Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Tetangga Sebut Tak Pernah Dengar Tangisan Balita yang Dianiaya Pacar Tantenya di Kramatjati

Kompas.com - 11/12/2023, 14:01 WIB
Nabilla Ramadhian,
Larissa Huda

Tim Redaksi

JAKARTA, KOMPAS.com - Balita berinisial H (3) yang dianiaya pacar tantenya, RA (29), disebut tak pernah menangis sejak mengontrak di Batu Ampar, Kramatjati, Jakarta Timur.

"Sehari-hari (anak itu) diam. Enggak ada suara sama sekali. Enggak ada dengar (anak) nangis. Enggak kedengeran," ungkap tetangga korban, Rosa (bukan nama sebenarnya) kepada Kompas.com, Minggu (10/12/2023).

Rosa mengaku hanya sering mendengar bunyi tembok seperti sedang ditendang berkali-kali. Suara itu, kata Rosa, juga terdengar pada saat penganiayaan diketahui tetangga.

Baca juga: Balita yang Dianiaya Pacar Tantenya di Kramatjati Tak Pernah Diajak Keluar Rumah

"Saya keluar mau lihat mereka ngapain. Cuma enggak tahu karena engga kelihatan pas mau ngintip dari sela-sela pintu. Anak itu juga enggak ada suara nangis, teriak enggak ada," ucap Rosa.

Menurut Rosa, H sempat muntah darah sebelum dibawa ke Rumah Sakit (RS) Polri Kramatjati, Jakarta Timur, Jumat (8/12/2023).

"Saya lihat bocahnya (H) muntah darah, tapi kayaknya lagi pingsan. Mukanya pucat biru, darah ke mana-mana," ungkap dia.

Rosa mengaku sempat histeris ketika melihat H muntah darah. Ia juga merasa geram dengan RA yang cuma diam ketika keponakan dari kekasihnya tengah muntah darah.

"Saya bilang 'itu bawa bocah (H) ke RS!' Baru dibawa sama yang lakinya (RA). Saya sempat panggil ibu kontrakan, tapi enggak ada orang," kata Rosa.

Baca juga: Penganiaya Balita di Kramatjati Cuek Saat Korban Muntah Darah

Ia menyebut darah yang dimuntahkan H sudah berceceran. Adapun kondisi H disebut kritis lantaran penganiayaan yang dilakukan RA.

Sebelumnya, RA dan tante korban mengaku sebagai pasangan suami istri. Sementara H diakui sebagai anak mereka.

Saat RA membawa korban ke RS Polri Kramatjati, ia berbohong dan mengaku ke tenaga medis bahwa H terluka dan tidak sadarkan diri karena jatuh.

Tenaga medis mencurigai luka di sekujur tubuh H dan menghubungi Unit PPA Kepolisian Resor (Polres) Metro Jakarta Timur.

Setelah terus diinterogasi, serta ditemukan bukti penganiayaan di ponselnya, RA mengaku telah menganiaya H sejak awal November 2023. Tepatnya sejak pertama kali mengontrak di sana.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.



Terkini Lainnya

Terbongkarnya Penjualan Video Porno Anak di Telegram, Pelaku Edarkan Ribuan Video dan Raup Ratusan Juta Rupiah

Terbongkarnya Penjualan Video Porno Anak di Telegram, Pelaku Edarkan Ribuan Video dan Raup Ratusan Juta Rupiah

Megapolitan
PT MRT Jakarta: Terlalu Dini Menyatakan Besi Ribar Jatuh karena Induksi Elektromagnetik

PT MRT Jakarta: Terlalu Dini Menyatakan Besi Ribar Jatuh karena Induksi Elektromagnetik

Megapolitan
Petugas Kebersihan Diduga Rekam Perempuan yang Sedang Mandi di Toilet GBK

Petugas Kebersihan Diduga Rekam Perempuan yang Sedang Mandi di Toilet GBK

Megapolitan
Polisi Tangkap 2 dari 6 Pelaku Pembacokan dalam Tawuran di Pademangan

Polisi Tangkap 2 dari 6 Pelaku Pembacokan dalam Tawuran di Pademangan

Megapolitan
Massa Aksi Tulis Tuntutan dengan Bahasa Arab agar Solidaritas untuk Palestina Didengar Timur Tengah

Massa Aksi Tulis Tuntutan dengan Bahasa Arab agar Solidaritas untuk Palestina Didengar Timur Tengah

Megapolitan
Warga Jaktim Butuh Lebih Banyak Ruang Terbuka dan Tempat Bermain Anak

Warga Jaktim Butuh Lebih Banyak Ruang Terbuka dan Tempat Bermain Anak

Megapolitan
“Gubernur Ideal adalah Orang yang Mengerti Persoalan Jakarta Setelah Tidak Lagi Jadi Ibu Kota”

“Gubernur Ideal adalah Orang yang Mengerti Persoalan Jakarta Setelah Tidak Lagi Jadi Ibu Kota”

Megapolitan
Faktor Ekonomi Jadi Motif Deky Jual Konten Video Porno Anak di Telegram

Faktor Ekonomi Jadi Motif Deky Jual Konten Video Porno Anak di Telegram

Megapolitan
Massa Unjuk Rasa di Depan Kedubes Amerika Serikat, Suarakan Solidaritas untuk Palestina

Massa Unjuk Rasa di Depan Kedubes Amerika Serikat, Suarakan Solidaritas untuk Palestina

Megapolitan
Polisi Tangkap 3 Maling Spion Mobil di 9 Titik Jakarta Utara

Polisi Tangkap 3 Maling Spion Mobil di 9 Titik Jakarta Utara

Megapolitan
Polisi Buru 398 Pelanggan Konten Video Porno Anak yang Diedarkan Deky lewat Telegram

Polisi Buru 398 Pelanggan Konten Video Porno Anak yang Diedarkan Deky lewat Telegram

Megapolitan
Menjelang Idul Adha, Masyarakat Diminta Tak Jual Hewan Kurban di Fasilitas Umum

Menjelang Idul Adha, Masyarakat Diminta Tak Jual Hewan Kurban di Fasilitas Umum

Megapolitan
Viral Video Tarif Parkir Liar Motor Rp 25.000 di JIS, Dishub DKI Kirim Anggota Tertibkan

Viral Video Tarif Parkir Liar Motor Rp 25.000 di JIS, Dishub DKI Kirim Anggota Tertibkan

Megapolitan
Soal Wacana Kaesang Duet dengan Budi Djiwandono pada Pilkada Jakarta, Pengamat: Apa Iya Cuma Jadi Cawagub?

Soal Wacana Kaesang Duet dengan Budi Djiwandono pada Pilkada Jakarta, Pengamat: Apa Iya Cuma Jadi Cawagub?

Megapolitan
Jika Kaesang dan Anies Maju pada Pilkada Jakarta, Pengamat: Pertarungan Ulang Pilpres 2024

Jika Kaesang dan Anies Maju pada Pilkada Jakarta, Pengamat: Pertarungan Ulang Pilpres 2024

Megapolitan
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com