Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Penyesalan Pria di Jaktim, Sibuk dengan Dunia Sendiri, Lupa Bahagiakan Orangtua

Kompas.com - 02/07/2024, 15:20 WIB
Baharudin Al Farisi,
Ambaranie Nadia Kemala Movanita

Tim Redaksi

 

JAKARTA, KOMPAS.com - Panji Lambang Suharto (27) menceritakan penyesalannya karena belum sempat membahagiakan ayahnya, Slamet, sebelum meninggal dunia pada Desember 2023.

Penyesalan tersebut membuat pria yang tinggal di Jakarta Timur itu menyalahkan diri sendiri. 

Ia merasa mengabaikan orang yang selalu memberikan kasih sayang kepadanya selama 27 tahun terakhir.

“Karena saya merasa terlalu sibuk sama diri sendiri, terlalu memikirkan karier, kuliah, dan kerja sana sini. Saya lupa kebahagiaan orangtua saya. Itu yang amat saya sesalkan,” kata Panji kepada Kompas.com, Selasa (2/7/2024).

Baca juga: “Bokap dan Kakek Sudah di Tempat Jauh Lebih Baik, Sudah Enggak Sakit-sakit Lagi”

Panji sempat mempunyai dua keinginan, yakni wisuda dan pernikahannya kelak dihadiri oleh sang ayah.

Dari dua angan-angan itu, baru satu yang terlaksana.

Panji berujar, sampai saat mengembuskan napas terakhir, ayahnya tidak mengetahui siapa calon istrinya.

“Karena, di saat bokap saya meninggal, saya pun enggak punya pasangan. (Seharusnya) minimal, bokap saya itu tahu, ‘oh ini lho jodohnya Panji’. Meskipun belum menikah, ya tapi bokap tahu,” ucap Panji.

“Karena kesibukan yang saya jalani pada tahun itu. Jadi saya sangat amat bersalah ketika bokap saya meninggal. Saya belum bisa menciptakan kebahagiaan untuk bokap saya sendiri,” imbuh dia.

Tak pernah terpikirkan dalam benaknya saat Panji tengah sibuk dengan dunianya sendiri bahwa sang ayah akan pergi untuk selamanya.

Baca juga: Ditinggal Pergi Orang Tersayang dalam Sekali Waktu, Kini Dea Masih seperti Mimpi

“Karena pemikiran saya yang memang, 'orangtua gue akan baik-baik saja'. Tapi, ketika saya terlalu sibuk sama dunia saya, terlalu memikirkan diri sendiri, akhirnya saya kehilangan bokap dan itu membuat gue sangat amat tersakiti,” tutur dia.

Selama beberapa bulan setelah kepergian ayahnya, Panji mengurung diri di kamar.

Dia merenungkan segala keputusannya agar bisa menjadi pribadi yang lebih baik bagi anggota keluarga yang masih hidup.

Melalui lagu “Gala Bunga Matahari” karya musisi Sal Priadi, Panji mendapat suntikan semangat baru dalam menjalani kehidupan sehari-hari.

“Meskipun bokap sudah enggak ada, saya harus bisa mencapai apa yang saya inginkan meskipun bokap enggak lihat secara langsung,” ujar dia.

“Saya yakin, orangtua saya akan tersenyum di atas sana melihat pencapaian yang sudah saya raih sejauh ini,” pungkas Panji.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Disdik DKI Janji KJP Plus Gelombang 1 Tahap 2 Bakal Cair Pekan Depan

Disdik DKI Janji KJP Plus Gelombang 1 Tahap 2 Bakal Cair Pekan Depan

Megapolitan
Jasa Marga Lakukan Rekayasa Lalu Lintas di Exit Tol Veteran Imbas Longsor di Pesanggrahan

Jasa Marga Lakukan Rekayasa Lalu Lintas di Exit Tol Veteran Imbas Longsor di Pesanggrahan

Megapolitan
Sabtu Malam, Jalan Raya Kalimalang Macet Total Imbas Banjir di Kolong Tol Pondok Kelapa

Sabtu Malam, Jalan Raya Kalimalang Macet Total Imbas Banjir di Kolong Tol Pondok Kelapa

Megapolitan
Banyak Kendaraan Mogok Akibat Nekat Menerabas Banjir di Kolong Tol Pondok Kelapa

Banyak Kendaraan Mogok Akibat Nekat Menerabas Banjir di Kolong Tol Pondok Kelapa

Megapolitan
Hujan Mulai Reda, 42 RT di Jakarta Masih Tergenang Banjir

Hujan Mulai Reda, 42 RT di Jakarta Masih Tergenang Banjir

Megapolitan
Dua RT di Kebon Jeruk Masih Terendam Banjir

Dua RT di Kebon Jeruk Masih Terendam Banjir

Megapolitan
Warga Sebut Banjir di Kolong Tol Pondok Kelapa Imbas Kalimalang Meluap

Warga Sebut Banjir di Kolong Tol Pondok Kelapa Imbas Kalimalang Meluap

Megapolitan
Banjir di Kolong Tol Pondok Kelapa, Lalu Lintas dari Kalimalang Arah Jakarta Macet Total

Banjir di Kolong Tol Pondok Kelapa, Lalu Lintas dari Kalimalang Arah Jakarta Macet Total

Megapolitan
Penjelasan BMKG soal Jakarta Dilanda Hujan di Musim Kemarau

Penjelasan BMKG soal Jakarta Dilanda Hujan di Musim Kemarau

Megapolitan
KRL Tujuan Bekasi Sempat Tertahan 30 Menit di Stasiun Tanah Abang

KRL Tujuan Bekasi Sempat Tertahan 30 Menit di Stasiun Tanah Abang

Megapolitan
Longsor, Jalan Mulya Bakti Pesanggrahan Tak Bisa Dilalui Kendaraan

Longsor, Jalan Mulya Bakti Pesanggrahan Tak Bisa Dilalui Kendaraan

Megapolitan
Hujan Lebat Disertai Angin Kencang, 4 Pohon di Jakpus dan Jakbar Tumbang

Hujan Lebat Disertai Angin Kencang, 4 Pohon di Jakpus dan Jakbar Tumbang

Megapolitan
Warga Sudah Surati Pemkot Jakut untuk Minta Perbaiki Jalan Cekung di Muara Angke

Warga Sudah Surati Pemkot Jakut untuk Minta Perbaiki Jalan Cekung di Muara Angke

Megapolitan
Teka-teki Tewasnya Wanita Paruh Baya Dalam Toilet Kos di Cipayung dengan Posisi Telungkup

Teka-teki Tewasnya Wanita Paruh Baya Dalam Toilet Kos di Cipayung dengan Posisi Telungkup

Megapolitan
Jakarta Hujan sejak Pagi, Tinggi Air di Pos Angke Hulu Naik Jadi Siaga 3

Jakarta Hujan sejak Pagi, Tinggi Air di Pos Angke Hulu Naik Jadi Siaga 3

Megapolitan
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com