Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Diberi 3 Minggu Perbaiki Hasil Renovasi Kantor, Lurah Palmeriam: Semoga Bisa Selesai

Kompas.com - 02/11/2023, 17:01 WIB
Muhammad Isa Bustomi,
Ambaranie Nadia Kemala Movanita

Tim Redaksi

JAKARTA, KOMPAS.com - Lurah Palmeriam Setyawan menyanggupi waktu yang diberikan Pj Gubernur DKI Heru Budi Hartono untuk memperbaiki kembali hasil renovasi kantor Kelurahan Palmeriam, Jakarta Timur, yang tak sesuai.

Ia akan menuntaskan perbaikan hasil renovasi Kelurahan Palmeriam dengan waktu yang sudah ditetapkan.

"Semoga nanti pelaksana (perbaikan) bisa selesai. Tadi sudah disidak pak Pj (Heru Budi), nanti dari pelaksana akan memperbaiki apa yang kurang. Ini menjadi catatan," kata Setyawan saat dikonfirmasi wartawan, Kamis (2/11/2023).

Baca juga: Heru Budi Semprot Lurah Palmeriam Jaktim soal Renovasi Bangunan yang Tak Sesuai

Setyawan menambahkan, ada beberapa hal yang harus diperbaiki.

Salah satu yang menjadi sorotan Heru Budi adalah penataan kabel dan guiding block di sekitar kantor kelurahan.

"Terus ada beberapa cat yang perlu dicat ulang. Untuk waktu (renovasi) ini dari Agustus sampai Desember (2023)," kata Setyawan.

Heru sebelumnya memberikan tenggat waktu tiga minggu kepada kontraktor untuk menyempurnakan beberapa komponen bangunan Kelurahan Palmeriam itu.

"Ya mereka siap. Dikasih tenggat waktu tiga minggu," ujar Heru.

Heru tak memberi sanksi bagi kontraktor yang mengerjakan proyek renovasi karena mereka berjanji untuk segera memperbaiki.

Baca juga: Sidak Renovasi Gedung Kelurahan Palmeriam Jaktim, Heru Budi: Banyak yang Harus Diperbaiki

"Nanti bakal ada mengawasi itu. Kan mereka siap dan janji perbaikan," kata dia.

Untuk diketahui, pelaksana renovasi gedung Kelurahan itu adalah PT DS.

Jenis renovasi masuk katagori rehab berat dengan nilai pekerjaan Rp 3,8 miliar pada tahun 2023.

Heru memeriksa langsung progres renovasi gedung Kelurahan Palmeriam.

Ia berkeliling sekitar bangunan kelurahan itu ditemani oleh Setiyawan dan beberapa orang lainnya.

Salah satu yang disoroti oleh Heru Budi yakni atap atau plafon pada bangunan kantor Kelurahan Palmeriam.

"Ini nih yang di atas ini," kata Heru menunjuk bagian atas bangunan itu.

Baca juga: Heru Budi Kasih Waktu 3 Minggu untuk Perbaiki Hasil Renovasi Kantor Kelurahan Palmeriam

Heru Budi berjalan dari ruangan ke ruangan. Ia beberapa kali menunjuk ke arah mesin pendingin ruangan (AC) dan guiding block di Kelurahan Palmeriam.

Ia kemudian meminta Setiyawan secepatnya menaikkan besaran arus atau daya listrik.

"Masa kayak gini saja harus diajarin. Bapak kan bawa RAB, nah RAB daya suruh naik, ya bapak naikin," kata Heru

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Korban Diduga Keracunan Makanan di Cipaku Bogor Mengeluh Nyeri Lambung, Diare hingga Demam

Korban Diduga Keracunan Makanan di Cipaku Bogor Mengeluh Nyeri Lambung, Diare hingga Demam

Megapolitan
UPTD PPA Tangsel Periksa Kondisi Balita yang Dicabuli Ibu Kandungnya

UPTD PPA Tangsel Periksa Kondisi Balita yang Dicabuli Ibu Kandungnya

Megapolitan
Balita Korban Pencabulan Ibu Kandung di Tangsel Dibawa ke Rumah Aman UPTD PPA

Balita Korban Pencabulan Ibu Kandung di Tangsel Dibawa ke Rumah Aman UPTD PPA

Megapolitan
Tiga Periode di DPRD, Mujiyono Didorong Demokrat Maju Pilkada DKI Jakarta 2024

Tiga Periode di DPRD, Mujiyono Didorong Demokrat Maju Pilkada DKI Jakarta 2024

Megapolitan
Tetangga Sebut Ayah dari Ibu yang Cabuli Anaknya di Tangsel Ikut Menghilang

Tetangga Sebut Ayah dari Ibu yang Cabuli Anaknya di Tangsel Ikut Menghilang

Megapolitan
Semrawutnya Kabel di Jalan Raya Semplak Bogor Dikhawatirkan Memakan Korban

Semrawutnya Kabel di Jalan Raya Semplak Bogor Dikhawatirkan Memakan Korban

Megapolitan
Dinkes Bogor Ambil Sampel Makanan dan Feses untuk Cari Tahu Penyebab Warga Keracunan

Dinkes Bogor Ambil Sampel Makanan dan Feses untuk Cari Tahu Penyebab Warga Keracunan

Megapolitan
Hasto Klaim Pernyataannya Jadi Landasan Hakim MK Nyatakan 'Dissenting Opinion' Putusan Pilpres 2024

Hasto Klaim Pernyataannya Jadi Landasan Hakim MK Nyatakan "Dissenting Opinion" Putusan Pilpres 2024

Megapolitan
Warga Diduga Keracunan Makanan Haul di Bogor Bertambah Jadi 93 Orang, 24 Korban Masih Dirawat

Warga Diduga Keracunan Makanan Haul di Bogor Bertambah Jadi 93 Orang, 24 Korban Masih Dirawat

Megapolitan
Suami BCL Tiko Aryawardhana Dilaporkan Mantan Istri, Diduga Gelapkan Uang Rp 6,9 Miliar

Suami BCL Tiko Aryawardhana Dilaporkan Mantan Istri, Diduga Gelapkan Uang Rp 6,9 Miliar

Megapolitan
Dilaporkan Terkait Pernyataannya di Media, Hasto Akan Konsultasi dengan Dewan Pers

Dilaporkan Terkait Pernyataannya di Media, Hasto Akan Konsultasi dengan Dewan Pers

Megapolitan
Kasus Ibu di Tangsel Cabuli Anak, Keluarga Suami Sempat Adu Jotos dengan Kakak Pelaku

Kasus Ibu di Tangsel Cabuli Anak, Keluarga Suami Sempat Adu Jotos dengan Kakak Pelaku

Megapolitan
Kasus DBD di Jaktim Paling Banyak di Kecamatan Pasar Rebo

Kasus DBD di Jaktim Paling Banyak di Kecamatan Pasar Rebo

Megapolitan
Korban Dugaan Keracunan Massal di Bogor Terus Bertambah, Pemkot Tetapkan Status KLB

Korban Dugaan Keracunan Massal di Bogor Terus Bertambah, Pemkot Tetapkan Status KLB

Megapolitan
Korban Dugaan Keracunan Massal di Bogor Bertambah Jadi 93 Orang

Korban Dugaan Keracunan Massal di Bogor Bertambah Jadi 93 Orang

Megapolitan
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com