Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Pembunuhan 4 Bocah di Jagakarsa Disorot Istana, Jubir KSP: "Warning" buat Bonus Demografi Kita

Kompas.com - 09/12/2023, 07:30 WIB
Larissa Huda

Editor

Sumber Kompas TV

JAKARTA, KOMPAS.com - Kematian empat anak di dalam rumah kontrakan wilayah Jagakarsa, Jakarta Selatan, yang diduga dibunuh oleh ayahnya sendiri ikut disorot Istana.

Seorang perwakilan Istana sampai datang ke lokasi penemuan empat anak yang meninggal di Jagakarsa, Jakarta Selatan, beberapa waktu lalu.

Juru Bicara Kantor Staf Presiden (KSP), Erlinda, menyoroti masalah sosial dalam keluarga hingga akhirnya pembunuhan ini terjadi.

Menurut dia, Istana prihatin dan bertanya-tanya soal fenomena sosial yang sedang terjadi di tengah masyarakat saat ini.

Baca juga: Teka-teki Kematian 4 Anak di Jagakarsa Terungkap, Para Korban Dibunuh Bergilir oleh Sang Ayah dengan Cara Dibekap

"Apakah ini terjadi karena KDRT (kekerasan dalam rumah tangga) atau rapuhnya mental-mental para keluarga kita yang saat ini informasi berseliweran tanpa mereka harus bisa memfilter?" ucap Erlinda, dikutip dari Youtube Kompas TV, Jumat (8/12/2023).

Di sisi lain, ia juga bertanya-tanya apakah harus ada kebijakan yang diperkuat, baik itu politik kebijakan maupun politik anggaran.

Kejadian ini, kata Erlinda, membuat pihak Istana sampai harus turun karena ini menjadi peringatan (warning) kepada masyarakat luas.

Erlinda menitipkan pesan kepada kepada siapa pun yang mengambil kebijakan untuk peduli pada anak, terliebih Indonesia bakal menghadapi fenomena bonus demografi.

Baca juga: Seandainya Polisi Segera Tangani KDRT Suami-Istri di Jagakarsa, Mungkinkah 4 Anaknya Bisa Terselamatkan?

"Tapi, pada saat anak mengalami kekerasan, kejahatan, dan tindak pidana, baik itu menjadi korban, saksi atau pelaku, jangan harap kita bisa mendapatkan bonus demografi," ucap dia.

Erlinda, yang pernah menjadi komisioner Komisi Perlindungan Anak Indonesia (KPAI), juga berharap Pemilihan Umum (Pemilu) 2024 menjadi momentum untuk memasukkan komponen anak dalam visi-misi mereka.

"Karena siapa pun yang akan terpilih, kita harus memberikan pesan kepada mereka yang terpilih (untuk peduli) tentang perempuan dan anak, sumber daya manusia, pendidikan dan kesehatan mental," ucap dia.

Adapun kepolisian memastikan keempat anak itu dibunuh oleh ayah kandungnya sendiri, yaitu Panca Darmansyah (41) dengan cara dibekap.

Baca juga: Ayah yang Diduga Bunuh 4 Anaknya di Jagakarsa Sempat Rekam Video Sebelum dan Sesudah Pembunuhan

Panca membunuh keempat anaknya di rumah kontrakannya di Jagakarsa secara bergilir. Para korban dibunuh dalam kondisi sadar.

Adapun, waktu pembunuhan dilakukan pada Minggu, 3 Desember 2023, di rumah kontrakan tersangka. Panca membunuh empat anak kandungnya dalam rentang pukul 13.00-14.00 WIB.

Adapun Panca telah ditetapkan sebagai tersangka kasus pembunuhan anak kandungnya sendiri. Saat ini, polisi masih menunggu hasil otopsi para korban.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.



Terkini Lainnya

Seorang Jemaah Haji Asal Tangsel Wafat di Mekkah, Diduga Terkena Serangan Jantung

Seorang Jemaah Haji Asal Tangsel Wafat di Mekkah, Diduga Terkena Serangan Jantung

Megapolitan
Kurang Penghasilan, 2 Jukir Liar Peras dan Tipu Penjual Ayam Goreng di Palmerah

Kurang Penghasilan, 2 Jukir Liar Peras dan Tipu Penjual Ayam Goreng di Palmerah

Megapolitan
DPRD DKI Minta Pengelola Tingkatkan Fasilitas MRT, LRT, dan Transjakarta

DPRD DKI Minta Pengelola Tingkatkan Fasilitas MRT, LRT, dan Transjakarta

Megapolitan
Jukir di Cipayung Jadi Tersangka karena Setubuhi 2 Anak Tiri Berulang Kali

Jukir di Cipayung Jadi Tersangka karena Setubuhi 2 Anak Tiri Berulang Kali

Megapolitan
Duduk Perkara Kasus Penggelapan Uang Rp 6,9 Miliar yang Menjerat Suami BCL

Duduk Perkara Kasus Penggelapan Uang Rp 6,9 Miliar yang Menjerat Suami BCL

Megapolitan
Peras Penjual Ayam Goreng Modus Tukar Receh, Pelaku Sudah Incar Kios Korban

Peras Penjual Ayam Goreng Modus Tukar Receh, Pelaku Sudah Incar Kios Korban

Megapolitan
Polres Jaksel Segera Periksa Suami BCL dalam Kasus Dugaan Penggelapan Uang Rp 6,9 Miliar

Polres Jaksel Segera Periksa Suami BCL dalam Kasus Dugaan Penggelapan Uang Rp 6,9 Miliar

Megapolitan
Siswi SD Korban 'Bullying' di Depok Derita Luka di Punggung dan Kepala

Siswi SD Korban "Bullying" di Depok Derita Luka di Punggung dan Kepala

Megapolitan
Ibu yang Cabuli Anak Sempat Mau Dilaporkan Suami ke Polisi Usai Bikin Video

Ibu yang Cabuli Anak Sempat Mau Dilaporkan Suami ke Polisi Usai Bikin Video

Megapolitan
Polda Metro Cari Identitas Pemilik Akun FB yang Minta Ibu Muda Buat Konten Video Cabul

Polda Metro Cari Identitas Pemilik Akun FB yang Minta Ibu Muda Buat Konten Video Cabul

Megapolitan
Siswi SD di Depok Jadi Korban 'Bully' Pelajar SMP

Siswi SD di Depok Jadi Korban "Bully" Pelajar SMP

Megapolitan
2 Jukir Liar Peras Penjual Ayam Goreng, Tukar Uang Rp 400.000 tapi Minta Rp 2,5 Juta

2 Jukir Liar Peras Penjual Ayam Goreng, Tukar Uang Rp 400.000 tapi Minta Rp 2,5 Juta

Megapolitan
DPRD Minta Pemprov DKI Beri Edukasi Standar Kesehatan ke Juru Sembelih Hewan Kurban

DPRD Minta Pemprov DKI Beri Edukasi Standar Kesehatan ke Juru Sembelih Hewan Kurban

Megapolitan
Kasus Ibu Muda Cabuli Anaknya Sendiri, Polda Metro Jaya Periksa Suami Tersangka

Kasus Ibu Muda Cabuli Anaknya Sendiri, Polda Metro Jaya Periksa Suami Tersangka

Megapolitan
Polda Metro Periksa Kejiwaan Ibu Muda yang Cabuli Anak Kandungnya

Polda Metro Periksa Kejiwaan Ibu Muda yang Cabuli Anak Kandungnya

Megapolitan
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com