Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Tenggelamkan Bayi di Ember, Ibu di Jaksel Dikirim ke RS Polri untuk Observasi Kejiwaan

Kompas.com - 19/10/2023, 10:37 WIB
Dzaky Nurcahyo,
Irfan Maullana

Tim Redaksi

JAKARTA, KOMPAS.com - Polisi membawa perempuan berinisial A untuk observasi kejiwaan di Rumah Sakit (RS) Polri, Kramat Jati, Jakarta Timur.

Observasi kejiwaan A dilakukan setelah yang bersangkutan kedapatan menenggelamkan bayinya sendiri ke ember berisi air di kediamannya, bilangan Pesanggrahan, Jakarta Selatan.

Kasat Reskrim Polres Metro Jakarta Selatan AKBP Bintoro menyebut observasi kejiwaan A bakal ditangani psikiater RS Polri.

"Jadi Polres Metro Jakarta Selatan saat ini melakukan observasi terhadap ibu A untuk memastikan yang bersangkutan gangguan jiwa atau tidak. Observasi dilakukan oleh tim dokter dan psikiater," kata dia kepada wartawan, Kamis (19/10/2023).

Baca juga: 5 Fakta Ibu di Jaksel Tenggelamkan Bayi di Ember: Diduga Baby Blues Rawat 3 Balita

Bintoro menjelaskan, observasi kejiwaan A akan berlangsung selama 14 hari ke depan.

Hal itu dilakukan supaya tim dokter bisa benar-benar memastikan bagaimana kondisi kejiwaan yang sebenarnya dari ibu tiga anak tersebut.

"Diobservasi selama 14 hari terhitung sejak Rabu (kemarin). Nanti dari situ, dari dokter dan tim psikiater akan menyimpulkan apa yang terjadi dengan ibu ini. Sementara ini belum bisa kami simpulkan," tutur dia.

Di lain sisi, selama menjalani observasi, Bintoro menyebut A tidak diperbolehkan merawat ketiga anaknya.

Baca juga: Viral di Medsos, Video Ibu Tenggelamkan Bayi di Ember Diduga Disebarkan Temannya

Ketiga anak A kini dititipkan dan dirawat oleh keluarga sang suami.

"(Tiga anak) dirawat keluarganya, keluarga dari pihak laki-laki," imbuh dia.

Diberitakan sebelumnya, video yang memperlihatkan seorang ibu tengah menenggelamkan bayinya di dalam ember beredar luas di dunia maya.

Dalam video yang diterima Kompas.com, bayi itu mulanya diceburkan oleh sang ibu ke dalam ember berisi air berukuran besar.

Setelah diceburkan, bayi itu dibiarkan mengembang selama beberapa saat hingga merengek.

Baca juga: Bayi yang Ditenggelamkan di Ember Kondisinya Sehat, Bakal Dirawat Neneknya

Meski sudah merengek dengan cukup keras, perempuan itu tetap membiarkan bayinya mengembang di dalam ember.

Ia bahkan menyalakan air keran yang langsung mengenai wajah sang bayi.

Tak berhenti sampai di sana, perempuan itu justru membalikkan posisi bayi hingga kepalanya berada di bagian bawah ember.

Ketika membalikkan posisi bayi, ia bahkan tertawa selama beberapa saat seraya menikmati momen tersebut.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Usahanya Ditutup Paksa, Pemilik Restoran di Kebon Jeruk Bakal Tempuh Jalur Hukum jika Upaya Mediasi Gagal

Usahanya Ditutup Paksa, Pemilik Restoran di Kebon Jeruk Bakal Tempuh Jalur Hukum jika Upaya Mediasi Gagal

Megapolitan
Aktor Utama Pabrik Narkoba di Bogor Masih Buron, Polisi: Sampai Lubang Semut Pun Kami Cari

Aktor Utama Pabrik Narkoba di Bogor Masih Buron, Polisi: Sampai Lubang Semut Pun Kami Cari

Megapolitan
Polisi Amankan 8 Orang Terkait Kasus Pembacokan Remaja di Depok, 4 Ditetapkan Tersangka

Polisi Amankan 8 Orang Terkait Kasus Pembacokan Remaja di Depok, 4 Ditetapkan Tersangka

Megapolitan
Bukan Melompat, Disdik DKI Sebut Siswa SMP Jaksel Terpeleset dari Lantai 3

Bukan Melompat, Disdik DKI Sebut Siswa SMP Jaksel Terpeleset dari Lantai 3

Megapolitan
Insiden Siswa SMP Lompat dari Lantai 3, KPAI Minta Disdik DKI Pasang Sarana Keselamatan di Sekolah

Insiden Siswa SMP Lompat dari Lantai 3, KPAI Minta Disdik DKI Pasang Sarana Keselamatan di Sekolah

Megapolitan
3 Saksi Diperiksa Polisi dalam Kasus Dugaan Penistaan Agama yang Jerat Pejabat Kemenhub

3 Saksi Diperiksa Polisi dalam Kasus Dugaan Penistaan Agama yang Jerat Pejabat Kemenhub

Megapolitan
Seorang Pria Tewas Tertabrak Kereta di Matraman

Seorang Pria Tewas Tertabrak Kereta di Matraman

Megapolitan
Disdik DKI Bantah Siswa di Jaksel Lompat dari Lantai 3 Gedung Sekolah karena Dirundung

Disdik DKI Bantah Siswa di Jaksel Lompat dari Lantai 3 Gedung Sekolah karena Dirundung

Megapolitan
BNN Masih Koordinasi dengan Filipina Soal Penjemputan Gembong Narkoba Johan Gregor Hass

BNN Masih Koordinasi dengan Filipina Soal Penjemputan Gembong Narkoba Johan Gregor Hass

Megapolitan
Polisi Minta Keterangan MUI, GBI, dan Kemenag Terkait Kasus Dugaan Penistaan Agama Pendeta Gilbert

Polisi Minta Keterangan MUI, GBI, dan Kemenag Terkait Kasus Dugaan Penistaan Agama Pendeta Gilbert

Megapolitan
Walkot Depok: Bukan Cuma Spanduk Supian Suri yang Kami Copot...

Walkot Depok: Bukan Cuma Spanduk Supian Suri yang Kami Copot...

Megapolitan
Satpol PP Copot Spanduk Supian Suri, Walkot Depok: Demi Allah, Saya Enggak Nyuruh

Satpol PP Copot Spanduk Supian Suri, Walkot Depok: Demi Allah, Saya Enggak Nyuruh

Megapolitan
Polisi Bakal Panggil Indonesia Flying Club untuk Mengetahui Penyebab Jatuhnya Pesawat di BSD

Polisi Bakal Panggil Indonesia Flying Club untuk Mengetahui Penyebab Jatuhnya Pesawat di BSD

Megapolitan
Siswi SLB di Jakbar Dicabuli hingga Hamil, KPAI Siapkan Juru Bahasa Isyarat dan Pendampingan

Siswi SLB di Jakbar Dicabuli hingga Hamil, KPAI Siapkan Juru Bahasa Isyarat dan Pendampingan

Megapolitan
Ada Pembangunan Saluran Penghubung di Jalan Raya Bogor, Rekayasa Lalu Lintas Diterapkan

Ada Pembangunan Saluran Penghubung di Jalan Raya Bogor, Rekayasa Lalu Lintas Diterapkan

Megapolitan
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com