Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Basuki: Gaya "Ndeso" Jokowi Sulit Diikuti

Kompas.com - 23/07/2013, 22:15 WIB
Kurnia Sari Aziza

Penulis

JAKARTA, KOMPAS.com — Wakil Gubernur DKI Jakarta Basuki Tjahaja Purnama menilai banyak orang khawatir dan takut Gubernur Joko Widodo mencalonkan diri menjadi Presiden RI pada 2014. Menurut Basuki, orang-orang itu khawatir karena tak bisa melakukan blusukan, yang menurut survei merupakan metode jitu mendapatkan dukungan rakyat.

"Orang-orang kan pada takut kalau Pak Jokowi mau maju jadi presiden. Habis gaya wong ndeso begitu enggak bisa ditiru," kata Basuki, di Balaikota Jakarta, Selasa (23/7/2013).

Menurut Basuki, orang tak bisa melakukan blusukan secara konsisten jika tak ada dorongan dari dalam diri orang itu sendiri. Ia pun menilai Jokowi terlalu konsisten melakukan blusukan sehingga tak bisa disebut mencari sensasi.

"Kalau bukan gaya hidup kita, susah ditiru. Ketahuan kok, ketulusan hati kamu dari mata itu kelihatan. Kamu ini pura-pura atau tulus. Kalau saya sih enggak bisa, sudah lemas," kata Basuki.

Aksi blusukan Jokowi dipersoalkan sejumlah kalangan. Fitra, misalnya, melansir informasi soal anggaran operasional Jokowi dan Basuki yang nilainya jauh lebih besar dibanding anggaran operasional pada era Fauzi Bowo dan Prijanto. Ada juga yang menilai aksi blusukan Jokowi belum membawa Jakarta pada perubahan nyata.

Basuki sendiri menilai ada yang sengaja ingin menghambat pekerjaan Pemerintah Provinsi DKI Jakarta dalam menata Jakarta, misalnya tudingan bahwa Pemprov DKI melanggar HAM ketika ingin merelokasi warga bantaran Waduk Pluit.

"Ya, memang berarti ini ada yang sengaja membentur-benturkan kepentingan kita atau ada orang yang intervensi kepentingan politik," tandas Basuki.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Pengamat: Jika Ahok Diperintahkan PDI-P Maju Pilkada Sumut, Suka Tak Suka Harus Nurut

Pengamat: Jika Ahok Diperintahkan PDI-P Maju Pilkada Sumut, Suka Tak Suka Harus Nurut

Megapolitan
Pria Tanpa Identitas Ditemukan Tewas Dalam Toren Air di Pondok Aren

Pria Tanpa Identitas Ditemukan Tewas Dalam Toren Air di Pondok Aren

Megapolitan
Polisi Dalami Keterlibatan Caleg PKS yang Bisnis Sabu di Aceh dengan Fredy Pratama

Polisi Dalami Keterlibatan Caleg PKS yang Bisnis Sabu di Aceh dengan Fredy Pratama

Megapolitan
Temui Komnas HAM, Kuasa Hukum Sebut Keluarga Vina Trauma Berat

Temui Komnas HAM, Kuasa Hukum Sebut Keluarga Vina Trauma Berat

Megapolitan
NIK KTP Bakal Jadi Nomor SIM Mulai 2025

NIK KTP Bakal Jadi Nomor SIM Mulai 2025

Megapolitan
Polisi Buru Penyuplai Sabu untuk Caleg PKS di Aceh

Polisi Buru Penyuplai Sabu untuk Caleg PKS di Aceh

Megapolitan
Tiang Keropos di Cilodong Depok Sudah Bertahun-tahun, Warga Belum Melapor

Tiang Keropos di Cilodong Depok Sudah Bertahun-tahun, Warga Belum Melapor

Megapolitan
Polri Berencana Luncurkan SIM C2 Tahun Depan

Polri Berencana Luncurkan SIM C2 Tahun Depan

Megapolitan
Caleg PKS Terjerat Kasus Narkoba di Aceh, Kabur dan Tinggalkan Istri yang Hamil

Caleg PKS Terjerat Kasus Narkoba di Aceh, Kabur dan Tinggalkan Istri yang Hamil

Megapolitan
'Call Center' Posko PPDB Tak Bisa Dihubungi, Disdik DKI: Mohon Maaf, Jelek Menurut Saya

"Call Center" Posko PPDB Tak Bisa Dihubungi, Disdik DKI: Mohon Maaf, Jelek Menurut Saya

Megapolitan
Polisi: Ada Oknum Pengacara yang Pakai Pelat Palsu DPR

Polisi: Ada Oknum Pengacara yang Pakai Pelat Palsu DPR

Megapolitan
Pemprov DKI Razia 2.070 Pengemis dan Gelandangan Sejak Awal 2024

Pemprov DKI Razia 2.070 Pengemis dan Gelandangan Sejak Awal 2024

Megapolitan
Caleg PKS Asal Aceh Dapat Sabu dari Malaysia, Dikemas Bungkus Teh China

Caleg PKS Asal Aceh Dapat Sabu dari Malaysia, Dikemas Bungkus Teh China

Megapolitan
KAI Commuter Line: Tak Ada Korban Dalam Kecelakaan KRL dan Sepeda Motor di Ratu Jaya Depok

KAI Commuter Line: Tak Ada Korban Dalam Kecelakaan KRL dan Sepeda Motor di Ratu Jaya Depok

Megapolitan
Banyak Remaja Nongkrong di Bundaran HI hingga Dini Hari, Polisi Minta Orangtua Awasi

Banyak Remaja Nongkrong di Bundaran HI hingga Dini Hari, Polisi Minta Orangtua Awasi

Megapolitan
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com