Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Dikandangkan sejak 2017, Sejumlah Kendaraan "Membusuk" di Terminal Pulogadung

Kompas.com - 13/07/2023, 21:30 WIB
Nabilla Ramadhian,
Nursita Sari

Tim Redaksi

JAKARTA, KOMPAS.com - Sejumlah kendaraan yang disetop operasi (SO) pada 2017 masih berada di Terminal Pulogadung, Jakarta Timur, dalam keadaan "membusuk".

"Dari 190 kendaraan yang dikandangkan di sini, ada tiga yang paling lama. Sudah dikandangkan dari 2017," ungkap Kepala Terminal Pulogadung Suratman di lokasi, Kamis (13/7/2023).

Ia mengungkapkan, ada sejumlah alasan kendaraan dibiarkan "membusuk" di terminal oleh pemiliknya. Salah satunya, pemilik tidak mengurus berkas-berkas yang diperlukan untuk mengambil kendaraan.

Kemudian, kendaraan digunakan oleh karyawan dan mereka lepas tangan alias tidak memberi tahu pemiliknya.

"Kendaraan yang dikandangkan seharusnya hanya selama seminggu atau dua bulan. Setelah itu seharusnya sudah bisa diambil," Suratman berujar.

Baca juga: 190 Kendaraan yang Bermasalah Dikandangkan di Terminal Pulogadung

Ia melanjutkan, saat ini belum ada langkah yang diambil untuk menangani kendaraan yang sudah disetop operasi sejak enam tahun lalu.

Kendaraan yang dikandangi atau disetop operasi di Terminal Pulogadung, Jakarta Timur, Kamis (13/7/2023).kompas.com / Nabilla Ramadhian Kendaraan yang dikandangi atau disetop operasi di Terminal Pulogadung, Jakarta Timur, Kamis (13/7/2023).
Pantauan di lokasi, ada beberapa kendaraan yang tampilannya sudah "membusuk". Namun, tidak ada penanda kapan kendaraan-kendaraan itu dikandangkan.

Ada sejumlah taksi dalam keadaan memprihatinkan. Setiap ban sudah kempis, serta cat mengelupas dan retak.

Ada pula taksi yang kapnya tidak bisa ditutup rapat dan pelat nomornya berlubang.

Kemudian, ada angkot yang catnya sudah mengelupas dan retak, bahkan bemper copot hingga mesin kendaraan terlihat.

Baca juga: Kios Liar di Terminal Pulogadung Bakal Digusur Agustus 2023

Sebagai informasi, bagian kanan Terminal Pulogadung dikhususkan sebagai tempat untuk menaruh kendaraan-kendaraan yang disetop operasi.

Lokasinya berada tepat di wilayah kantor kepala terminal dan di belakang deretan kios liar yang rencananya akan digusur pada Agustus 2023.

Suratman mengatakan, area itu tidak hanya digunakan untuk menaruh kendaraan dari Jakarta Timur.

"Terminal ini memang khusus menampung kendaraan yang disetop operasi dari lima wilayah administratif Jakarta," ucap dia.

Baca juga: Sebagian Kios di Terminal Pulogadung Bakal Direlokasi karena Lahan Terbatas

Adapun kendaraan disetop operasi karena berbagai hal, salah satunya pelanggaran administrasi.

Sebagai contoh, angkutan umum dan barang tidak memiliki KIR atau masa berlaku KIR sudah habis. Ada pula yang disetop operasi karena melakukan pelanggaran lalu lintas.

Bahkan, kendaraan juga bisa dikandangkan jika kondisi fisiknya sudah tidak memadai dan membahayakan orang lain.

"Misal enggak laik jalan seperti asap ngebul, kendaraan keropos, atau kacanya pecah. Itu membahayakan bagi pengguna kendaraan itu dan membahayakan pengendara lain juga," jelas Suratman.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Pencuri Motor di Bekasi Lepas Tembakan 3 Kali ke Udara, Polisi Pastikan Tidak Ada Korban

Pencuri Motor di Bekasi Lepas Tembakan 3 Kali ke Udara, Polisi Pastikan Tidak Ada Korban

Megapolitan
Ada Konser NCT Dream dan Kyuhyun, Polisi Imbau Penonton Waspadai Copet dan Tiket Palsu

Ada Konser NCT Dream dan Kyuhyun, Polisi Imbau Penonton Waspadai Copet dan Tiket Palsu

Megapolitan
Pencuri Motor di Bekasi Bawa Pistol, Lepaskan Tembakan 3 Kali

Pencuri Motor di Bekasi Bawa Pistol, Lepaskan Tembakan 3 Kali

Megapolitan
Teror Begal Bermodus 'Debt Collector', Nyawa Pria di Kali Sodong Melayang dan Motornya Hilang

Teror Begal Bermodus "Debt Collector", Nyawa Pria di Kali Sodong Melayang dan Motornya Hilang

Megapolitan
Jakpro Buka Kelas Seni dan Budaya Lewat Acara “Tim Art Fest” Mulai 30 Mei

Jakpro Buka Kelas Seni dan Budaya Lewat Acara “Tim Art Fest” Mulai 30 Mei

Megapolitan
Amankan 2 Konser K-Pop di GBK, Polisi Terjunkan 865 Personel

Amankan 2 Konser K-Pop di GBK, Polisi Terjunkan 865 Personel

Megapolitan
Ada Konser NCT Dream dan Kyuhyun, MRT Jakarta Beroperasi hingga Pukul 01.00 WIB

Ada Konser NCT Dream dan Kyuhyun, MRT Jakarta Beroperasi hingga Pukul 01.00 WIB

Megapolitan
Pastikan Masih Usut Kasus Pemerkosaan Remaja di Tangsel, Polisi: Ada Unsur Pidana

Pastikan Masih Usut Kasus Pemerkosaan Remaja di Tangsel, Polisi: Ada Unsur Pidana

Megapolitan
Polisi Sebut Kasus Pemerkosaan Remaja di Tangsel Mandek 2 Tahun karena Kondisi Korban Belum Stabil

Polisi Sebut Kasus Pemerkosaan Remaja di Tangsel Mandek 2 Tahun karena Kondisi Korban Belum Stabil

Megapolitan
Kasus di Polisi Mandek, Keluarga Korban Pemerkosaan di Tangsel Dituduh Damai dengan Pelaku

Kasus di Polisi Mandek, Keluarga Korban Pemerkosaan di Tangsel Dituduh Damai dengan Pelaku

Megapolitan
Minta Pemerkosa Anaknya Cepat Ditangkap, Ibu Korban: Pengin Cepat Selesai...

Minta Pemerkosa Anaknya Cepat Ditangkap, Ibu Korban: Pengin Cepat Selesai...

Megapolitan
Remaja Diperkosa Staf Kelurahan, Pelaku Belum Ditangkap 2 Tahun Usai Kejadian

Remaja Diperkosa Staf Kelurahan, Pelaku Belum Ditangkap 2 Tahun Usai Kejadian

Megapolitan
Gerebek Pabrik Narkoba di Bogor, Polisi Sita 1,2 Juta Butir Pil PCC

Gerebek Pabrik Narkoba di Bogor, Polisi Sita 1,2 Juta Butir Pil PCC

Megapolitan
Perundungan Pelajar SMP di Citayam, Pelaku Jambak dan Pukul Korban Pakai Tangan Kosong

Perundungan Pelajar SMP di Citayam, Pelaku Jambak dan Pukul Korban Pakai Tangan Kosong

Megapolitan
Kemenhub Sesalkan Kasus Dugaan KDRT yang Dilakukan Pegawainya

Kemenhub Sesalkan Kasus Dugaan KDRT yang Dilakukan Pegawainya

Megapolitan
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com