Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Kasus Pneumonia Anak Meningkat, Kapan Orangtua Perlu Waspada?

Kompas.com - 04/12/2023, 21:41 WIB
Zintan Prihatini,
Akhdi Martin Pratama

Tim Redaksi

JAKARTA, KOMPAS.com - Kasus pneumonia pada anak meningkat hingga sekitar 10 persen di Rumah Sakit Umum Pusat (RSUP) Persahabatan.

Dokter Spesialis Anak RSUP Persahabatan dr Tjatur Kuat Sagoro Sp.A (K) meminta, para orangtua mewaspadai gejala pneumonia dan segera membawa anak mereka ke fasilitas kesehatan terdekat.

"Gejalanya, apabila anak demam kemudian disertai batuk, napasnya cepat itu harus dibawa ke sarana kesehatan. Karena angka kematian akibat pneumonia tinggi," ujar Tjatur saat dihubungi, Senin (4/12/2023).

Baca juga: Dokter Ungkap Ada Peningkatan Kasus Pneumonia pada Anak di RSUP Persahabatan

"Jadi walaupun (penyebabnya) virus tetapi kan ada juga (karena) bakteri. Ini harus dirawat di rumah sakit, jangan membiarkan anak seperti itu," imbuh dia.

Tjatur mengatakan, musim pancaroba dan tingginya polusi udara dapat meningkatkan risiko anak terkena pneumonia. Oleh sebab itu, dia menyarankan orangtua menerapkan pola hidup bersih dan sehat guna mencegah anak terpapar virus dan bakteri penyebab penyakit.

"Lakukanlah vaksinasi apa saja, ada vaksin Covid, vaksinasi bayi. Apalagi kalau anak sakit, kalau bisa di rumah jangan pergi," jelas Tjatur.

Sementara itu, menilai peningkatan kasus pneumonia pada anak di RSUP Persahabatan tidak terjadi secara signifikan. Sebab, rumah sakit itu merupakan tempat rujukan bila pasien dalam kondisi berat.

Baca juga: RSUP Persahabatan: Belum Ada Laporan Anak Terinfeksi Pneumonia Mycoplasma

"Peningkatan kasus secara bermakna tidak ada. Tetapi ada peningkatan, yang memang tidak bermakna karena yang dikirim ke sini sudah diseleksi pasiennya. Rumah sakit biasanya bisa merawat sendiri. Kalau sudah berat, baru dirujuk ke Rumah sakit Persahabatan," jelas dia.

Tjatur sendiri mengaku tak mengetahui pasti angka kenaikan kasus pneumonia pada anak. Namun, berdasarkan keterangan pasien dalam enam bulan terakhir anak-anak yang berada di bangku sekolah banyak mengalami gejala penyakit tersebut.

Baca juga: Dinkes DKI Mendata Anak yang Terinfeksi Pneumonia di Jakarta

 

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Prakiraan Cuaca Jakarta Hari Ini Rabu 22 Mei 2024 dan Besok: Siang ini Hujan Ringan

Prakiraan Cuaca Jakarta Hari Ini Rabu 22 Mei 2024 dan Besok: Siang ini Hujan Ringan

Megapolitan
[POPULER JABODETABEK] Ibu Rekaman Anak Bersetubuh dengan Pacar | Jukir Liar di Jakarta Diberantas

[POPULER JABODETABEK] Ibu Rekaman Anak Bersetubuh dengan Pacar | Jukir Liar di Jakarta Diberantas

Megapolitan
Usahanya Ditutup Paksa, Pemilik Restoran di Kebon Jeruk Bakal Tempuh Jalur Hukum jika Upaya Mediasi Gagal

Usahanya Ditutup Paksa, Pemilik Restoran di Kebon Jeruk Bakal Tempuh Jalur Hukum jika Upaya Mediasi Gagal

Megapolitan
Aktor Utama Pabrik Narkoba di Bogor Masih Buron, Polisi: Sampai Lubang Semut Pun Kami Cari

Aktor Utama Pabrik Narkoba di Bogor Masih Buron, Polisi: Sampai Lubang Semut Pun Kami Cari

Megapolitan
Polisi Amankan 8 Orang Terkait Kasus Pembacokan Remaja di Depok, 4 Ditetapkan Tersangka

Polisi Amankan 8 Orang Terkait Kasus Pembacokan Remaja di Depok, 4 Ditetapkan Tersangka

Megapolitan
Bukan Melompat, Disdik DKI Sebut Siswa SMP Jaksel Terpeleset dari Lantai 3

Bukan Melompat, Disdik DKI Sebut Siswa SMP Jaksel Terpeleset dari Lantai 3

Megapolitan
Insiden Siswa SMP Lompat dari Lantai 3, KPAI Minta Disdik DKI Pasang Sarana Keselamatan di Sekolah

Insiden Siswa SMP Lompat dari Lantai 3, KPAI Minta Disdik DKI Pasang Sarana Keselamatan di Sekolah

Megapolitan
3 Saksi Diperiksa Polisi dalam Kasus Dugaan Penistaan Agama yang Jerat Pejabat Kemenhub

3 Saksi Diperiksa Polisi dalam Kasus Dugaan Penistaan Agama yang Jerat Pejabat Kemenhub

Megapolitan
Seorang Pria Tewas Tertabrak Kereta di Matraman

Seorang Pria Tewas Tertabrak Kereta di Matraman

Megapolitan
Disdik DKI Bantah Siswa di Jaksel Lompat dari Lantai 3 Gedung Sekolah karena Dirundung

Disdik DKI Bantah Siswa di Jaksel Lompat dari Lantai 3 Gedung Sekolah karena Dirundung

Megapolitan
BNN Masih Koordinasi dengan Filipina Soal Penjemputan Gembong Narkoba Johan Gregor Hass

BNN Masih Koordinasi dengan Filipina Soal Penjemputan Gembong Narkoba Johan Gregor Hass

Megapolitan
Polisi Minta Keterangan MUI, GBI, dan Kemenag Terkait Kasus Dugaan Penistaan Agama Pendeta Gilbert

Polisi Minta Keterangan MUI, GBI, dan Kemenag Terkait Kasus Dugaan Penistaan Agama Pendeta Gilbert

Megapolitan
Walkot Depok: Bukan Cuma Spanduk Supian Suri yang Kami Copot...

Walkot Depok: Bukan Cuma Spanduk Supian Suri yang Kami Copot...

Megapolitan
Satpol PP Copot Spanduk Supian Suri, Walkot Depok: Demi Allah, Saya Enggak Nyuruh

Satpol PP Copot Spanduk Supian Suri, Walkot Depok: Demi Allah, Saya Enggak Nyuruh

Megapolitan
Polisi Bakal Panggil Indonesia Flying Club untuk Mengetahui Penyebab Jatuhnya Pesawat di BSD

Polisi Bakal Panggil Indonesia Flying Club untuk Mengetahui Penyebab Jatuhnya Pesawat di BSD

Megapolitan
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com