DEPOK, KOMPAS.com - Kepala Dinas Kesehatan (Kadinkes) Kota Depok Mary Liziawati mengatakan, pihaknya telah mencopot dan mengganti vendor wirausaha baru (WUB) di Kecamatan Tapos, lantaran salah memberi menu dalam program pemberian makanan tambahan (PMT) untuk mencegah stunting di wilayah tersebut.
"Ada (yang diputus kontrak) di Tapos," kata Mary saat ditemui di Gedung Paripurna DPRD Depok, Jumat (17/11/2023).
Baca juga: DPRD Depok Pertanyakan Wajah Wali Kota Mejeng di Stiker Toples Menu Stunting, padahal Dana dari APBN
Penggantian vendor ini imbas dari ketidaksesuaian menu program PMT di Kecamatan Tapos yang disajikan oleh vendor tersebut.
Kemudian, dilakukan evaluasi.
"Ya mereka kan ketidaksesuaian menu hari pertama. Jadi akhirnya dievaluasi, dirasa belum memenuhi ketentuan yang ada," ungkap Mary.
Seharusnya, kata Mary, hari pertama adalah waktu untuk penyajian menu kudapan. Namun, vendor itu malah memberikan nasi dan sayur sop.
"Sebenarnya nasi dengan tahu memenuhi, tapi karena hari itu seharusnya kudapan, tapi yang disiapkan nasi dan sayur sop. Sekarang sudah berganti WUB," ucap Mary.
Baca juga: Anggota DPRD Cecar Dinkes Depok, Pertanyakan Harga Toples pada Makanan Tambahan Pencegah Stunting
"Sekarang sudah berganti WUB," tegas Mary.
Diberitakan sebelumnya, menu program PMT Dinkes Kota Depok di Kecamatan Tapos menuai kritik dari masyarakat.
Pasalnya, menu pencegah stunting yang disajikan dengan anggaran Rp 18.000 per paket hanya berupa nasi, kuah sop, dan tahu rebus.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.