibongkar, Suratman menjelaskan bahwa pihaknya kini akan berfokus pada pembangunan 20 kios semi-permanen.
Puluhan kios hanya untuk merelokasi beberapa pedagang yang dahulu membayar retribusi kepada terminal.
"Kami akan mendata kembali siapa saja yang pernah bayar retribusi, sehingga bisa direlokasi. Cuma, ke depannya (kios) hanya untuk berdagang saja," tegas Suratman.
Sebelumnya diberitakan, Terminal Pulogadung bakal ditata ulang untuk menghilangkan kesan kumuh dan negatif.
Baca juga: Jakpro Mulai Bahas Rencana JIS Jadi Kandang Persija