JAKARTA, KOMPAS.com - Istri dari seorang pria yang mengaku sebagai anggota TNI kedapatan memukul wajah kru ambulans di wilayah Matraman, Jakarta Timur, Senin (20/11/2023) sekitar pukul 13.16 WIB.
Kanit Reskrim Polsek Matraman Iptu Mochamad Zen mengungkapkan, peristiwa pemukulan terjadi lantaran istri oknum TNI itu tidak terima anaknya kaget karena motor yang dikendarai suaminya diklakson kru ambulans itu.
"Ibu-ibu menggendong bayi, dia dibonceng suaminya. Anaknya kaget akibat klakson ambulans, sehingga terjadi cekcok," ujar Zen di Polsek Matraman, Rabu (22/11/2023).
Baca juga: Istri Seorang Pria yang Mengaku Oknum TNI Pukul Kru Ambulans di Matraman
Zen menjelaskan, mulanya mobil ambulans sedang melaju di jalur bus transjakarta di Jalan Ahmad Yani.
Kemudian, pengendara motor yang diduga oknum TNI memotong jalur mobil ambulans dari sebelah kiri.
Pengendara motor itu mengenakan helm, sementara penumpang yang merupakan istri dan anaknya tidak memakai helm.
Ketika jalur dipotong, mobil ambulans membunyikan klakson yang mengagetkan anak mereka. Sang ibu tidak terima dan cekcok pun terjadi.
Setelah itu, mereka menepi ke Polsubsektor Utan Kayu. Di pos polisi ini, kru ambulans dipukul oleh istri oknum TNI.
"Akhirnya mereka menepi. Kedua belah pihak kembali cekcok. Si ibu, alias yang terlapor, merasa tidak terima anaknya yang bayi kaget mendengar klakson ambulans. Kemudian, tiba-tiba (pelaku) menempeleng mulut korban," jelas Zen.
Baca juga: Bukan Intimidasi, Dua Anggota TNI Ternyata Lerai Cekcok Kru Ambulans dan Istri Oknum TNI di Matraman
Saat terjadi cekcok di pos polisi, korban mengatakan bahwa ia diintimidasi oleh dua anggota TNI yang hadir di sana.
Namun, Zen meluruskan bahwa dua anggota TNI itu bukan untuk mengintimidasi, tetapi melerai.
"Memang di situ ada saksi dari anggota TNI yang melerai kejadian. Namun, dianggap oleh warga, saksi salah paham dengan korban (mengintimidasi)," ujar Zen.
Zen mengatakan, ada anggota TNI yang memang kebetulan sedang berjaga di dekat pos polisi itu pada saat cekcok dan pemukulan berlangsung. Anggota TNI itu datang menggunakan motor.
Anggota TNI tersebut merupakan seseorang yang korban duga sebagai saudara oknum TNI atau suami pelaku.
Baca juga: Pukul Kru Ambulans di Matraman, Istri Oknum TNI Marah karena Bayinya Kaget Usai Diklakson
"(Pengendara motor yang tiba) itu saksi, anggota TNI yang sedang pengamanan di situ (sekitar pos polisi). Tujuannya (datang) untuk melerai," ungkap Zen.
Anggota TNI itu datang karena melihat ada keributan di pos polisi dan hanya seorang polisi lalu lintas (Polantas) saja yang berusaha melerai.
Anggota TNI itu datang untuk membantu. Ketika keduanya masih berusaha melerai, ada anggota TNI lain yang datang.
Kebetulan, ia adalah anggota TNI yang sedang berada di jalur penyeberangan orang (JPO) menuju Halte Transjakarta Pemuda Pramuka.
"Jadi yang melerai itu tiga orang. Satu anggota Polantas dan dua anggota TNI," kata Zen.
Baca juga: Polisi Selidiki Kasus Pemukulan Kru Ambulans di Matraman yang Diduga Dilakukan Istri Oknum TNI
Zen menyampaikan, kasus pemukulan kru ambulans ini ditangani Kepolisian meski pelakunya istri oknum TNI. Sebab, pelakunya adalah warga sipil.
"Betul (penganiayaan dilakukan oleh) istrinya," kata Zen.
Zen berujar, korban hanya melaporkan istri oknum anggota TNI itu ke Polsek Matraman. Sementara itu, suami pelaku tidak ikut dilaporkan.
Hal yang dilaporkan adalah penganiayaan terhadap korban. Sebab, istri terduga oknum TNI itu memukul kru ambulans pada bagian wajah.
(Tim Redaksi: Nabilla Ramadhian, Jessie Carina, Irfan Maullana)
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.