Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Istri Bripka Maulana: Saya Ikhlaskan karena Dia Bela Negara

Kompas.com - 17/08/2013, 17:56 WIB
Dian Maharani

Penulis


JAKARTA, KOMPAS.com — Rofiah (34) mengaku sudah mengikhlaskan kepergian suaminya Bripka Ahmad Maulana (35). Dia menyadari hal itu sebagai risiko seorang polisi. Apalagi Maulana atau yang akrab disapa Cecep merupakan anggota tim Buru Sergap (Buser) Polsek Pondok Aren, Tangerang Selatan.

"Insya Allah saya ikhlaskan karena dia membela negara, kan. Meninggal dalam tugas. Saya sudah tahu risiko pekerjaan dia. Insya Allah saya ikhlaskan biar dia tenang di sana," kata Rofiah saat ditemui di kediamannya, Jalan Musyawarah RT 06, RW 04, Kelurahan Sawah, Ciputat, Tangerang Selatan, Sabtu (17/8/2013).

Rofiah mengaku sejak pertama memutuskan menikah dengan Maulana, dirinya sudah siap menanggung risikonya. Di kepolisian, menurut Rofiah, pekerjaan akan menjadi nomor 1. Hal itu pun telah tertanam dibenaknya sejak menikah dengan Maulana, 13 tahun lalu.

"Dari pertama nikah memang sudah dijelasin. Pertama nikah udah ditatar gitu, kan jadi istri polisi nanti begini, begini. Pekerjaan nomor 1, istri nomor 2. Ya, saya sudah terima, ya, memang begitu kenyataannya. Ya, sudah saya jalanin," terangnya.

Maulana tewas ditembak orang tak dikenal di Jalan Graha Raya Bintaro, Kelurahan Parigi Baru, Kecamatan Pondok Aren, Tangerang Selatan, Jumat (16/8/2013), sekitar pukul 22.00. Dia ditembak setelah mencoba mengejar pelaku yang sebelumnya menembak mati anggota Binmas Pondok Kacang Aipda Kus Hendratma.

Kus ditembak dalam perjalanan menghadiri apel malam pukul 22.00 WIB di Polsek Pondok Aren. Lokasi penembakan terletak hanya beberapa ratus meter dari Polsek Pondok Aren. Pelaku kemudian melarikan diri dengan merampas sepeda motor milik seorang warga, bernomor polisi B 6620 SFS.

Hingga saat ini, pelaku masih dalam pengejaran. Almarhum Maulana dimakamkan dengan upacara militer di Tempat Pemakaman Umum (TPU) Kampung Sawah, Ciputat, Tangerang Selatan, Sabtu (17/8/2013) siang. Pria kelahiran 16 Juli 1978 itu meninggalkan seorang istri, Rofiah (34) dan tiga anak laki-laki yaitu Ahmad Aufa Nurfadillah (15), Ahmad Zaki Fahrudin (8), dan Muhammad Farhan Nur Ammar (40 hari).

Adapun Kapolri telah menaikkan pangkat keduanya yang gugur dalam tugas yakni menjadi Aipda (anumerta) Ahmad Maulana dan Ipda (anumerta) Kus Hendratma.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Baca tentang
Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Prakiraan Cuaca Jakarta Hari Ini Kamis 30 Mei 2024, dan Besok : Pagi Ini Cerah Berawan

Prakiraan Cuaca Jakarta Hari Ini Kamis 30 Mei 2024, dan Besok : Pagi Ini Cerah Berawan

Megapolitan
Daftar Acara HUT Kota Jakarta ke-497, Ada Gratis Masuk Ancol

Daftar Acara HUT Kota Jakarta ke-497, Ada Gratis Masuk Ancol

Megapolitan
Ada Pembangunan Saluran Air hingga 30 November, Pengendara Diimbau Hindari Jalan Ciledug Raya

Ada Pembangunan Saluran Air hingga 30 November, Pengendara Diimbau Hindari Jalan Ciledug Raya

Megapolitan
Panca Darmansyah Berupaya Bunuh Diri Usai Bunuh 4 Anak Kandungnya

Panca Darmansyah Berupaya Bunuh Diri Usai Bunuh 4 Anak Kandungnya

Megapolitan
Trauma, Siswi SLB yang Jadi Korban Pemerkosaan di Kalideres Tak Mau Sekolah Lagi

Trauma, Siswi SLB yang Jadi Korban Pemerkosaan di Kalideres Tak Mau Sekolah Lagi

Megapolitan
Dinas SDA DKI Jakarta Bangun Saluran Air di Jalan Ciledug Raya untuk Antisipasi Genangan

Dinas SDA DKI Jakarta Bangun Saluran Air di Jalan Ciledug Raya untuk Antisipasi Genangan

Megapolitan
Jaksel dan Jaktim Masuk 10 Besar Kota dengan SDM Paling Maju di Indonesia

Jaksel dan Jaktim Masuk 10 Besar Kota dengan SDM Paling Maju di Indonesia

Megapolitan
Heru Budi: Ibu Kota Negara Bakal Pindah ke Kalimantan Saat HUT ke-79 RI

Heru Budi: Ibu Kota Negara Bakal Pindah ke Kalimantan Saat HUT ke-79 RI

Megapolitan
Bandar Narkoba di Pondok Aren Bersembunyi Dalam Toren Air karena Takut Ditangkap Polisi

Bandar Narkoba di Pondok Aren Bersembunyi Dalam Toren Air karena Takut Ditangkap Polisi

Megapolitan
Siswi SLB di Kalideres yang Diduga Jadi Korban Pemerkosaan Trauma Lihat Baju Sekolah

Siswi SLB di Kalideres yang Diduga Jadi Korban Pemerkosaan Trauma Lihat Baju Sekolah

Megapolitan
Masih Dorong Eks Warga Kampung Bayam Tempati Rusun Nagrak, Pemprov DKI: Tarif Terjangkau dan Nyaman

Masih Dorong Eks Warga Kampung Bayam Tempati Rusun Nagrak, Pemprov DKI: Tarif Terjangkau dan Nyaman

Megapolitan
Suaminya Dibawa Petugas Sudinhub Jakpus, Winda: Suami Saya Bukan Jukir Liar, Dia Tukang Servis Handphone

Suaminya Dibawa Petugas Sudinhub Jakpus, Winda: Suami Saya Bukan Jukir Liar, Dia Tukang Servis Handphone

Megapolitan
Ditangkap Polisi, Pencuri Besi Pembatas Jalan di Rawa Badak Kerap Meresahkan Tetangga

Ditangkap Polisi, Pencuri Besi Pembatas Jalan di Rawa Badak Kerap Meresahkan Tetangga

Megapolitan
Kronologi Terungkapnya Penemuan Mayat Dalam Toren yang Ternyata Bandar Narkoba

Kronologi Terungkapnya Penemuan Mayat Dalam Toren yang Ternyata Bandar Narkoba

Megapolitan
Polisi Proses Laporan Dugaan Pemerkosaan Siswi SLB di Jakbar

Polisi Proses Laporan Dugaan Pemerkosaan Siswi SLB di Jakbar

Megapolitan
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com