Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Tak Ada Eskalator untuk Masuk Stasiun Cakung, Pengamat: Kasihan Disabilitas dan Anak-anak

Kompas.com - 29/01/2024, 16:29 WIB
Vincentius Mario,
Jessi Carina

Tim Redaksi

JAKARTA, KOMPAS.com - Akses menuju Stasiun Cakung membuat warga merasa kelelahan dan tak nyaman.

Fasilitas lift atau elevator di Stasiun Cakung hanya tersedia untuk penumpang yang keluar masuk lewat Jalan I Gusti Ngurah Rai.

Pengamat transportasi Djoko Setidjowarno mendesak PT KAI untuk menambah lift atau elevator sekaligus mengadakan fasilitas eskalator atau tangga berjalan.

Baca juga: Ngos-ngosan Menapaki 46 Anak Tangga di Stasiun Cakung...

"Biasanya itu seharusnya dilengkapi dengan lift. Tapi kita tahu itu hanya ada di salah satu sisi saja. Jadi perlu ditambah, itu yang pertama," kata Djoko dihubungi Kompas.com, Senin (29/1/2024).

"Atau kalau masih punya ruang, harus ada eskalator. Itu biasanya yang bangun Dirjen Perkeretaapian. Coba nanti saya obrolin, kenapa belum ada," lanjut dia.

Menurut Djoko, keberadaan lift dan tangga berjalan adalah bagian dari standar pelayanan minimal (SPM) bagi kelompok disabilitas dan anak-anak di stasiun kereta api.

"Itu sebenarnya kelengkapan untuk kelompok lansia, disabilitas dan anak-anak, kasihan mereka kalau naik tangga terus," ujar dia.

"Itu standar. Di mana pun ada SPM. SPM itu harus memperhatikan kelompok disabilitas dan anak-anak. Kalau enggak ada ruang, bisa dibebaskan, beli atau apa. Itu adalah bagian dari SPM," jelas dia.

Baca juga: Warga Minta Ada Eskalator di Akses Tangga Menuju Stasiun Cakung

Diketahui, ada dua akses menuju stasiun Cakung, yaitu melalui tangga stasiun dari arah Jalan Raya Stasiun Cakung dan dari Jalan I Gusti Ngurah Rai, Bintara, Bekasi.

Tak hanya Djoko, warga juga berharap agar PT KAI menambah lift stasiun Cakung, yaitu tepat dari sisi Jalan Raya Stasiun Cakung.

"Kalau ada lift dari sana, saya mending naik lift. Di sebelah sana kan enggak ada. Kalau di sana, lumayan, kalau nyeberang kan bisa dengan lift," kata Rianti (43) saat ditemui di Stasiun Cakung, Senin.

Hal yang sama juga diungkap Rosmini (63). Meskipun lebih senang berjalan, Rosmini menilai perlu ditambahkan lift agar penumpang KAI di Stasiun Cakung merasa lebih nyaman.

Baca juga: Pengap dan Ngos-ngosan, Sejumlah Penumpang Buka Masker Saat Naik Tangga Stasiun Cakung

"Saya sebagai pengguna merasa letih. Karena di sini hanya ada satu lift-nya," ungkap Rosmini.

"Harusnya bisa ditambah lift lagi. Kalau saya lebih baik jalan, daripada naik lift. Lebih sehat juga," tutup dia.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Jumlah Pemilih di Pilkada Kota Bogor Bertambah, KPU Mutakhirkan Data

Jumlah Pemilih di Pilkada Kota Bogor Bertambah, KPU Mutakhirkan Data

Megapolitan
Bocah Jatuh dari JPO ke Tol JORR Cikunir, Korban Diduga Pemburu Klakson “Telolet”

Bocah Jatuh dari JPO ke Tol JORR Cikunir, Korban Diduga Pemburu Klakson “Telolet”

Megapolitan
Kemenkes Bakal Revitalisasi Tiga Rumah Sakit Besar di Jakarta agar Terintegrasi Ruang Publik

Kemenkes Bakal Revitalisasi Tiga Rumah Sakit Besar di Jakarta agar Terintegrasi Ruang Publik

Megapolitan
Aji Jaya Bintara Siap Maju pada Pilkada Bogor, Akui Dapat Restu Prabowo

Aji Jaya Bintara Siap Maju pada Pilkada Bogor, Akui Dapat Restu Prabowo

Megapolitan
Ibu yang Cabuli Anak di Tangsel Dijerat Pasal Berlapis

Ibu yang Cabuli Anak di Tangsel Dijerat Pasal Berlapis

Megapolitan
Kondisi JPO di Jatiasih yang Buat Bocah Jatuh ke Jalan Tol, Kawat Berlubang Ditambal Tali Tambang

Kondisi JPO di Jatiasih yang Buat Bocah Jatuh ke Jalan Tol, Kawat Berlubang Ditambal Tali Tambang

Megapolitan
Warga Sebut Kawat JPO Jatiasih Berlubang karena Pemasangan Reklame

Warga Sebut Kawat JPO Jatiasih Berlubang karena Pemasangan Reklame

Megapolitan
Ibu di Tangsel Cabuli Anak Kandungnya Sendiri

Ibu di Tangsel Cabuli Anak Kandungnya Sendiri

Megapolitan
Diduga Cabuli Muridnya, Pelatih Les Renang di Bogor Ditangkap

Diduga Cabuli Muridnya, Pelatih Les Renang di Bogor Ditangkap

Megapolitan
Laman PPDB Depok Gangguan di Hari Pertama karena Pendaftaran TK, SD, dan SMP Digabung di Satu 'Website'

Laman PPDB Depok Gangguan di Hari Pertama karena Pendaftaran TK, SD, dan SMP Digabung di Satu "Website"

Megapolitan
Bocah di Jatiasih Tewas Usai Terjatuh dari JPO ke Jalan Tol

Bocah di Jatiasih Tewas Usai Terjatuh dari JPO ke Jalan Tol

Megapolitan
Cabuli Anak Sendiri, Ibu di Tangsel Mengaku Disuruh Kenalan dari Facebook

Cabuli Anak Sendiri, Ibu di Tangsel Mengaku Disuruh Kenalan dari Facebook

Megapolitan
Transjakarta Modifikasi Rute 1B dan 2P supaya Terintegrasi ke MRT hingga KRL

Transjakarta Modifikasi Rute 1B dan 2P supaya Terintegrasi ke MRT hingga KRL

Megapolitan
Banyak Pengendara Gunakan Pelat Dinas Palsu, Sosiolog: Menunjukkan Adanya Arogansi dan Kecemburuan Sosial

Banyak Pengendara Gunakan Pelat Dinas Palsu, Sosiolog: Menunjukkan Adanya Arogansi dan Kecemburuan Sosial

Megapolitan
PPDB SMP Jalur Zonasi di Depok Dibuka Mulai Hari Ini, Berikut Jadwal Lengkapnya

PPDB SMP Jalur Zonasi di Depok Dibuka Mulai Hari Ini, Berikut Jadwal Lengkapnya

Megapolitan
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com