Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Waspada Cuaca Ekstrem dan Banjir Rob di Jakarta Pekan Ini

Kompas.com - 30/11/2023, 08:17 WIB
Tria Sutrisna,
Jessi Carina

Tim Redaksi

JAKARTA, KOMPAS.com - Badan Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika (BMKG) mengungkapkan, ada potensi cuaca ekstrem dan banjir rob di sejumlah wilayah di Indonesia. DKI Jakarta menjadi salah satu daerah yang berpotensi mengalaminya sampai awal Desember 2023.

Deputi Bidang Meteorologi Guswanto menjelaskan, cuaca ekstrem berpotensi terjadi karena adanya fenomena dinamika atmosfer yang cukup signifikan dalam beberapa waktu terakhir.

“BMKG memonitor, saat ini menunjukkan adanya signifikansi dinamika atmosfer yang berdampak pada potensi peningkatan curah hujan di sejumlah wilayah di Indonesia,” ujar Guswanto dalam keterangannya, Rabu (29/11/2023).

Baca juga: Prakiraan Cuaca Hari Ini: Jabodetabek Hujan Siang-Malam

Akibat dari fenomena itu, DKI Jakarta berpotensi dilanda hujan lebat pada periode 25 November 2023 sampai 1 Desember 2023.

Guswanto menyebutkan, daerah Bogor, Depok, Tangerang, dan Bekasi juga berpotensi dilanda cuaca ekstrem seperti Jakarta.

"Potensi hujan sedang dan lebat di sebagian wilayah Jabodetabek pada periode tanggal 25 November sampai 1 Desember 2023," tutur Guswanto.

Sementara itu, banjir rob berpotensi melanda wilayah pesisir Jakarta pada periode 26 November 2023 sampai 2 Desember 2023. Hal itu disebabkan oleh adanya fenomena fase bulan perigee.

Akibat fenomena itu, ketinggian pasang air laut berpotensi meningkatkan sampai batas maksimum di sejumlah wilayah Indonesia, termasuk Jakarta Utara.

Baca juga: Jabodetabek Berpotensi Dilanda Cuaca Ekstrem hingga 1 Desember 2023

“Ada fenomena fase bulan perigee, sehingga jarak bulan berada di titik terdekat dengan bumi. Fenomena ini berpotensi meningkatkan ketinggian pasang air laut maksimum,” kata Guswanto.

Tingkatan kewaspadaan

Atas dasar itu, Guswanto mengimbau semua pihak untuk meningkatkan kewaspadaan terhadap potensi banjir rob di Jakarta, maupun cuaca ekstrem di Jabodetabek.

Salah satunya dengan memantau perkembangan cuaca dari BMKG secara rutin, termasuk juga memperhatikan peringatan dini mengenai potensi cuaca ekstrem.

“Pemerintah daerah diharapkan waspada dan lebih mengintensifkan koordinasi, sinergi, dan komunikasi antar pihak terkait untuk kesiapsiagaan antisipasi bencana hidrometeorologi,” kata Guswanto.

Selain itu, pemerintahan daerah juga harus mengantisipasi terjadinya bencana yang ditimbulkan dari peningkatan curah hujan.

“Diharapkan pihak terkait memastikan kapasitas infrastruktur dan sistem tata kelola sumber daya air siap untuk mengantisipasi peningkatan curah hujan,” kata Guswanto.

Pemerintah daerah juga disarankan mengecek pohon-pohon rawan tumbang dan memperkuat tiang papan reklame agar tidak roboh tertiup angin kencang.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Pembunuh Wanita Dalam Koper Sempat Curi Uang Korban

Pembunuh Wanita Dalam Koper Sempat Curi Uang Korban

Megapolitan
Ketua RW Nonaktif di Kalideres Bantah Gelapkan Dana Kebersihan Warga, Klaim Dibela DPRD

Ketua RW Nonaktif di Kalideres Bantah Gelapkan Dana Kebersihan Warga, Klaim Dibela DPRD

Megapolitan
Menjelang Pendaftaran Cagub Independen, Tim Dharma Pongrekun Konsultasi ke KPU DKI

Menjelang Pendaftaran Cagub Independen, Tim Dharma Pongrekun Konsultasi ke KPU DKI

Megapolitan
DBD Masih Menjadi Ancaman di Jakarta, Jumlah Pasien di RSUD Tamansari Meningkat Setiap Bulan

DBD Masih Menjadi Ancaman di Jakarta, Jumlah Pasien di RSUD Tamansari Meningkat Setiap Bulan

Megapolitan
Tak Hanya Membunuh, Pria yang Buang Mayat Wanita di Dalam Koper Sempat Setubuhi Korban

Tak Hanya Membunuh, Pria yang Buang Mayat Wanita di Dalam Koper Sempat Setubuhi Korban

Megapolitan
Polisi Duga Ada Motif Persoalan Ekonomi dalam Kasus Pembunuhan Wanita di Dalam Koper

Polisi Duga Ada Motif Persoalan Ekonomi dalam Kasus Pembunuhan Wanita di Dalam Koper

Megapolitan
Pria di Pondok Aren yang Gigit Jari Rekannya hingga Putus Jadi Tersangka Penganiayaan

Pria di Pondok Aren yang Gigit Jari Rekannya hingga Putus Jadi Tersangka Penganiayaan

Megapolitan
Dituduh Gelapkan Uang Kebersihan, Ketua RW di Kalideres Dipecat

Dituduh Gelapkan Uang Kebersihan, Ketua RW di Kalideres Dipecat

Megapolitan
Pasien DBD di RSUD Tamansari Terus Meningkat sejak Awal 2024, April Capai 57 Orang

Pasien DBD di RSUD Tamansari Terus Meningkat sejak Awal 2024, April Capai 57 Orang

Megapolitan
Video Viral Keributan di Stasiun Manggarai, Diduga Suporter Sepak Bola

Video Viral Keributan di Stasiun Manggarai, Diduga Suporter Sepak Bola

Megapolitan
Terbakarnya Mobil di Tol Japek Imbas Pecah Ban lalu Ditabrak Pikap

Terbakarnya Mobil di Tol Japek Imbas Pecah Ban lalu Ditabrak Pikap

Megapolitan
Berebut Lahan Parkir, Pria di Pondok Aren Gigit Jari Rekannya hingga Putus

Berebut Lahan Parkir, Pria di Pondok Aren Gigit Jari Rekannya hingga Putus

Megapolitan
DLH DKI Angkut 83 Meter Kubik Sampah dari Pesisir Marunda Kepu

DLH DKI Angkut 83 Meter Kubik Sampah dari Pesisir Marunda Kepu

Megapolitan
Janggal, Brigadir RAT Bunuh Diri Saat Jadi Pengawal Bos Tambang, tapi Atasannya Tak Tahu

Janggal, Brigadir RAT Bunuh Diri Saat Jadi Pengawal Bos Tambang, tapi Atasannya Tak Tahu

Megapolitan
8 Pasien DBD Masih Dirawat di RSUD Tamansari, Mayoritas Anak-anak

8 Pasien DBD Masih Dirawat di RSUD Tamansari, Mayoritas Anak-anak

Megapolitan
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com