Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Cerita Eks Kapolsek Entikong Jadi "Intel" untuk Angkat Derajat Warga di Perbatasan

Kompas.com - 05/12/2023, 12:32 WIB
Baharudin Al Farisi,
Jessi Carina

Tim Redaksi

JAKARTA, KOMPAS.com - Koordinator Ahli Badan Nasional Pengelola Perbatasan (BNPP) Irjen Pol (Purn) Hamidin Aji Amin mengungkapkan caranya mengangkat derajat warga Entikong di mata masyarakat Malaysia.

Cara ini dia lakukan saat mengemban tugas sebagai kapolsek pertama di wilayah Entikong era 1990-an.

Dalam perjanjian Indonesia-Malaysia Border Trade Agreement (BTA) 1970 yang masih berlaku hingga kini, warga Indonesia hanya boleh berbelanja di Malaysia sebanyak 600 Ringgit.

Dengan adanya perjanjian itu pula, Malaysia mempelajari kebutuhan dasar warga Indonesia agar menggunakan produk negaranya.

Baca juga: Kisah dan Perjuangan Kapolsek Pertama di Entikong, Wilayah Perbatasan Indonesia-Malaysia

Kebutuhan dasar itu salah satunya susu. Alhasil, merek-merek susu asal Negeri Jiran dengan harga yang murah seperti Klim, F&N, dan Dutch Lady merajai wilayah Entikong dan sekitarnya.

Karena saat itu belum ada BNPP, Polsek Entikong juga mengemban tugas memikirkan cara memajukan wilayah dan kesejahteraan masyarakat.

Hampir setiap hari Hamidin rapat dengan petugas Imigrasi dan Bea Cukai demi mempelajari kebutuhan dasar apa saja yang diperlukan masyarakat Malaysia untuk melangsungkan hidup sehari-hari.

Mereka menjadi intelijen pasar dan melakukan observasi langsung kepada para pedagang pasar di Ibu Kota Serawak, Kuching.

Baca juga: Kekecewaan Korban atas Vonis Ringan Rihana-Rihani, Si Kembar Penipu Preorder iPhone

“Ternyata, mereka membutuhkan teripang, membutuhkan ikan. Kami tanya langsung ke pedagang pasar yang ada di sana,” ujar Hamidin.

Bermodal informasi tersebut, Hamidin kembali ke Entikong. Ia mengumpulkan para pedagang perbatasan dan Pontianak di suatu tempat. Hamidin mengajak para pedagang untuk menjual teripang yang diminati Malaysia. 

Dengan cara itu, gerbang Entikong menjadi hidup karena ada kegiatan ekspor dan impor itu. 

“Kami suruh mereka, ‘Anda jual ikan dan ini (teripang)’. Akhirnya apa? Itu gerbang Entikong hidup. Sampai sekarang, Entikong menjadi satu-satunya pelabuhan (terminal barang internasional) yang sudah ekspor dan impor. Ini pentingnya perbatasan,” kata Hamidin.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Cegah Praktik Prostitusi, Satpol PP DKI Dirikan Tiga Posko di RTH Tubagus Angke

Cegah Praktik Prostitusi, Satpol PP DKI Dirikan Tiga Posko di RTH Tubagus Angke

Megapolitan
Oli Tumpah Bikin Jalan Juanda Depok Macet Pagi Ini

Oli Tumpah Bikin Jalan Juanda Depok Macet Pagi Ini

Megapolitan
RTH Tubagus Angke Jadi Tempat Prostitusi, Komisi D DPRD DKI: Petugas Tak Boleh Kalah oleh Preman

RTH Tubagus Angke Jadi Tempat Prostitusi, Komisi D DPRD DKI: Petugas Tak Boleh Kalah oleh Preman

Megapolitan
DPRD DKI Minta Warga Ikut Bantu Jaga RTH Tubagus Angke

DPRD DKI Minta Warga Ikut Bantu Jaga RTH Tubagus Angke

Megapolitan
Mayat Laki-laki Mengapung di Perairan Kepulauan Seribu, Kaki dalam Kondisi Hancur

Mayat Laki-laki Mengapung di Perairan Kepulauan Seribu, Kaki dalam Kondisi Hancur

Megapolitan
Mayat Laki-laki Mengapung di Perairan Laut Pulau Kotok Kepulauan Seribu

Mayat Laki-laki Mengapung di Perairan Laut Pulau Kotok Kepulauan Seribu

Megapolitan
Tak Lagi Marah-marah, Rosmini Tampak Tenang Saat Ditemui Adiknya di RSJ

Tak Lagi Marah-marah, Rosmini Tampak Tenang Saat Ditemui Adiknya di RSJ

Megapolitan
Motor Tabrak Pejalan Kaki di Kelapa Gading, Penabrak dan Korban Sama-sama Luka

Motor Tabrak Pejalan Kaki di Kelapa Gading, Penabrak dan Korban Sama-sama Luka

Megapolitan
Expander 'Nyemplung' ke Selokan di Kelapa Gading, Pengemudinya Salah Injak Gas

Expander "Nyemplung" ke Selokan di Kelapa Gading, Pengemudinya Salah Injak Gas

Megapolitan
Buntut Bayar Makan Sesukanya di Warteg Tanah Abang, Seorang Pria Ditangkap Polisi

Buntut Bayar Makan Sesukanya di Warteg Tanah Abang, Seorang Pria Ditangkap Polisi

Megapolitan
Cegah Praktik Prostitusi di RTH Tubagus Angke, Kini Petugas Patroli Setiap Malam

Cegah Praktik Prostitusi di RTH Tubagus Angke, Kini Petugas Patroli Setiap Malam

Megapolitan
Satu Rumah Warga di Bondongan Bogor Ambruk akibat Longsor

Satu Rumah Warga di Bondongan Bogor Ambruk akibat Longsor

Megapolitan
Taruna STIP Tewas di Tangan Senior Pernah Terjadi pada 2014 dan 2017, Bukti Tradisi Kekerasan Sulit Dihilangkan

Taruna STIP Tewas di Tangan Senior Pernah Terjadi pada 2014 dan 2017, Bukti Tradisi Kekerasan Sulit Dihilangkan

Megapolitan
Prakiraan Cuaca Jakarta Hari Ini, 6 Mei 2024 dan Besok: Pagi Cerah Berawan

Prakiraan Cuaca Jakarta Hari Ini, 6 Mei 2024 dan Besok: Pagi Cerah Berawan

Megapolitan
[POPULER JABODETABEK] Kronologi Penganiayaan Taruna STIP hingga Tewas | Senior yang Aniaya Taruna STIP Panik saat Korban Tumbang

[POPULER JABODETABEK] Kronologi Penganiayaan Taruna STIP hingga Tewas | Senior yang Aniaya Taruna STIP Panik saat Korban Tumbang

Megapolitan
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com