Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Pemprov DKI Masih Berupaya Stabilkan Harga Beras di Pasaran

Kompas.com - 04/03/2024, 17:42 WIB
Tria Sutrisna,
Akhdi Martin Pratama

Tim Redaksi

JAKARTA, KOMPAS.com - Pemerintah Provinsi (Pemprov) DKI Jakarta mengaku terus berusaha menstabilkan harga beras, dan memenuhi permintaan bahan pokok yang meningkat di pasaran.

Salah satunya dengan menjaga pasokan beras yang masuk ke Jakarta, dan mengoptimalkan peran Badan Usaha Milik Daerah (BUMD) DKI, PT Food Station Tjipinang Jaya.

“Juga Melakukan Pemantauan stok, harga dan mutu secara rutin bersama Satgas Pangan,” ujar Kepala Dinas Ketahanan Pangan Kelautan dan Perikanan Suharini Eliawati saat dikonfirmasi, Senin (4/3/2024).

Baca juga: Saat Harga Beras Meroket, Petani di Rorotan “Full Senyum

Selain itu, Pemprov DKI Jakarta juga masih melanjutkan program pasar sembako murah. Masyarakat bisa membeli paket bahan pokok seharga Rp 100.000 berisi beras, tepung, gula pasir dan minyak goreng.

“Isinya beras 5 kilogram, gula pasir 1 kilogram, tepung terigu 1 kilogram serta minyak goreng 2 liter. Selain itu ada Gerakan Pangan Murah bagi masyarakat umum, serta pendistribusian pangan bersubsidi bagi masyarakat tertentu,” kata Suharini.

Untuk mempercepat pengendalian harga, lanjut Suharini, Pemprov DKI juga berkoordinasi dengan pemerintah pusat untuk menyalurkan beras SPHP kualitas medium.

“Harga Eceran Tertinggi atau HET-nya Rp 54.500 per kantong dengan isi kilogram di toko-toko beras dan pasar modern,” pungkas Suharini.

Sebelumnya, Pemprov DKI Jakarta diminta bergerak cepat menstabilkan harga bahan pokok yang sedang naik agar bisa terkendali sebelum memasuki bulan Ramadhan.

Anggota Komisi B DPRD DKI Jakarta M Taufik Zoelkifli menjelaskan, langkah itu diperlukan agar harga bahan pokok bisa lebih terjangkau. Sebab, kebutuhan pangan masyarakat biasanya meningkat saat Ramadhan dan menjelang Lebaran.

Baca juga: Harga Beras Naik, Omzet Pedagang di Pasar Rumput Justru Merosot Drastis

“Kami berharap kenaikan harga-harga bahan pangan ini bisa dikontrol menjelang Ramadhan dan persediaan untuk Idul Fitri,” ujar Taufik dalam keterangannya, Selasa (27/2/2024).

Menurut Taufik, Pemprov DKI harus segera berkoordinasi dengan pemerintah pusat terkait ketersediaan stok dan suplai bahan pokok ke pasaran.

Dia berpandangan, ketersediaan stok di produsen dan di pasaran perlu dijamin agar harga bahan pokok bisa terjangkau.

“Stok pangan itu utamanya beras dan daging. Pada bulan Ramadhan, kebutuhan pangan semakin tinggi akibat tingginya permintaan masyarakat,” kata Taufik.

“Maka Pemda DKI harus melibatkan pemerintah pusat, Kementerian Pertanian dan Bulog untuk memastikan stabilitas harga jelang Ramadhan dan Idul Fitri,” sambung dia.

Baca juga: Setelah Beras, Harga Telur di Jakarta Ikut Melonjak

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Polisi Bantah Senior Penganiaya Taruna STIP hingga Tewas adalah Anak Pejabat

Polisi Bantah Senior Penganiaya Taruna STIP hingga Tewas adalah Anak Pejabat

Megapolitan
Prakiraan Cuaca Jakarta 9 Mei 2024 dan Besok: Tengah Malam ini Cerah Berawan

Prakiraan Cuaca Jakarta 9 Mei 2024 dan Besok: Tengah Malam ini Cerah Berawan

Megapolitan
[POPULER JABODETABEK] Cerita Eks Taruna STIP soal Lika-liku Perpeloncoan oleh Senior | Junior di STIP Disebut Wajib Panggil Senior dengan Sebutan “Nior”

[POPULER JABODETABEK] Cerita Eks Taruna STIP soal Lika-liku Perpeloncoan oleh Senior | Junior di STIP Disebut Wajib Panggil Senior dengan Sebutan “Nior”

Megapolitan
Rute Transjakarta 10A Rusun Marunda-Tanjung Priok

Rute Transjakarta 10A Rusun Marunda-Tanjung Priok

Megapolitan
Rute KA Cikuray, Tarif dan Jadwalnya 2024

Rute KA Cikuray, Tarif dan Jadwalnya 2024

Megapolitan
Bantah Pernyataan Ketua STIP soal Tak Ada Lagi Perpeloncoan, Alumni: Masih Ada, tapi pada Enggak Berani Berkoar

Bantah Pernyataan Ketua STIP soal Tak Ada Lagi Perpeloncoan, Alumni: Masih Ada, tapi pada Enggak Berani Berkoar

Megapolitan
Remaja Tusuk Seorang Ibu di Bogor Hingga Pisau Patah

Remaja Tusuk Seorang Ibu di Bogor Hingga Pisau Patah

Megapolitan
Jukir Liar Minimarket Ikhlas “Digusur” Asal Pemerintah Beri Pekerjaan Baru

Jukir Liar Minimarket Ikhlas “Digusur” Asal Pemerintah Beri Pekerjaan Baru

Megapolitan
Warga Bekasi Tewas Tertabrak Kereta di Kemayoran karena Terobos Palang Pelintasan

Warga Bekasi Tewas Tertabrak Kereta di Kemayoran karena Terobos Palang Pelintasan

Megapolitan
Manjakan Lansia, Asrama Haji Embarkasi Jakarta-Bekasi Tak Lagi Pakai Tempat Tidur Tingkat

Manjakan Lansia, Asrama Haji Embarkasi Jakarta-Bekasi Tak Lagi Pakai Tempat Tidur Tingkat

Megapolitan
KAI Commuter: Perjalanan Commuter Line Rangkasbitung-Tanah Abang Picu Pertumbuhan Ekonomi Lokal

KAI Commuter: Perjalanan Commuter Line Rangkasbitung-Tanah Abang Picu Pertumbuhan Ekonomi Lokal

Megapolitan
Tiga Jenazah ABK Kapal yang Terbakar di Muara Baru Telah Dijemput Keluarga

Tiga Jenazah ABK Kapal yang Terbakar di Muara Baru Telah Dijemput Keluarga

Megapolitan
Gangguan Jiwa Berat, Ibu yang Bunuh Anak Kandung di Bekasi Sempat Dirawat di RSJ

Gangguan Jiwa Berat, Ibu yang Bunuh Anak Kandung di Bekasi Sempat Dirawat di RSJ

Megapolitan
Jika Profesinya Dihilangkan, Jukir Liar Minimarket: Rawan Maling Motor dan Copet!

Jika Profesinya Dihilangkan, Jukir Liar Minimarket: Rawan Maling Motor dan Copet!

Megapolitan
Polisi: Ibu yang Bunuh Anak Kandung di Bekasi Alami Gangguan Kejiwaan Berat

Polisi: Ibu yang Bunuh Anak Kandung di Bekasi Alami Gangguan Kejiwaan Berat

Megapolitan
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com