JAKARTA, KOMPAS.com - Menteri Negara Pemuda dan Olahraga Roy Suryo, Senin (24/6/2013) sore, mendatangi Mapolres Metro Jakarta Selatan. Kedatangan Roy terkait peristiwa pelemparan bus yang membawa rombongan tim Persib Bandung di Jalan Gatot Subroto, Jakarta Selatan, Sabtu (22/6/2013) siang.
"Kalau perlu memang, yang paling fair tanding ulang antar-kedua klub. Tapi yang pasti kita harus bedakan mana yang kriminal, mana yang enggak. Saya ingin tahu kasusnya sesuai UU keolahragaan nasional karena Menteri berhak juga untuk mengatur, membina segala masalah olahraga, termasuk yang hari ini," kata Roy saat hendak menemui Kapolres Metro Jakarta Selatan, Senin sore.
Selain itu, Roy juga meminta kepada PSSI untuk menahan keputusan walk out (WO) yang akan dijatuhkan terhadap Persib Bandung. Dalam kasus ini, kata Roy, harus dicari dulu penyebab kerusuhan tersebut, terutama mengapa Persib Bandung akhirnya urung bertanding dan memutuskan pulang ke Bandung.
"Kalau Persija yang menang, Persibnya kan WO gara-gara ada masalah. Kalau memang Persib-nya mau dimenangkan, apakah sudah pasti pelakunya adalah memang Jakmania. Jadi saya ingin pastikan dulu," ujar Roy.
Bus yang mengangkut rombongan pemain dan official tim Persib Bandung dilempari sekelompok orang tak dikenal di Jalan Gatot Subroto mengarah ke Semanggi, Sabtu siang. Pelemparan dilakukan tak lama setelah bus itu meninggalkan Hotel Kartika Chandra, tempat tim Persib Bandung menginap dan bersiap menuju Stadion Utama Gelora Bung Karno untuk menjalani lanjutan pertandingan ISL melawan Persija Jakarta.
Akibat pelemparan itu, terjadi kerusakan pada bus dengan nomor polisi D 1405 H itu. Rombongan tim Persib Bandung akhirnya mengurungkan niat bertanding dan kembali ke Bandung.
Pada malam harinya, sejumlah kawasan di Kota Bandung, seperti di Braga, Pasteur, Dago, dan Riau, terjadi razia dan pengrusakan terhadap kendaraan bernomor polisi asal Jakarta (pelat nomor B) oleh sekelompok orang. Aksi tersebut itu diduga kuat merupakan aksi balasan terkait pengrusakan bus Persib Bandung di Jakarta pada siang harinya.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.