Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Eksekusi Lahan Sengketa di Ciputat Ricuh, Warga Saling Dorong dengan Petugas

Kompas.com - 07/11/2023, 14:30 WIB
M Chaerul Halim,
Ambaranie Nadia Kemala Movanita

Tim Redaksi

TANGERANG SELATAN, KOMPAS.com - Eksekusi lahan sengketa di RT 002 RW 014, Kampung Gunung, Jombang, Ciputat, diwarnai kericuhan pada Selasa (7/11/2023).

Sejumlah warga yang diduga sebagai tergugat menolak mengosongkan rumahnya sehingga aksi saling dorong dengan aparat tak terelakkan.

Warga sebagai tergugat pun masih bertahan di rumahnya lantaran tim juru sita hendak merangsek masuk untuk mengeluarkan barang-barang di dalamnya.

Baca juga: Keluhkan Lahan Kosong Jadi TPA Liar, Warga Pondok Ranji: Kalau Hujan Bau Sekali!

Kuasa hukum tergugat bernama Sugiyanto menilai, eksekusi lahan atas amar putusan nomor 311/Pdt.G/2012/PN.TNG itu cacat prosedur.

Pasalnya, eksekusi lahan itu tak sesuai lokasi amar putusan.

"Kami keberatan atas eksekusi yang dilakukan karena ini beda lokasi. Locus amar putusannya ada di RT 001, tapi yang dieksekusi di RT 002. Ini kan adalah pelanggaran hukum yang sangat nyata," kata Sugiyanto saat ditemui lokasi, Selasa.

"Harusnya gugatan ini sebenarnya enggak bisa diterima tapi oleh pengadilan malah dikabulkan dan hari ini dilakukan eksekusi," tambah dia.

Atas keberatan putusan itu, Sugiyanto mengatakan kliennya bakal menempuh beberapa langkah hukum untuk mengatasi persoalan tersebut.

Baca juga: Polisi Sebut Penembakan di Babelan Tidak Terkait Kasus yang Libatkan Kelompok John Kei di Medan Satria

"Kami akan lakukan langkah hukum, kami akan laporkan ke kepolisian, apa yang dilalukan PN Tangerang beserta juru sita lainnya, akan kami laporkan ke Ombudsman, Komnas HAM dan Mahkamah Agung," imbuh dia.

Sementara itu, juru sita Pengadilan Negeri Tangerang Burhanuddin menganggap penolakan dari pihak tergugat merupakan hal biasa.

Namun, ia menegaskan, lahan seluas 6.070 m persegi yang eksekusi itu sudah sesuai amar putusan meski lahan tersebut berada di RT yang berbeda.

Sebab, saat ini, lahan tersebut telah terjadi pemekaran sehingga terpecah di dua RT.

"Sekarang kan ada pemekaran, waktu eksekusi lahan yang pertama benar (alamatnya). Ada pemekaran pasti sih, ya gitu. Ini kan ada pemekaran wilayah RT," ucap dia.

Baca juga: Harus Siaga Banjir 24 Jam, Penjaga Pompa Air Kemang: Yang Penting Ada Vitamin Kopi

Berdasarkan pantauan Kompas.com di lokasi, aparat gabungan meliputi Satpol PP Tangerang Selatan, Polres Tangerang Selatan dan TNI masih berjaga di tengah proses eksekusi tersebut.

Sebab, masih ada beberapa lahan yang belum dieksekusi.

Sementara itu, sejumlah warga sudah mulai mengosongkan rumahnya.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Besi Ribar Jatuh ke Rel, MRT Jakarta: Struktur Crane Dibangun Tanpa Koordinasi

Besi Ribar Jatuh ke Rel, MRT Jakarta: Struktur Crane Dibangun Tanpa Koordinasi

Megapolitan
Relawan: Ada 7 Partai yang Mendekati Sudirman Said untuk Maju di Pilkada DKI 2024

Relawan: Ada 7 Partai yang Mendekati Sudirman Said untuk Maju di Pilkada DKI 2024

Megapolitan
Cerita Olivina Dengar Suara Drone Saat Berkomunikasi dengan Temannya di Rafah Palestina

Cerita Olivina Dengar Suara Drone Saat Berkomunikasi dengan Temannya di Rafah Palestina

Megapolitan
Massa Sempat Cekcok dengan Polisi Usai Kibarkan Bendera Palestina di Depan Kedubes AS

Massa Sempat Cekcok dengan Polisi Usai Kibarkan Bendera Palestina di Depan Kedubes AS

Megapolitan
Massa di Depan Kedubes AS Mulai Bubar, Lampu Jalan Padam

Massa di Depan Kedubes AS Mulai Bubar, Lampu Jalan Padam

Megapolitan
Material Besi Jatuh di Stasiun MRT ASEAN dan Blok M, Hutama Karya Gerak Cepat Lakukan Evakuasi

Material Besi Jatuh di Stasiun MRT ASEAN dan Blok M, Hutama Karya Gerak Cepat Lakukan Evakuasi

Megapolitan
DPW PKS Masih Menunggu Keputusan DPP untuk Usung Anies di Pilkada DKI 2024

DPW PKS Masih Menunggu Keputusan DPP untuk Usung Anies di Pilkada DKI 2024

Megapolitan
Angka Kematian Penyakit Jantung di Bogor Meningkat Tiap Tahun

Angka Kematian Penyakit Jantung di Bogor Meningkat Tiap Tahun

Megapolitan
'Jika Kaesang Maju Pilkada Jakarta, Pertama dalam Sejarah Politik Indonesia Ketua Umum Partai Berlaga di Pilkada'

"Jika Kaesang Maju Pilkada Jakarta, Pertama dalam Sejarah Politik Indonesia Ketua Umum Partai Berlaga di Pilkada"

Megapolitan
Relawan Anies Gelar Konsolidasi Usung Sudirman Said di Pilkada Jakarta

Relawan Anies Gelar Konsolidasi Usung Sudirman Said di Pilkada Jakarta

Megapolitan
Partai Garuda Buka Rekrutmen Bakal Calon Kepala Daerah Se-Indonesia

Partai Garuda Buka Rekrutmen Bakal Calon Kepala Daerah Se-Indonesia

Megapolitan
Unjuk Rasa di Depan Kedubes AS, Olivina: Evakuasi Teman Saya di Rafah!

Unjuk Rasa di Depan Kedubes AS, Olivina: Evakuasi Teman Saya di Rafah!

Megapolitan
Video Porno Anak yang Dijual di Telegram Berasal dari Indonesia dan Luar Negeri

Video Porno Anak yang Dijual di Telegram Berasal dari Indonesia dan Luar Negeri

Megapolitan
MRT Jakarta Minta Maaf Usai Insiden Jatuhnya Besi Ribar Kejagung ke Lintasan Rel

MRT Jakarta Minta Maaf Usai Insiden Jatuhnya Besi Ribar Kejagung ke Lintasan Rel

Megapolitan
Terbongkarnya Penjualan Video Porno Anak di Telegram, Pelaku Edarkan Ribuan Video dan Raup Ratusan Juta Rupiah

Terbongkarnya Penjualan Video Porno Anak di Telegram, Pelaku Edarkan Ribuan Video dan Raup Ratusan Juta Rupiah

Megapolitan
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com