JAKARTA, KOMPAS.com - Oknum petugas Dinas Perhubungan (Dishub) DKI Jakarta yang memalak sopir mobil pikap di Jakarta Barat, diberi sanksi demosi dan pemotongan tunjangan.
Plh Kepala Dinas Perhubungan DKI Jakarta Syaripudin menuturkan, anggotanya yang diketahui bernama Slamet Riyadi itu terbukti melanggar aturan.
"Sanksinya berupa penurunan pangkat setingkat lebih rendah selama 1 tahun, serta pemotongan tambahan penghasilan pegawai (TPP) 30 persen selama 12 bulan," ujar Syafipudin dalam keterangannya, Rabu (12/6/2024).
Baca juga: Dishub DKI Beri Saksi Demosi Anggotanya yang Palak Sopir Pikap Rp 50.000
Slamet telah melanggar ketentuan Pasal 3 huruf d Peraturan Pemerintah Nomor 94 Tahun 2021 kewajiban menaati ketentuan peraturan Undang-Undang Jo Pasal 5 huruf G melakukan pungutan diluar ketentuan Peraturan Pemerintah Nomor 94 Tahun 2021 Tentang Disiplin Pegawai Negeri Sipil (PNS).
"Saat ini, petugas telah diberikan sanksi sesuai aturan yang berlaku," ucap Syaripudin.
Adapun sanksi itu diberikan setelah jajaran Dishub DKI melakukan proses pemeriksaan mendalam kepada yang bersangkutan terkait video pemalakan yang dilakukannya.
"Proses pendalaman kejadian dan pemeriksaan telah dilakukan secara menyeluruh terhadap petugas yang bersangkutan," jelas Syaripudin.
Video pungli yang dilakukan Slamet Riyadi tersebar di akun Instagram @warga.jakbar. Disebutkan, lokasi terjadinya pemalakan itu di Daan Mogot Raya, Jakarta Barat.
Slamet masih mengenakan seragam warna biru muda yang dilapisi rompi berwarna oranye. Disitu, dia meminta uang rokok kepada sopir mobil pikap.
Baca juga: Viral Video Oknum Petugas Dishub Diduga Minta Uang Rokok ke Sopir Mobil Pikap
"Kalau mau uang rokok aku enggak ada duit Pak, aku cuma punya duit, ini saja cuma Rp 50.000 buat bensin, Pak, malah bapak mau minta uang rokok," kata sopir mobil pikap.
"Kasih Rp 50.000 saja buat uang rokok," kata Slamet menanggapi ucapan si sopir.
Mendengar permintaan itu, sopir mobil pikap sempat menunjukkan uang yang dibawanya dan hanya tersisa Rp 52.000.
Sopir mobil pikap itu bahkan mengaku belum mengisi bensin mobil dan makan.
Percakapan di antara keduanya kemudian berakhir ketika Slamet menyadari sedang direkam oleh si sopir mobil pikap.
Baca juga: Oknum Petugas Dishub yang Diduga Minta Uang Rokok ke Sopir Mobil Pikap Kini Diperiksa
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.