Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Kriteria Sosok yang Pantas Pimpin Jakarta bagi Ahok, Mau Buktikan Sumber Harta sampai Menerima Warga di Balai Kota

Kompas.com - 10/05/2024, 20:33 WIB
Abdul Haris Maulana

Penulis

JAKARTA, KOMPAS.com - Mantan Gubernur DKI Jakarta Basuki Tjahaja Purnama atau Ahok mengungkapkan sederet kriteria sosok yang pantas untuk memimpin Jakarta ke depan menurut dirinya.

Hal itu diungkapkan Ahok dalam video berjudul "Ahok Jawab Sosok Ideal Buat Jadi Gubernur Jakarta" di channel YouTube pribadinya, @PanggilSayaBTP.

"Bagi saya siapa pun yang memimpin Jakarta, siapa pun yang mau menjadi pejabat di Jakarta atau di daerah mana pun harus bisa membuktikan hartanya dari mana, dibuktikan dengan biaya hidup, dengan pajak penghasilan yang dia bayar, itu dasar pertama," ungkap Ahok dalam video tersebut, dikutip Jumat (10/5/2024).

Baca juga: Soal Jakarta Tak Lagi Jadi Ibu Kota, Ahok: Jangan Hanya Jadi Kota Besar, tapi Penduduknya Tidak Kenyang

Kriteria berikutnya, kata Ahok, harus berani mentransparansi seluruh anggaran sampai satuan ketiga.

Kemudian, pemimpin Jakarta juga harus berani menerima warga di Balai Kota dan mendengarkan apa yang mereka adukan.

"Balai Kota itu adalah balainya rakyat, balainya warga Jakarta. Warga Jakarta berhak nongkrong di sana," jelas Ahok.

Ahok mengatakan, pemimpin Jakarta juga harus menjadi bapak pelindung yang menjaga setiap sen pajak yang dibayar oleh warga Jakarta.

Ia tak mau pajak yang telah dibayarkan malah tidak terasa manfaatnya bagi warga Jakarta itu sendiri.

Baca juga: Ahok: Saya Mendorong Siapa Pun yang Jadi Gubernur Jakarta Harus Serahkan Nomor HP Pribadi ke Warga

"Udah bayar PBB mahal, bayar STNK mahal, bayar lampu jalan mahal, tapi bisa kena banjir, bisa kena maling, bisa kena rampok, atau bisa jatuh karena jalanan jelek, itu semua tidak boleh terjadi. Setiap sen yang dipungut harus untuk warga Jakarta, nah itu yang saya harapkan," tegasnya.

Selain itu, Ahok menyebut sosok yang pantas jadi pemimpin Jakarta harus membuka diri dengan cara memberikan nomor ponsel pribadi kepada warga.

"Harus kasih nomor HP pribadi kepada seluruh warga Jakarta supaya semua orang bisa ngadu. Baru lurah, camat, sama wali kota, semua pejabat satuan kerja dinas tidak berani macam-macam sama warga Jakarta karena akan dilaporkan kan," ujarnya.

Menurut Ahok, apabila semua pegawai pemerintahan bekerja dengan baik, pada akhirnya itu tidak akan membuat banyak warga melakukan pengaduan.

"Gubernur harus berani turun menyapa warga Jakarta yang pagi-pagi menunggu di Balai Kota, itu paling penting buat saya seperti itu. Dan tentu juga harus mengadministrasikan keadilan sosial dengan baik," jelas Ahok.

Baca juga: Soal Jakarta Tak Lagi Jadi Ibu Kota, Ahok : Harusnya Tidak Ada Pengangguran

"Orang yang kaya harus dibantu untuk membuka banyak lowongan kerja. Orang yang kurang beruntung harus diberikan kemampuan, sertifikasi, penghasilan," imbuhnya.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Pegi Melawan Lewat Praperadilan, Ingin Buktikan Bukan Pembunuh Vina

Pegi Melawan Lewat Praperadilan, Ingin Buktikan Bukan Pembunuh Vina

Megapolitan
Prakiraan Cuaca Jakarta Hari Ini Senin 3 Juni 2024, dan Besok: Pagi ini Cerah Berawan

Prakiraan Cuaca Jakarta Hari Ini Senin 3 Juni 2024, dan Besok: Pagi ini Cerah Berawan

Megapolitan
[POPULER JABODETABEK] 'Horor' di Margonda pada Sabtu Sore | Polisi Jemput Paksa Pemilik Pajero Pelat Palsu yang Kabur di Jalan Tol

[POPULER JABODETABEK] "Horor" di Margonda pada Sabtu Sore | Polisi Jemput Paksa Pemilik Pajero Pelat Palsu yang Kabur di Jalan Tol

Megapolitan
Tanggal 6 Juni 2024 Memperingati Hari Apa?

Tanggal 6 Juni 2024 Memperingati Hari Apa?

Megapolitan
Dharma Pongrekun-Kun Wardana Belum Penuhi Syarat Dukungan Ikut Pilkada Jakarta

Dharma Pongrekun-Kun Wardana Belum Penuhi Syarat Dukungan Ikut Pilkada Jakarta

Megapolitan
Polisi Selidiki Kasus Ibu Diduga Cabuli Anak Laki-laki di Tangerang

Polisi Selidiki Kasus Ibu Diduga Cabuli Anak Laki-laki di Tangerang

Megapolitan
Alasan Pemilik Pajero Pakai Pelat Nomor Palsu: Cita-cita Sejak Kecil

Alasan Pemilik Pajero Pakai Pelat Nomor Palsu: Cita-cita Sejak Kecil

Megapolitan
Jalan Margonda Macet Parah Sabtu Malam, Pengendara Buka Pembatas Jalan dan Lawan Arah

Jalan Margonda Macet Parah Sabtu Malam, Pengendara Buka Pembatas Jalan dan Lawan Arah

Megapolitan
Polisi Tangkap Pencopet yang Beraksi di Kerumunan Acara Hari Jadi Bogor

Polisi Tangkap Pencopet yang Beraksi di Kerumunan Acara Hari Jadi Bogor

Megapolitan
'Horor' di Margonda Kemarin Sore: Saat Pohon Tumbang, Macet, dan Banjir Jadi Satu

"Horor" di Margonda Kemarin Sore: Saat Pohon Tumbang, Macet, dan Banjir Jadi Satu

Megapolitan
Antusias Warga Berebut Hasil Bumi di Dongdang pada Hari Jadi Bogor, Senang meski Kaki Terinjak

Antusias Warga Berebut Hasil Bumi di Dongdang pada Hari Jadi Bogor, Senang meski Kaki Terinjak

Megapolitan
Ketua DPRD Kota Bogor Mengaku Siap jika Diusung PKS Jadi Calon Wali Kota

Ketua DPRD Kota Bogor Mengaku Siap jika Diusung PKS Jadi Calon Wali Kota

Megapolitan
Polisi Jemput Paksa Pemilik Pajero Pelat Palsu yang Kabur di Jalan Tol

Polisi Jemput Paksa Pemilik Pajero Pelat Palsu yang Kabur di Jalan Tol

Megapolitan
Bisa Usung Calon Sendiri, PKS Belum Tentukan Jagoan untuk Pilkada Bogor 2024

Bisa Usung Calon Sendiri, PKS Belum Tentukan Jagoan untuk Pilkada Bogor 2024

Megapolitan
Sisa Banjir Sabtu Sore, Sampah Masih Berserakan di Jalan Margonda Depok

Sisa Banjir Sabtu Sore, Sampah Masih Berserakan di Jalan Margonda Depok

Megapolitan
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com