Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Melambung, Harga Beras Premium di Agen Pasar Minggu Capai Rp 17.000 Per Kilogram

Kompas.com - 12/02/2024, 12:46 WIB
Baharudin Al Farisi,
Nursita Sari

Tim Redaksi

JAKARTA, KOMPAS.com - Harga beras di Kecamatan Pasar Minggu, Jakarta Selatan, melambung sejak beberapa waktu terakhir.

Seorang agen di Toko Sembako Solo bernama Edo (39) mengungkapkan, harga beras premium telah mencapai Rp 17.000 per kilogram.

“Harga beras saat ini, cukup lumayan harganya, naik melambung. Dari harga Rp 13.000 sampai Rp 17.000 per kilogram. Itu kualitas premium sama standarnya,” kata Edo saat ditemui Kompas.com di tokonya, Jalan Poltangan Raya, Pejaten Timur, Pasar Minggu, Jakarta Selatan, Senin (12/2/2024).

Baca juga: Harga Beras Naik, Pedagang Sebut Distribusi dari Bulog Macet

Sebelum naik, harga beras dengan kualitas premium hanya Rp 11.000 per kilogram. Kata Edo, harga tersebut sudah paling tinggi.

“(Mulai naik) pertengahan Januari 2024, awal tahun itu sudah mulai melambung harga beras. Saya sudah lima tahun (jadi agen sembako) dan fenomena kenaikan harga ini yang paling tinggi,” ujar Edo.

Hal senada juga disampaikan oleh agen di Toko Sembako Ery bernama Arif Budiman (38). Bahkan Arif menyampaikan, harga beras sudah merangkak naik sejak November 2023.

“Jadi, per kilogram itu sekarang Rp 14.000-Rp 17.000 rate harganya untuk yang premium,” ujar Arif kepada Kompas.com.

Baca juga: Harga Beras di Ritel Tinggi dan Stok Mulai Kosong, Akankah Kasus Minyak Goreng Terjadi Lagi?

Selain beras premium, Arif berkata, harga beras dari Perum Bulog juga cukup mahal. Menurut dia, harga beras bulog nyatanya berbeda dengan harga yang ditetapkan pemerintah.

“Kalau memang pengin swasembada pangan, ya sekarang kayak gini, kelangkaan beras itu harusnya bisa ditanggung sama pemerintah. Dan pasok beras-beras bulog yang katanya untuk rakyat, ya memang harus tepat sasaran,” ujar Arif.

“Jangan jadi permainan orang-orang atas, akhirnya ke bawah sama saja, beras tetap mahal. Kenyataannya di lapangan, beras bulog itu juga harganya tetap mahal. Yang katanya Rp 10.900 per kilogram, bisa dicek, kenyataan di lapangan itu kami beli sudah di atas Rp 12.000,” imbuh dia.

Penyebab harga naik

Menurut Edo dan Arif, penyebab utama kenaikan harga beras adalah banyak petani di sejumlah daerah yang gagal panen.

Banjir di Kabupaten Grobogan, Jawa Tengah, sebagai salah satu daerah produsen beras, juga diperkirakan menyebabkan kenaikan harga beras.

“Apalagi ini kan Jawa Tengah tiba-tiba banjir bandang segala macam, itu juga berpengaruh. Demak, Kudus, Grobogan, itu berpengaruh juga itu,” ujar Arif.

Baca juga: Dikeluhkan Naik, Berapa Harga Beras Sekarang di Seluruh Wilayah Indonesia?

Selain itu, penyebab lain yang dirasakan oleh Edo adalah banyaknya calon anggota legislatif (caleg) yang membeli beras dengan jumlah banyak untuk keperluan bantuan sosial (bansos) saat berkampanye.

“Ada caleg-caleg atau kader-kader partai yang membeli beras terlalu banyak untuk bansos dan lainnya akhirnya untuk pedagang kebagiannya cuma sedikit,” tutur Edo.

“Pernah ada (caleg yang beli), memang ada sih beberapa caleg minta pesanan paket untuk sembako. Mulai 100 sampai 200 paket sembako” tambah dia.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

'Berkah' di Balik Sumpeknya Macet Jakarta, Jambret Pun Terjebak Tak Bisa Kabur

"Berkah" di Balik Sumpeknya Macet Jakarta, Jambret Pun Terjebak Tak Bisa Kabur

Megapolitan
Ibu di Tanjung Priok Dikira Penculik, Ternyata Ingin Cari Anak Kandung yang Lama Terpisah

Ibu di Tanjung Priok Dikira Penculik, Ternyata Ingin Cari Anak Kandung yang Lama Terpisah

Megapolitan
Dituduh Ingin Culik Anak, Seorang Ibu di Tanjung Priok Diamuk Warga

Dituduh Ingin Culik Anak, Seorang Ibu di Tanjung Priok Diamuk Warga

Megapolitan
KNKT Bakal Cek Percakapan Menara Pengawas dan Pilot Pesawat yang Jatuh di BSD

KNKT Bakal Cek Percakapan Menara Pengawas dan Pilot Pesawat yang Jatuh di BSD

Megapolitan
Mekanisme Pendaftaran PPDB di Jakarta 2024 dan Cara Pengajuan Akunnya

Mekanisme Pendaftaran PPDB di Jakarta 2024 dan Cara Pengajuan Akunnya

Megapolitan
Cerita Saksi Mata Jatuhnya Pesawat di BSD, Sempat Berputar-putar, Tabrak Pohon lalu Menghantam Tanah

Cerita Saksi Mata Jatuhnya Pesawat di BSD, Sempat Berputar-putar, Tabrak Pohon lalu Menghantam Tanah

Megapolitan
Jadwal dan Lokasi Samsat Keliling di Jakarta 20 Mei 2024

Jadwal dan Lokasi Samsat Keliling di Jakarta 20 Mei 2024

Megapolitan
Daftar Lokasi SIM Keliling di Jakarta 20 Mei 2024

Daftar Lokasi SIM Keliling di Jakarta 20 Mei 2024

Megapolitan
Modus Maling Motor di Jakut, Cegat Korban di Tengah Jalan dan Tuduh Tusuk Orang

Modus Maling Motor di Jakut, Cegat Korban di Tengah Jalan dan Tuduh Tusuk Orang

Megapolitan
Detik-detik Terjatuhnya Pesawat Latih di BSD, Pilot Serukan 'Mayday!' lalu Hilang Kontak

Detik-detik Terjatuhnya Pesawat Latih di BSD, Pilot Serukan "Mayday!" lalu Hilang Kontak

Megapolitan
Saksi Sebut Satu Korban Pesawat Jatuh di BSD Sempat Minta Tolong Sebelum Tewas

Saksi Sebut Satu Korban Pesawat Jatuh di BSD Sempat Minta Tolong Sebelum Tewas

Megapolitan
Polisi: Kondisi Jasad Korban Pesawat Jatuh di BSD Tidak Utuh dan Tak Ada Luka Bakar

Polisi: Kondisi Jasad Korban Pesawat Jatuh di BSD Tidak Utuh dan Tak Ada Luka Bakar

Megapolitan
Nasib Pejabat Kemenhub Dicopot dari Jabatan Buntut Injak Kitab Suci demi Buktikan ke Istri Tak Selingkuh

Nasib Pejabat Kemenhub Dicopot dari Jabatan Buntut Injak Kitab Suci demi Buktikan ke Istri Tak Selingkuh

Megapolitan
Jambret Ponsel Pelajar, Pengemudi Ojol Dikejar Polantas di Bekasi

Jambret Ponsel Pelajar, Pengemudi Ojol Dikejar Polantas di Bekasi

Megapolitan
Polisi Masih Tunggu Izin Keluarga untuk Otopsi Tiga Korban Pesawat Jatuh di BSD

Polisi Masih Tunggu Izin Keluarga untuk Otopsi Tiga Korban Pesawat Jatuh di BSD

Megapolitan
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com