Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Dilaporkan atas Dugaan Pengancaman, Andika Mowardi Minta Ratusan Juta Rupiah ke Korban untuk Upah Tutup Mulut

Kompas.com - 05/04/2024, 15:46 WIB
Dzaky Nurcahyo,
Abdul Haris Maulana

Tim Redaksi

JAKARTA, KOMPAS.com - Kapolsek Mampang Kompol David Yunior Kanitero mengatakan, Muhamad Andika Mowardi mencoba mengancam korban T dengan dalih bakal membongkar rahasia perusahaan.

“Jadi dia mengancam pelapor (T), dia bakal membongkar rahasia perusahaannya kalau tak menanggapi permintaannya,” ujar David saat dihubungi, Jumat (5/4/2024).

Andika disebut meminta uang dengan nominal ratusan juta rupiah sebagai upah tutup mulut.

Baca juga: Korban Penembakan Gathan Saleh Dilaporkan ke Polisi atas Dugaan Pengancaman

Jika T tak menyanggupi, yang bersangkutan bakal terus menghantui pelapor.

“Motifnya lebih ke materi, ibaratnya gini, kalau kamu ngasih saya sekian, saya enggak akan gangguin lagi. Nominalnya ratusan jutalah,” ungkap dia.

Kendati demikian, setelah didalami, Andika disinyalir hanya membual.

Ia tidak mengetahui rahasia apa pun dari pelapor T. Keduanya bahkan tak saling kenal satu sama lain.

“Hanya bualan. Terlapor enggak tahu apa-apa soal pelapor. Mereka saja tak saling kenal. Jadi pelapor sebenarnya bingung (Andika) dapat nomornya dari mana,” ungkap David.

Baca juga: Korban Penembakan Gathan Selalu Kabur-kaburan Jadi Alasan Polisi Jemput Paksa Saat Rekonstruksi

Maka dari itu, T bergegas membuat laporan polisi karena merasa terganggu oleh Andika.

Laporan itu teregistrasi di Polsek Mampang pada 3 Oktober 2023.

“Selain berada di database kami, terlapor juga sedang dilaporkan dengan kasus serupa, yakni dugaan pengancaman di Polres Metro Jakarta Selatan,” imbuh David.

Diberitakan sebelumnya, Andika dijemput paksa oleh penyidik Polsek Mampang di ruko miliknya yang terletak di wilayah Jatinegara, Jakarta Timur, Kamis (4/4/2024).

Ia dijemput beberapa aparat saat mengikuti jalannya rekonstruksi kasus yang menimpa dirinya, yakni kasus penembakan yang dilakukan Gathan Saleh terhadapnya.

Andika sengaja dibawa saat mengikuti rekonstruksi karena telah menjadi buronan Polsek Mampang dalam kasus dugaan pengancaman terhadap pria berinisial T.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Usahanya Ditutup Paksa, Pemilik Restoran di Kebon Jeruk Bakal Tempuh Jalur Hukum jika Upaya Mediasi Gagal

Usahanya Ditutup Paksa, Pemilik Restoran di Kebon Jeruk Bakal Tempuh Jalur Hukum jika Upaya Mediasi Gagal

Megapolitan
Aktor Utama Pabrik Narkoba di Bogor Masih Buron, Polisi: Sampai Lubang Semut Pun Kami Cari

Aktor Utama Pabrik Narkoba di Bogor Masih Buron, Polisi: Sampai Lubang Semut Pun Kami Cari

Megapolitan
Polisi Amankan 8 Orang Terkait Kasus Pembacokan Remaja di Depok, 4 Ditetapkan Tersangka

Polisi Amankan 8 Orang Terkait Kasus Pembacokan Remaja di Depok, 4 Ditetapkan Tersangka

Megapolitan
Bukan Melompat, Disdik DKI Sebut Siswa SMP Jaksel Terpeleset dari Lantai 3

Bukan Melompat, Disdik DKI Sebut Siswa SMP Jaksel Terpeleset dari Lantai 3

Megapolitan
Insiden Siswa SMP Lompat dari Lantai 3, KPAI Minta Disdik DKI Pasang Sarana Keselamatan di Sekolah

Insiden Siswa SMP Lompat dari Lantai 3, KPAI Minta Disdik DKI Pasang Sarana Keselamatan di Sekolah

Megapolitan
3 Saksi Diperiksa Polisi dalam Kasus Dugaan Penistaan Agama yang Jerat Pejabat Kemenhub

3 Saksi Diperiksa Polisi dalam Kasus Dugaan Penistaan Agama yang Jerat Pejabat Kemenhub

Megapolitan
Seorang Pria Tewas Tertabrak Kereta di Matraman

Seorang Pria Tewas Tertabrak Kereta di Matraman

Megapolitan
Disdik DKI Bantah Siswa di Jaksel Lompat dari Lantai 3 Gedung Sekolah karena Dirundung

Disdik DKI Bantah Siswa di Jaksel Lompat dari Lantai 3 Gedung Sekolah karena Dirundung

Megapolitan
BNN Masih Koordinasi dengan Filipina Soal Penjemputan Gembong Narkoba Johan Gregor Hass

BNN Masih Koordinasi dengan Filipina Soal Penjemputan Gembong Narkoba Johan Gregor Hass

Megapolitan
Polisi Minta Keterangan MUI, GBI, dan Kemenag Terkait Kasus Dugaan Penistaan Agama Pendeta Gilbert

Polisi Minta Keterangan MUI, GBI, dan Kemenag Terkait Kasus Dugaan Penistaan Agama Pendeta Gilbert

Megapolitan
Walkot Depok: Bukan Cuma Spanduk Supian Suri yang Kami Copot...

Walkot Depok: Bukan Cuma Spanduk Supian Suri yang Kami Copot...

Megapolitan
Satpol PP Copot Spanduk Supian Suri, Walkot Depok: Demi Allah, Saya Enggak Nyuruh

Satpol PP Copot Spanduk Supian Suri, Walkot Depok: Demi Allah, Saya Enggak Nyuruh

Megapolitan
Polisi Bakal Panggil Indonesia Flying Club untuk Mengetahui Penyebab Jatuhnya Pesawat di BSD

Polisi Bakal Panggil Indonesia Flying Club untuk Mengetahui Penyebab Jatuhnya Pesawat di BSD

Megapolitan
Siswi SLB di Jakbar Dicabuli hingga Hamil, KPAI Siapkan Juru Bahasa Isyarat dan Pendampingan

Siswi SLB di Jakbar Dicabuli hingga Hamil, KPAI Siapkan Juru Bahasa Isyarat dan Pendampingan

Megapolitan
Ada Pembangunan Saluran Penghubung di Jalan Raya Bogor, Rekayasa Lalu Lintas Diterapkan

Ada Pembangunan Saluran Penghubung di Jalan Raya Bogor, Rekayasa Lalu Lintas Diterapkan

Megapolitan
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com