Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Kakek Dituduh Cabuli Cucunya di Depok, Kini Nenek Laporkan Balik Menantu atas Penggelapan Motor

Kompas.com - 12/06/2024, 09:44 WIB
Dinda Aulia Ramadhanty,
Irfan Maullana

Tim Redaksi

DEPOK, KOMPAS.com - Istri dari IRN (58), kakek yang diduga mencabuli kedua cucunya berinisial A (9) dan T (7) di Kota Depok, melaporkan menantunya atau ayah korban ke polisi terkait kasus penggelapan motor.

"Jadi saya laporkan penggelapan motor," kata IRN kepada Kompas.com, Selasa (11/6/2024).

Laporan ini dibuat bermula saat ayah korban atau menantu IRN minta dibelikan motor supaya bisa mengantar-jemput anaknya ke sekolah tanpa berjalan kaki.

"Jadi dia (ayah korban) pernah minta motor sama saya, gara-gara anaknya mau sekolah tapi enggak ada motor dan jadi jalan kaki," ungkap IRN.

Baca juga: Kakek di Depok Bantah Mencabuli Kedua Cucunya

Dengan jaminan gaji tetap tiap bulan yang dimiliki menantunya sebagai karyawan, IRN memutuskan membantu untuk kredit motor.

"Dia bilang, 'Tenang saja, percaya sama saya, saya karyawan punya gaji', akhirnya saya beli itu motor (kredit). Besoknya ada tuh dipakai, tapi setelah beberapa hari kemudian, sudah enggak ada (motornya)," ujar IRN.

Situasi semakin pelik ketika seorang dealer motor datang ke rumah IRN untuk menagih bayaran cicilan.

"Lah saya disamperin dealer, mau diseret, enggak bisa karena motor juga enggak ada. Kalaupun saya mau bayar (lanjutin cicilan), mana motornya, itu baru cicil satu kali," lanjut IRN.

Baca juga: Tak Terima Suaminya Dituduh Cabuli Cucu, Nenek Korban Laporkan Menantu

"Entah dijual atau digadaikan, saya enggak tahu. Yang pasti, kita laporkan dia atas dasar itu (penggelapan motor)," tambahnya.

Akan tetapi, IRN meluruskan, dirinya memutuskan melaporkan menantunya sendiri setelah menerima komentar tidak sopan saat ia sudah dipulangkan kembali oleh polisi.

Lebih tepatnya, sehari setelah IRN dibawa ke Polres Depok untuk dimintai sejumlah keterangan.

"Itu si (ayah korban) tiba-tiba bilang, 'Kok nenek udah keluar' buset. Terpaksa saya angkat (laporkan ke polisi soal penggelapan)," jelas IRN.

Sebelumnya diberitakan, kakak-beradik inisial A dan T jadi korban pencabulan paman dan kakeknya sendiri di Cilangkap, Tapos, Kota Depok.

Baca juga: Dua Korban Pencabulan di Depok Mengaku Pernah Diancam dan Dapat Kekerasan Fisik dari Pelaku

Kedua terduga pelaku berinisial F (32) dan IRN (58).

Pencabulan itu disebut sudah berlangsung selama dua tahun. Namun, korban baru bercerita kepada ibunya pada pertengahan Mei 2024.

Akan tetapi, IRN membantah mencabuli kedua cucunya.

IRN disebut kerap melakukan aksi pencabulan itu di rumahnya, lebih tepatnya di kamar mandi dan kamar tidur. IRN membantahnya.

"Katanya saya melakukan di kamar mandi, itu tidak pernah (tidak ada)," tegas IRN.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

6 Pemuda Ditangkap Saat Hendak Tawuran di Bogor, Polisi Sita Golok dan Celurit

6 Pemuda Ditangkap Saat Hendak Tawuran di Bogor, Polisi Sita Golok dan Celurit

Megapolitan
Dishub Jakpus Dalami Kasus 2 Bus Wisata Diketok Tarif Parkir Rp 300.000 di Istiqlal

Dishub Jakpus Dalami Kasus 2 Bus Wisata Diketok Tarif Parkir Rp 300.000 di Istiqlal

Megapolitan
Dishub Klaim Langsung Lerai dan Usir Jukir Liar yang Palak Rombongan Bus Wisata di Masjid Istiqlal

Dishub Klaim Langsung Lerai dan Usir Jukir Liar yang Palak Rombongan Bus Wisata di Masjid Istiqlal

Megapolitan
Pemuda yang Sekap dan Aniaya Kekasihnya di Pondok Aren Positif Sabu

Pemuda yang Sekap dan Aniaya Kekasihnya di Pondok Aren Positif Sabu

Megapolitan
Dishub Jaksel Jaring 112 Jukir Liar yang Mangkal di Minimarket

Dishub Jaksel Jaring 112 Jukir Liar yang Mangkal di Minimarket

Megapolitan
Petinggi Demokrat Unggah Foto 'Jansen untuk Jakarta', Jansen: Saya Realistis

Petinggi Demokrat Unggah Foto "Jansen untuk Jakarta", Jansen: Saya Realistis

Megapolitan
Evakuasi Mobil di Depok yang Jeblos ke Septic Tank Butuh Waktu Empat Jam

Evakuasi Mobil di Depok yang Jeblos ke Septic Tank Butuh Waktu Empat Jam

Megapolitan
Gerebek Rumah Ketua Panitia Konser Lentera Festival Tangerang, Polisi Tak Temukan Seorang Pun

Gerebek Rumah Ketua Panitia Konser Lentera Festival Tangerang, Polisi Tak Temukan Seorang Pun

Megapolitan
Tunjuk Atang Trisnanto, PKS Bisa Usung Cawalkot Bogor Sendiri Tanpa Koalisi

Tunjuk Atang Trisnanto, PKS Bisa Usung Cawalkot Bogor Sendiri Tanpa Koalisi

Megapolitan
Heru Budi Minta Wali Kota Koordinasi dengan Polres Terkait Penanganan Judi Online

Heru Budi Minta Wali Kota Koordinasi dengan Polres Terkait Penanganan Judi Online

Megapolitan
Mobil Warga Depok Jeblos ke 'Septic Tank' saat Mesin Dipanaskan

Mobil Warga Depok Jeblos ke "Septic Tank" saat Mesin Dipanaskan

Megapolitan
Senyum Bahagia Anak Cilincing, Bermain Sambil Belajar Lewat Program 'Runcing'

Senyum Bahagia Anak Cilincing, Bermain Sambil Belajar Lewat Program "Runcing"

Megapolitan
Joki Tong Setan Pembakar 'Tuyul' Rumah Hantu di Pasar Rebo Terancam 5 Tahun Penjara

Joki Tong Setan Pembakar "Tuyul" Rumah Hantu di Pasar Rebo Terancam 5 Tahun Penjara

Megapolitan
Transaksi Judi Online Kecamatan Bogor Selatan Tertinggi, Perputaran Uang Rp 349 Miliar

Transaksi Judi Online Kecamatan Bogor Selatan Tertinggi, Perputaran Uang Rp 349 Miliar

Megapolitan
Ulah Jukir di Depan Masjid Istiqlal yang Berulang, Kini Palak “Tour Leader” Rp 300 Ribu dan Sopir Bus

Ulah Jukir di Depan Masjid Istiqlal yang Berulang, Kini Palak “Tour Leader” Rp 300 Ribu dan Sopir Bus

Megapolitan
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com