Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Lautan Sampah di Pesisir Marunda Kepu, Perahu Nelayan Bersandar di Tumpukan

Kompas.com - 22/01/2024, 18:13 WIB
Vincentius Mario,
Jessi Carina

Tim Redaksi

JAKARTA, KOMPAS.com - Lautan sampah terlihat jelas di pesisir Kampung Nelayan Marunda Kepu, Cilincing, Jakarta Utara, Senin (22/1/2024).

Perahu-perahu milik warga bahkan bisa bersandar di atas tumpukan sampah tersebut.

"Dulu enggak ada sampah di sini. Jadi ini semenjak irigasi ini dibuat hingga sekarang, enggak pernah diolah. Sampah ini ada sejak lima tahun kemarin. Jadi sekarang sampah tidur," kata Agus (60) warga RT 08 RW 07 Marunda, Jakarta Utara, saat ditemui Senin (22/1/2024).

Agus mempertanyakan kinerja petugas dari Penanganan Prasarana dan Sarana Umum (PPSU) Kelurahan Marunda.

Baca juga: Cuaca Buruk, Warga di Kampung Nelayan Marunda Berhenti Melaut

Agus berharap alat berat bisa didatangkan agar masalah sampah di lingkungannya bisa teratasi.

"1.000 kali kalian ganti pemerintahan, kalau enggak punya etika yang baik, enggak bakal ini bisa teratasi," ucap Agus.

"Kalau zaman dulu enggak pakai alat berat, wajar. Kalau sekarang kan alat berat banyak. Kenapa pakai tangan? Kita yang rugi. Aturan kita bisa kerja ya, enggak bisa. Perahu dangkal, enggak bisa jalan," lanjutnya.

Masalah sampah di Marunda Kepu juga dirasakan oleh Rarat (55). Menurutnya, pengolahan sampah dari Bekasi, Jawa Barat, yang kurang optimal bisa berdampak pada kehidupan warga nelayan di Marunda Kepu.

Baca juga: Baliho Roboh Timpa Pengendara Motor di Cakung, PSI Minta Maaf dan Temui Keluarga Korban

"Kalau menurut saya, sampah ini dari Bekasi. Bukan dari warga sini, atau warga DKI. Ada pintu air dari codetan Bekasi, lihat sendiri sampahnya. Ini kiriman. Ini masih mending loh, biasanya itu bisa sampai ke tengah," tutup Rarat.

Senada dengan Agus, Rarat menyebut sampah di pesisir Marunda Kepu menyulitkan warga yang ingin pergi ke melaut.

"Ini pengolahan sampah harusnya dibereskan sama PPSU. Hal kecil dari buang sampah aja bisa menyulitkan warga. Dampaknya besar banget. Jadi kita berpikir, kok makin lama, hidup makin sulit ya," tutup Rarat.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Polisi Sebut Penjual Video Porno Anak di Telegram Tak Memiliki Kelainan Seksual

Polisi Sebut Penjual Video Porno Anak di Telegram Tak Memiliki Kelainan Seksual

Megapolitan
Air PAM di Koja Sudah Tidak Asin dan Berminyak

Air PAM di Koja Sudah Tidak Asin dan Berminyak

Megapolitan
Umat Lintas Agama Ikut Unjuk Rasa Solidaritas Palestina di Kedubes AS

Umat Lintas Agama Ikut Unjuk Rasa Solidaritas Palestina di Kedubes AS

Megapolitan
Besi Ribar Jatuh ke Rel, MRT Jakarta: Struktur Crane Dibangun Tanpa Koordinasi

Besi Ribar Jatuh ke Rel, MRT Jakarta: Struktur Crane Dibangun Tanpa Koordinasi

Megapolitan
Relawan: Ada 7 Partai yang Mendekati Sudirman Said untuk Maju di Pilkada DKI 2024

Relawan: Ada 7 Partai yang Mendekati Sudirman Said untuk Maju di Pilkada DKI 2024

Megapolitan
Cerita Olivina Dengar Suara Drone Saat Berkomunikasi dengan Temannya di Rafah Palestina

Cerita Olivina Dengar Suara Drone Saat Berkomunikasi dengan Temannya di Rafah Palestina

Megapolitan
Massa Sempat Cekcok dengan Polisi Usai Kibarkan Bendera Palestina di Depan Kedubes AS

Massa Sempat Cekcok dengan Polisi Usai Kibarkan Bendera Palestina di Depan Kedubes AS

Megapolitan
Massa di Depan Kedubes AS Mulai Bubar, Lampu Jalan Padam

Massa di Depan Kedubes AS Mulai Bubar, Lampu Jalan Padam

Megapolitan
Material Besi Jatuh di Stasiun MRT ASEAN dan Blok M, Hutama Karya Gerak Cepat Lakukan Evakuasi

Material Besi Jatuh di Stasiun MRT ASEAN dan Blok M, Hutama Karya Gerak Cepat Lakukan Evakuasi

Megapolitan
DPW PKS Masih Menunggu Keputusan DPP untuk Usung Anies di Pilkada DKI 2024

DPW PKS Masih Menunggu Keputusan DPP untuk Usung Anies di Pilkada DKI 2024

Megapolitan
Angka Kematian Penyakit Jantung di Bogor Meningkat Tiap Tahun

Angka Kematian Penyakit Jantung di Bogor Meningkat Tiap Tahun

Megapolitan
'Jika Kaesang Maju Pilkada Jakarta, Pertama dalam Sejarah Politik Indonesia Ketua Umum Partai Berlaga di Pilkada'

"Jika Kaesang Maju Pilkada Jakarta, Pertama dalam Sejarah Politik Indonesia Ketua Umum Partai Berlaga di Pilkada"

Megapolitan
Relawan Anies Gelar Konsolidasi Usung Sudirman Said di Pilkada Jakarta

Relawan Anies Gelar Konsolidasi Usung Sudirman Said di Pilkada Jakarta

Megapolitan
Partai Garuda Buka Rekrutmen Bakal Calon Kepala Daerah Se-Indonesia

Partai Garuda Buka Rekrutmen Bakal Calon Kepala Daerah Se-Indonesia

Megapolitan
Unjuk Rasa di Depan Kedubes AS, Olivina: Evakuasi Teman Saya di Rafah!

Unjuk Rasa di Depan Kedubes AS, Olivina: Evakuasi Teman Saya di Rafah!

Megapolitan
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com