JAKARTA, KOMPAS.com - Pelaku pungutan liar (pungli) terhadap sopir bus berinisial S (33), menggunakan uang hasil kejahatannya untuk membeli rokok.
Pelaku melancarkan aksinya di Thamrin City, Tanah Abang, Jakarta Pusat, Rabu (18/10/2023).
"Terkait video yang viral itu kami amankan dari tiga orang ada satu yang kami amankan," kata Kanit Reskrim Polsek Tanah Abang Kompol Kukuh Islami saat dikonfirmasi, Senin (23/10/2023).
Baca juga: Polisi Amankan Pria yang Diduga Lakukan Pungli ke Sopir Bus di Thamrin City
"Kami gali motifnya, yang kami amankan ini pengakuan dia hanya untuk mencari tambahan untuk uang rokok," lanjut dia.
Kukuh menyampaikan, S sehari-sehari bekerja sebagai salah satu pengantar makanan.
Ia mencari tambahan uang untuk membeli rokok dengan memalak uang para korbannya.
"Dia bukan parkir resmi, dia mangkal di situ," imbuh Kukuh.
Sementara ini, korban belum melaporkan pungli yang dialaminya.
Oleh sebab itu, Kukuh menyarankan agar korban membuat laporan ke kepolisian setempat.
Baca juga: Viral Sopir Bus Kena Pungli di Thamrin City, Diduga Dipalak Rp 40.000 Keluar Masuk
"Jika mengalami jadi korban pemerasan, silakan membuat laporan ke Polsek Tanah abang, agar bisa kami tindak lanjuti. Korban yang mengalami pemerasan oleh parkir liar tiga orang tersebut silakan buat laporan," jelas Kukuh.
Pelaku S ditangkap di kawasan Thamrin sekitar pukul 18.00 WIB pada Sabtu (21/10/2023).
Polisi masih memburu dua orang yang turut terlihat dalam video yang viral melalui akun Tiktok @kangayipeuy itu.
"Kami menindaklanjuti yang viral itu sudah indikasi tiga orang. Baru satu orang kami amankan, dua orang masih kami lakukan pencarian,” ujar Kukuh, Minggu (22/10/2023).
Sebelumnya diberitakan, beredar rekaman video yang menunjukkan seorang sopir bus mengalami pungli di kawasan Thamrin City, Tanah Abang, Jakarta Pusat.
Baca juga: Sulitnya Sopir Truk Lepas dari Jerat Pungli, Padahal Jokowi Sudah Perintahkan Polri Sikat Pelakunya
Melalui narasi dalam video yang diunggah oleh akun Tiktok @kangayipeuy itu, sang sopir mengaku dipalak sebesar Rp 20.000 oleh seorang pria berbaju sipil tak dikenal.
Tertulis narasi di dalam video itu:
“Apakah ini retribusi resmi? Kami sudah bayar parkir dan ekamanan Thamrin City ke security Rp 150.000 (untuk) 1 bus. Pas masuk, diminta Rp 20.000 oleh orang berpakaian sipil dan pulangnya diminta lagi. Padahal ini jalan umum siapa saja bisa lewat. @poldametrojaya”.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.