Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Kondisi Psikis Korban Perundungan "Geng Tai" Binus School Disebut Memprihatikan, KPAI Duga Ada Kekerasan Berulang

Kompas.com - 20/02/2024, 18:18 WIB
Larissa Huda

Editor

JAKARTA, KOMPAS.com - Komisi Perlindungan Anak Indonesia (KPAI) telah menemui korban dugaan perundungan di Binus Internasional School Serpong, Tangerang Selatan.

Ketua KPAI Ai Maryati menyebut kondisi korban, baik fisik maupun psikis tampak memperhatikan. Hal tersebut diketahui saat ia menemui korban.

"Ini yang terlihat, kemungkinan ada berkeulangan dilakukan terhadap korban," kata Ai Maryati, dikutip dari Kompas Petang di KompasTV, Selasa (20/2/2024).

Saat disinggung terkait penyebab adanya perundungan tersebut, Ai Maryati menyebut KPAI belum dapat memastikan hal tersebut. Pasalnya, kondisi korban masih memerlukan waktu untuk pemulihan.

Baca juga: KPAI Berikan Perlindungan Hukum Terhadap Korban dan Pelaku Perundungan Binus School Serpong

"Itu yang belum kami ungkap secara jauh, karena kebutuhannya kita memastikan anak betul-betul dalam situasi baik," ujar dia.

"Sekali lagi kita perlu waktu untuk, menelusuri serta memberikan kesempatan juga terhadap anak kita untuk kembali pulih," ujarnya.

Biasanya, Ai menyebut, tidak mudah bagi korban untuk menyampaikan pengalaman apa yang dirasakan, terlebih perundungan yang dialaminya merupakan situasi yang sangat berat.

"Bahkan secara psikologis yang sekali lagi kita harus menunggu, karena tentu korban membutuhkan penguatan dan kekuatan," jelasnya.

Baca juga: Pengamat: Perundung Siswa Binus School Beraksi Ramai-ramai agar Terlihat seperti Jagoan

Akan berikan perlindungan

KPAI menyebut bakal memberikan perlindungan hukum terhadap korban dan pelaku perundungan “Geng Tai” Binus School Serpong.

Perlindungan hukum terhadap korban dan pelaku ini merujuk Pasal 59 Undang Undang RI Nomor 35 Tahun 2014 tentang Perubahan Atas Undang Undang Nomor 23 Tahun 2002 tentang Perlindungan Anak.

“Dalam Undang Undang perlindungan anak, korban kekerasan fisik atau pun anak berkonflik dengan hukum, di Pasal 59, prosesnya harus cepat,” kata Komisioner KPAI Diyah Puspitarini saat ditemui di Polres Tangerang Selatan, Selasa (20/2/2024).

“Kedua, harus ada penampakan psiko-sosial, ketiga itu harus ada bantuan sosial, dan yang keempat ada perlindungan hukum,” lanjutnya.

Baca juga: Belajar dari Kasus Geng Tai Binus School, Sekolah Diminta Punya Informan di Tempat Tongkrongan Siswanya

Oleh karena itu, Diyah memastikan bahwa pihaknya memberikan bantuan agar perkara yang melibatkan anak artis berinisial VR ini berjalan dengan lancar.

“Biar penyelidikan ini segera tuntas,” ungkapnya.

Kondisi terkini korban

Kepala Satuan (Kasat) Reskrim Polres Tangerang Selatan AKP Alvino Cahyadi mengungkapkan korban perundungan di Binus School Serpong saat ini diketahui sudah keluar dari rumah sakit setelah mendapat perawatan.

Halaman:


Terkini Lainnya

Polisi Sebut Penjual Video Porno Anak di Telegram Tak Memiliki Kelainan Seksual

Polisi Sebut Penjual Video Porno Anak di Telegram Tak Memiliki Kelainan Seksual

Megapolitan
Air PAM di Koja Sudah Tidak Asin dan Berminyak

Air PAM di Koja Sudah Tidak Asin dan Berminyak

Megapolitan
Umat Lintas Agama Ikut Unjuk Rasa Solidaritas Palestina di Kedubes AS

Umat Lintas Agama Ikut Unjuk Rasa Solidaritas Palestina di Kedubes AS

Megapolitan
Besi Ribar Jatuh ke Rel, MRT Jakarta: Struktur Crane Dibangun Tanpa Koordinasi

Besi Ribar Jatuh ke Rel, MRT Jakarta: Struktur Crane Dibangun Tanpa Koordinasi

Megapolitan
Relawan: Ada 7 Partai yang Mendekati Sudirman Said untuk Maju di Pilkada DKI 2024

Relawan: Ada 7 Partai yang Mendekati Sudirman Said untuk Maju di Pilkada DKI 2024

Megapolitan
Cerita Olivina Dengar Suara Drone Saat Berkomunikasi dengan Temannya di Rafah Palestina

Cerita Olivina Dengar Suara Drone Saat Berkomunikasi dengan Temannya di Rafah Palestina

Megapolitan
Massa Sempat Cekcok dengan Polisi Usai Kibarkan Bendera Palestina di Depan Kedubes AS

Massa Sempat Cekcok dengan Polisi Usai Kibarkan Bendera Palestina di Depan Kedubes AS

Megapolitan
Massa di Depan Kedubes AS Mulai Bubar, Lampu Jalan Padam

Massa di Depan Kedubes AS Mulai Bubar, Lampu Jalan Padam

Megapolitan
Material Besi Jatuh di Stasiun MRT ASEAN dan Blok M, Hutama Karya Gerak Cepat Lakukan Evakuasi

Material Besi Jatuh di Stasiun MRT ASEAN dan Blok M, Hutama Karya Gerak Cepat Lakukan Evakuasi

Megapolitan
DPW PKS Masih Menunggu Keputusan DPP untuk Usung Anies di Pilkada DKI 2024

DPW PKS Masih Menunggu Keputusan DPP untuk Usung Anies di Pilkada DKI 2024

Megapolitan
Angka Kematian Penyakit Jantung di Bogor Meningkat Tiap Tahun

Angka Kematian Penyakit Jantung di Bogor Meningkat Tiap Tahun

Megapolitan
'Jika Kaesang Maju Pilkada Jakarta, Pertama dalam Sejarah Politik Indonesia Ketua Umum Partai Berlaga di Pilkada'

"Jika Kaesang Maju Pilkada Jakarta, Pertama dalam Sejarah Politik Indonesia Ketua Umum Partai Berlaga di Pilkada"

Megapolitan
Relawan Anies Gelar Konsolidasi Usung Sudirman Said di Pilkada Jakarta

Relawan Anies Gelar Konsolidasi Usung Sudirman Said di Pilkada Jakarta

Megapolitan
Partai Garuda Buka Rekrutmen Bakal Calon Kepala Daerah Se-Indonesia

Partai Garuda Buka Rekrutmen Bakal Calon Kepala Daerah Se-Indonesia

Megapolitan
Unjuk Rasa di Depan Kedubes AS, Olivina: Evakuasi Teman Saya di Rafah!

Unjuk Rasa di Depan Kedubes AS, Olivina: Evakuasi Teman Saya di Rafah!

Megapolitan
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com