Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Atap Kelas UPTD SD Negeri Kedaung Depok Ambruk, Murid: Bagus, Biar Sekalian Renovasi

Kompas.com - 16/03/2024, 16:43 WIB
Dinda Aulia Ramadhanty,
Irfan Maullana

Tim Redaksi

DEPOK, KOMPAS.com - Atap salah satu bangunan UPTD SD Negeri Kedaung Depok di Komplek Bappenas, Sawangan, ambruk setelah hujan deras pada Kamis (14/3/2024) lalu.

Bangunan yang atapnya runtuh tersebut merupakan ruang kelas 1, yang sebenarnya sudah kosong dan terbengkalai selama delapan bulan.

"Kalau soal dikosongin, ruang kelas itu kayaknya memang sudah enggak dipakai dari pertengahan semester tahun lalu," kata salah satu murid bernama Tara (11) saat berbincang dengan Kompas.com, Sabtu (16/3/2024).

Tara mengungkapkan, dirinya sempat sedikit khawatir saat ruang kelas tersebut masih digunakan.

"Kan badan anak kelas 1 kecil-kecil banget, enggak tega. Untungnya sekolah tuh sigap langsung kosongin bangunan tersebut, langsung dikasih tali (di depan bangunan)," ujar Tara.

Baca juga: Hujan Deras, Atap SD Negeri Kedaung Depok Ambruk

Hal senada juga diucapkan oleh murid lainnya, Haikal (10), yang menyebut bangunan tersebut justru dinanti-nanti untuk rubuh.

"Takut sih ada sedikit, tapi pas ambruk kemarin justru bagus, sekalian aja biar sekolah bisa renovasi," ungkap Haikal.

Menurut Haikal, bangunan tersebut sudah beberapa kali mengalami kerusakan pada langit-langit ruang kelas.

"Itu bagian dalam ruang kelas kan ada langit-langit, pernah rusak pokoknya, kayak bolong gitu," ucap Haikal.

Dikarenakan kondisi bangunan semakin rentan, sekolah segera mengevakuasi murid kelas 1-A dan 1-B untuk menggunakan kelas lain.

Baca juga: Masjid Agung Sunda Kelapa, Wisata Religi di Jakarta yang Punya Atap Unik Serupa Perahu

"Akses jalan ke kantin di sebelah bangunan kelas itu juga langsung ditutup, enggak boleh dilewatin. Katanya takut atap rubuh, murid yang ke kantin lewat sana bisa ikutan kena reruntuhan," imbuhnya.

Sebagai informasi, salah satu atap pada bangunan ruang kelas UPTD SD Negeri Kedaung runtuh setelah turun hujan deras pada Kamis (14/3/2024) sore sekitar pukul 15.00 WIB.

Saat kejadian, bangunan tersebut sudah kosong selama hampir delapan bulan, sehingga tidak ada korban luka atau korban jiwa.

Letak bangunan yang atapnya runtuh tersebut juga sedikit terpisah dengan bangunan lain dan berlokasi di sudut kiri dari gerbang masuk sekolah.

Menurut keterangan Kepala Sekolah UPTD SDN Kedaung Sawangan Iwan Marwanih, bangunan sudah dikosongkan sebab ada rangas atau rayap yang menggerogoti bangunan.

"Jadi memang sudah semakin lapuk bangunannya karena rangas. Apalagi ini bangunan tua, kalau enggak salah sudah dibangun dari 2006," ungkap Iwan.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Keluarga Taruna yang Tewas Dianiaya Senior Minta STIP Ditutup

Keluarga Taruna yang Tewas Dianiaya Senior Minta STIP Ditutup

Megapolitan
UU DKJ Amanatkan 5 Persen APBD untuk Kelurahan, Heru Budi Singgung Penanganan TBC

UU DKJ Amanatkan 5 Persen APBD untuk Kelurahan, Heru Budi Singgung Penanganan TBC

Megapolitan
Pria 50 Tahun Diiming-imingi Rp 1,8 Juta untuk Edarkan Narkoba di Jaksel

Pria 50 Tahun Diiming-imingi Rp 1,8 Juta untuk Edarkan Narkoba di Jaksel

Megapolitan
Polisi Temukan 488 Gram Sabu Saat Gerebek Rumah Kos di Jaksel

Polisi Temukan 488 Gram Sabu Saat Gerebek Rumah Kos di Jaksel

Megapolitan
KPU: Mantan Gubernur Tak Bisa Maju Jadi Cawagub di Daerah yang Sama pada Pilkada 2024

KPU: Mantan Gubernur Tak Bisa Maju Jadi Cawagub di Daerah yang Sama pada Pilkada 2024

Megapolitan
Heru Budi Sebut Pemprov DKI Bakal Beri Pekerjaan ke Jukir Liar Minimarket yang Ditertibkan

Heru Budi Sebut Pemprov DKI Bakal Beri Pekerjaan ke Jukir Liar Minimarket yang Ditertibkan

Megapolitan
Heru Budi Sebut Pemprov DKI Jakarta Mulai Tertibkan Jukir Liar Minimarket

Heru Budi Sebut Pemprov DKI Jakarta Mulai Tertibkan Jukir Liar Minimarket

Megapolitan
Rute KA Tegal Bahari, Tarif dan Jadwalnya 2024

Rute KA Tegal Bahari, Tarif dan Jadwalnya 2024

Megapolitan
20 Pelajar SMA Diamankan Polisi akibat Tawuran di Bangbarung Bogor

20 Pelajar SMA Diamankan Polisi akibat Tawuran di Bangbarung Bogor

Megapolitan
Jakarta Utara Macet Total sejak Subuh Buntut Trailer Terbalik di Clincing

Jakarta Utara Macet Total sejak Subuh Buntut Trailer Terbalik di Clincing

Megapolitan
Polisi Periksa 36 Saksi Kasus Tewasnya Taruna STIP di Tangan Senior

Polisi Periksa 36 Saksi Kasus Tewasnya Taruna STIP di Tangan Senior

Megapolitan
Ngerinya Kekerasan Berlatar Arogansi Senioritas di STIP, Tradisi yang Tak Benar-benar Hilang

Ngerinya Kekerasan Berlatar Arogansi Senioritas di STIP, Tradisi yang Tak Benar-benar Hilang

Megapolitan
Hanya Raih 4 Kursi DPRD, PKB Kota Bogor Buka Pintu Koalisi

Hanya Raih 4 Kursi DPRD, PKB Kota Bogor Buka Pintu Koalisi

Megapolitan
Ahmed Zaki Bertemu Heru Budi, Silaturahmi Lebaran Sambil Diskusi Daerah Khusus Jakarta

Ahmed Zaki Bertemu Heru Budi, Silaturahmi Lebaran Sambil Diskusi Daerah Khusus Jakarta

Megapolitan
Toyota Fortuner Picu Kecelakaan Tol MBZ, Ternyata Mobil Dinas Polda Jabar...

Toyota Fortuner Picu Kecelakaan Tol MBZ, Ternyata Mobil Dinas Polda Jabar...

Megapolitan
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com