Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Cerita Farhan Kena Sabetan Usai Lerai Keributan Mahasiswa Vs Warga di Tangsel

Kompas.com - 07/05/2024, 07:17 WIB
Dzaky Nurcahyo,
Irfan Maullana

Tim Redaksi

JAKARTA, KOMPAS.com - Seorang pria bernama Farhan Rizky Rhomadon menderita luka sabetan senjata tajam (sajam) usai melerai keributan antara mahasiswa dengan warga di Kampung Poncol, Setu, Tangerang Selatan, Minggu (5/5/2024) malam.

“Betul, saya terkena sabetan sajam jenis pisau. Saya disabet setelah mencoba meleraikan keributan,” ujar dia kepada wartawan di lokasi, Senin (6/5/2024).

Farhan mengatakan, mulanya ia mendengar peristiwa pengeroyokan yang terjadi di salah satu kontrakan di Jalan Ampera Poncol.

Ia kemudian datang ke lokasi untuk mengecek kejadian tersebut.

Baca juga: Lindungi Mahasiswa yang Dikeroyok Saat Beribadah, Warga Tangsel Luka karena Senjata Tajam

Sesampainya di tempat kejadian perkara (TKP), ia mendapati warga sedang mengeroyok seorang mahasiswa di sekitar kontrakan.

Farhan lalu refleks memberikan perlindungan supaya warga menghentikan aksi tersebut.

“Saya enggak kenal siapa-siapa. Jadi murni mau nolongin cowok asal Nusa Tenggara Timur (NTT) yang lagi dikeroyok warga. Saya berupaya misahin dan memberhentikan aksi pemukulan” tutur dia.

Baca juga: Ketua RW: Aktivitas Ibadah yang Dilakukan Mahasiswa di Tangsel Sudah Dikeluhkan Warga

Farhan mengungkapkan, aksi yang dilakukannya ternyata cukup efektif. Ia berhasil meredam aksi pemukulan yang dilakukan oleh warga.

Tensi di lokasi bahkan berangsur menurun dan emosi warga mulai mereda secara perlahan.

Namun, ketika dirinya hendak kembali ke rumah kosnya pascasuasana mencair, ia mendapati seorang warga membawa sebilah pisau.

Ia lantas meneriakki warga tersebut karena ditakutkan bakal melukai mahasiswa yang berada di kontrakan.

Baca juga: Polisi Ungkap Penyebab Mahasiswa di Tangsel Bertikai dengan Warga Saat Beribadah

“Tiba-tiba ada seorang warga datang membawa pisau. Saya ngeri anak orang dibunuh kan, jadi saya akhirnya ngomong, ‘Woi bang kenapa bawa pisau’,” ucap dia.

Teriakan yang dilontarkan Farhan lalu menjadi bumerang untuknya. Ia justru ditodong oleh warga tersebut tepat di bagian perut.

“Saya ditodong di bagian perut. Saya lalu refleks menahan tangannya supaya saya tak ditusuk. Takut juga saya, kan manusia biasa,” kata Farhan.

Ketika sedang menahan todongan pisau yang dilakukan warga, Farhan tiba-tiba diserang warga lain.

Baca juga: Paniknya Mahasiswa di Tangsel, Kontrakan Digeruduk Warga saat Sedang Beribadah

Sebilah pisau kemudian melukai jidatnya dan membuat Farhan harus mendapatkan tiga jahitan.

“Tiba-tiba saja memang (disabet), saya awalnya menang ngiranya ditabok, tapi ternyata kena luka sabetan sajam,” ungkap pria yang mengenyam pendidikan di Universitas Pamulang (Unpam).

Ia lalu dilarikan ke puskesmas terdekat dan mendapatkan tiga jahitan.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

NIK KTP Bakal Dijadikan Nomor SIM Mulai 2025, Korlantas Polri: Agar Jadi Satu Data dan Memudahkan

NIK KTP Bakal Dijadikan Nomor SIM Mulai 2025, Korlantas Polri: Agar Jadi Satu Data dan Memudahkan

Megapolitan
8 Tempat Makan dengan Playground di Jakarta

8 Tempat Makan dengan Playground di Jakarta

Megapolitan
Pegi Bantah Jadi Otak Pembunuhan, Kuasa Hukum Keluarga Vina: Itu Hak Dia untuk Berbicara

Pegi Bantah Jadi Otak Pembunuhan, Kuasa Hukum Keluarga Vina: Itu Hak Dia untuk Berbicara

Megapolitan
Polisi Tangkap Pria Paruh Baya Pemerkosa Anak Disabilitas di Kemayoran

Polisi Tangkap Pria Paruh Baya Pemerkosa Anak Disabilitas di Kemayoran

Megapolitan
Pengamat: Jika Ahok Diperintahkan PDI-P Maju Pilkada Sumut, Suka Tak Suka Harus Nurut

Pengamat: Jika Ahok Diperintahkan PDI-P Maju Pilkada Sumut, Suka Tak Suka Harus Nurut

Megapolitan
Pria Tanpa Identitas Ditemukan Tewas Dalam Toren Air di Pondok Aren

Pria Tanpa Identitas Ditemukan Tewas Dalam Toren Air di Pondok Aren

Megapolitan
Polisi Dalami Keterlibatan Caleg PKS yang Bisnis Sabu di Aceh dengan Fredy Pratama

Polisi Dalami Keterlibatan Caleg PKS yang Bisnis Sabu di Aceh dengan Fredy Pratama

Megapolitan
Temui Komnas HAM, Kuasa Hukum Sebut Keluarga Vina Trauma Berat

Temui Komnas HAM, Kuasa Hukum Sebut Keluarga Vina Trauma Berat

Megapolitan
NIK KTP Bakal Jadi Nomor SIM Mulai 2025

NIK KTP Bakal Jadi Nomor SIM Mulai 2025

Megapolitan
Polisi Buru Penyuplai Sabu untuk Caleg PKS di Aceh

Polisi Buru Penyuplai Sabu untuk Caleg PKS di Aceh

Megapolitan
Tiang Keropos di Cilodong Depok Sudah Bertahun-tahun, Warga Belum Melapor

Tiang Keropos di Cilodong Depok Sudah Bertahun-tahun, Warga Belum Melapor

Megapolitan
Polri Berencana Luncurkan SIM C2 Tahun Depan

Polri Berencana Luncurkan SIM C2 Tahun Depan

Megapolitan
Caleg PKS Terjerat Kasus Narkoba di Aceh, Kabur dan Tinggalkan Istri yang Hamil

Caleg PKS Terjerat Kasus Narkoba di Aceh, Kabur dan Tinggalkan Istri yang Hamil

Megapolitan
'Call Center' Posko PPDB Tak Bisa Dihubungi, Disdik DKI: Mohon Maaf, Jelek Menurut Saya

"Call Center" Posko PPDB Tak Bisa Dihubungi, Disdik DKI: Mohon Maaf, Jelek Menurut Saya

Megapolitan
Polisi: Ada Oknum Pengacara yang Pakai Pelat Palsu DPR

Polisi: Ada Oknum Pengacara yang Pakai Pelat Palsu DPR

Megapolitan
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com