JAKARTA, KOMPAS.com - Sebanyak 190 kendaraan bermasalah "dikandangkan" di Terminal Pulogadung, Jakarta Timur.
Kepala Terminal Pulogadung Suratman mengatakan, 190 kendaraan itu terdiri dari angkutan umum dan barang.
"Total keseluruhan ada 190 kendaraan dalam pengandangan. Ini terdiri dari kendaraan yang dikandangkan dari tahun 2017 sampai sekarang," kata Suratman di Terminal Pulogadung, Kamis (13/7/2023).
Baca juga: 190 Kendaraan yang Bermasalah Dikandangkan di Terminal Pulogadung
Suratman menjelaskan, 190 kendaraan yang bermasalah disetop operasi karena berbagai hal, salah satunya pelanggaran administrasi.
Sebagai contoh, angkutan umum dan barang tidak memiliki KIR atau masa berlaku KIR sudah habis. Ada pula yang disetop operasi karena melakukan pelanggaran lalu lintas.
Bahkan sebuah kendaraan, kata Suratman juga bisa dikandangkan apabila kondisi fisiknya sudah tidak memadai dan membahayakan orang lain.
"Misal enggak laik jalan seperti asap ngebul, kendaraan keropos, atau kacanya pecah. Itu membahayakan bagi pengguna kendaraan itu dan membahayakan pengendara lain juga," jelas Suratman.
Baca juga: Dikandangkan sejak 2017, Sejumlah Kendaraan Membusuk di Terminal Pulogadung
Suratman mengatakan, sejumlah kendaraan yang bermasalah atau disetop operasi sejak 2017 masih berada di Terminal Pulogadung, tetapi kondisinya sudah "membusuk".
"Dari 190 kendaraan yang dikandangkan di sini, ada tiga yang paling lama. Sudah dikandangkan dari 2017," ujar Suratman.
Ia mengungkapkan, ada sejumlah alasan kendaraan dibiarkan "membusuk" di terminal oleh pemiliknya. Salah satunya, pemilik tidak mengurus berkas-berkas yang diperlukan untuk mengambil kendaraan.
Kemudian, kendaraan digunakan oleh karyawan dan mereka lepas tangan alias tidak memberi tahu pemiliknya.
"Kendaraan yang dikandangkan seharusnya hanya selama seminggu atau dua bulan. Setelah itu seharusnya sudah bisa diambil," jelas Suratman.
Baca juga: Kios Liar di Terminal Pulogadung Bakal Digusur Agustus 2023
Lebih lanjut Suratman mengaku belum ada langkah yang diambil untuk menangani kendaraan yang sudah disetop operasi sejak enam tahun lalu itu.
Pantauan Kompas.com di lokasi, ada beberapa kendaraan yang tampilannya sudah "membusuk". Namun, tidak ada penanda kapan kendaraan-kendaraan itu dikandangkan.
Ada sejumlah taksi dalam keadaan memprihatinkan. Setiap ban sudah kempis, serta cat mengelupas dan retak.
Ada pula taksi yang kapnya tidak bisa ditutup rapat dan pelat nomornya berlubang.
Kemudian, ada angkot yang catnya sudah mengelupas dan retak, bahkan bemper copot hingga mesin kendaraan terlihat.
(Penulis: Nabilla Ramadhian | Editor: Nursita Sari).
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.