Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Kelompok Remaja Konvoi Sambil Bawa Takjil, Sosiolog: Kamuflase dari Lingkungan yang Suka Tawuran

Kompas.com - 08/04/2024, 16:00 WIB
Larissa Huda

Penulis

JAKARTA, KOMPAS.com - Fenomena konvoi kendaraan para remaja menjelang waktu berbuka puasa masih meresahkan masyarakat meski sudah memasuki pengujung Ramadhan.

Pasalnya, konvoi ini bukan sebagai bentuk kepedulian sosial mereka. Melainkan kedok kelompok remaja untuk menyisipkan agenda terselubung.

Aksi mereka juga berbahayanya dengan sahur on the road karena sama-sama berpotensi terjadi tawuran. Hal ini terbukti dari benda yang mereka bawa ke jalan, yakni petasan, kembang api, dan flare.

Baca juga: Polisi Tangkap 71 Remaja yang Konvoi Meresahkan di Jakbar

Sosiolog Universitas Negeri Jakarta, Rakhmat Hidayat, menilai, tawuran itu sendiri sebetulnya sudah menjadi bagian dari kelompok tertentu.

Habitus mereka, kata Rakhmat, memang merupakan kelompok jalanan yang suka berkonvoi dan punya riawayat tawuran.

"Mereka memanfaatkan momentum bulan puasa dengan berbagi takjil dan sahur. Itu kamuflase dari lingkungan sosial yang selama ini sudah terbentuk," ucap Rakhmat kepada Kompas.com, Senin (8/4/2024).

Baik itu keonaran itu dilakukan saat sahur ataupun berbuka puasa, Rakhmat menilai kedua waktu itu bukanlah sesuatu yang istimewa.

Pasalnya, Rakhmat melihat kedua pola itu sangat spontanitas dari dua kelompok yang berbeda pada waktu yang tak terduga.

Baca juga: Kelompok Remaja Suka Bikin Onar Saat Ramadhan, Sosiolog: Momen Tepat Buat Tunjukkan Pengaruhya

Rakhmat melihat kasus ini bisa lebih mudah termobilisasi setiap saat karena mudah berkomunikasi lewat media sosial.

"Anggotanya biasanya beririsan. Konflik biasanya berawal dari hal yang bersifat personal yang berujung mendapat dukungan kelompok," ucap Rakhmat.

Ingin buktikan pengaruh

Menurut Rakhmat, kelompok remaja itu memanfaatkan Ramadhan menunjukkan eksistensi mereka.

"Mereka sedang berkompetisi untuk mendapatkan pengaruh ataupun eksistensi dalam pergaulan mereka," ucap Rakhmat.

Bagi mereka, kata Rakhmat, tawuran di bulan lain adalah hal biasa. Sementara, Ramadhan merupakan momen tahunan.

Baca juga: Remaja yang Konvoi di Kembangan Tembak Petasan ke Mobil hingga Terbakar

Untuk itu, Rakhmat menilai, Ramadhan dinilai jadi waktu yang tepat untuk mendapat perhatian karena momennya hanya datang setahun sekali.

"Mereka juga bisa memanfaatkan momen tahunan ini untuk menyisipkan agenda terselubung," ucap Rakhmat.

Dalam kamuflasenya berbagi makanan atau takjil, mereka dinilai bisa dengan mudah menyisipkan konvoi provokatif, memamerkan knalpot bising, atau bahkan petasan.

"Itu berbahaya karena bisa menjurus ke kriminalitas. Nah, ini yang perlu dipahami, ada sisi menunjukkan eksistensi, ada yang ingin menunjukkan kepedulian. Dalam hal ini, polisi mesti responsif," kata dia.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.



Terkini Lainnya

Harapan Baru Keluarga Vina Cirebon, Hotman Paris Turun Tangan dan Ungkap Kejanggalan Kasus Pembunuhan

Harapan Baru Keluarga Vina Cirebon, Hotman Paris Turun Tangan dan Ungkap Kejanggalan Kasus Pembunuhan

Megapolitan
[POPULER JABODETABEK] Donasi Palsu untuk Korban Kecelakaan SMK Lingga Kencana | Miliaran Hasil Parkir Mengalir ke Ormas dan Oknum Aparat

[POPULER JABODETABEK] Donasi Palsu untuk Korban Kecelakaan SMK Lingga Kencana | Miliaran Hasil Parkir Mengalir ke Ormas dan Oknum Aparat

Megapolitan
Prakiraan Cuaca Jakarta Hari Ini, 17 Mei 2024 dan Besok: Siang ini Cerah Berawan

Prakiraan Cuaca Jakarta Hari Ini, 17 Mei 2024 dan Besok: Siang ini Cerah Berawan

Megapolitan
Rute Bus Tingkat Wisata Transjakarta BW1

Rute Bus Tingkat Wisata Transjakarta BW1

Megapolitan
Banyak Jukir Liar, Pengelola Minimarket Diminta Ikut Tanggung Jawab

Banyak Jukir Liar, Pengelola Minimarket Diminta Ikut Tanggung Jawab

Megapolitan
Pencuri Ban Mobil di ITC Cempaka Mas dan RSUD Koja Jual Barang Curian ke Penadah Senilai Rp 1.800.000

Pencuri Ban Mobil di ITC Cempaka Mas dan RSUD Koja Jual Barang Curian ke Penadah Senilai Rp 1.800.000

Megapolitan
Hotman Paris Duga Ada Oknum yang Ubah BAP Kasus Vina Cirebon

Hotman Paris Duga Ada Oknum yang Ubah BAP Kasus Vina Cirebon

Megapolitan
Begal Calon Siswa Bintara Tewas Ditembak di Dada Saat Berusaha Kabur

Begal Calon Siswa Bintara Tewas Ditembak di Dada Saat Berusaha Kabur

Megapolitan
Tiga Pembunuh Vina di Cirebon Masih Buron, Hotman Paris: Dari Awal Kurang Serius

Tiga Pembunuh Vina di Cirebon Masih Buron, Hotman Paris: Dari Awal Kurang Serius

Megapolitan
Kesal Ada Donasi Palsu Kecelakaan Bus SMK Lingga Kencana, Keluarga Korban: Itu Sudah Penipuan!

Kesal Ada Donasi Palsu Kecelakaan Bus SMK Lingga Kencana, Keluarga Korban: Itu Sudah Penipuan!

Megapolitan
Merasa Ada Kejanggalan pada BAP, Hotman Paris Minta 8 Tersangka Kasus Vina Diperiksa Ulang

Merasa Ada Kejanggalan pada BAP, Hotman Paris Minta 8 Tersangka Kasus Vina Diperiksa Ulang

Megapolitan
Pemkot Jaksel Berencana Beri Pelatihan Kerja kepada Jukir Liar yang Terjaring Razia

Pemkot Jaksel Berencana Beri Pelatihan Kerja kepada Jukir Liar yang Terjaring Razia

Megapolitan
Modus Pencurian Mobil di Bogor: Jual Beli Kendaraan Bekas, Dipasang GPS dan Gandakan Kunci

Modus Pencurian Mobil di Bogor: Jual Beli Kendaraan Bekas, Dipasang GPS dan Gandakan Kunci

Megapolitan
Melawan Saat Ditangkap, Satu Pembegal Calon Siswa Bintara Ditembak Mati

Melawan Saat Ditangkap, Satu Pembegal Calon Siswa Bintara Ditembak Mati

Megapolitan
Polisi Tangkap Begal yang Serang Calon Siswa Bintara Polri di Jakbar

Polisi Tangkap Begal yang Serang Calon Siswa Bintara Polri di Jakbar

Megapolitan
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com