Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Nekat Jualan di Trotoar, 10 PKL Pasar Minggu Disidang

Kompas.com - 22/08/2013, 08:59 WIB
Sonya Suswanti

Penulis


JAKARTA, KOMPAS.com — Satuan Polisi Pamong Praja menyita KTP dan barang dagangan milik 10 pedagang malam di Pasar Minggu. Para pedagang itu nekat berjualan di luar batas yang diperbolehkan.

"Mereka berdagang di luar batas dagang, yaitu di ujung gang buntu dan beberapa berjualan di trotoar. Sampai sekarang mereka itu masih suka ngintip-ngintip, kalau berjualan, mereka nganggap apa penertiban ini seperti penertiban sebelumnya yang kurang tegas. Padahal, untuk kali ini, kita sudah tidak akan toleransi lagi, 1 cm melanggar batas dagang akan ditindak," ujar Sulistiarto, Kepala Satpol PP Jakarta Selatan, Jakarta, Kamis (22/8/2013).

Penertiban ini dilakukan pukul 01.00 dini hari tadi. Pedagang yang terlihat melewati batas langsung diangkut barangnya dan dimintai KTP-nya.

Para pedagang, yang disita KTP dan barang dagangannya, akan dipanggil kembali pada pukul 09.30 WIB ke Kelurahan Pasar Minggu untuk disidang. Sidang akan dihadiri oleh hakim, jaksa, polisi, Satpol PP, pemerintah daerah, serta pihak terkait lainnya.

Pedagang malam yang berdagang di Pasar Minggu ini beralasan karena penuhnya area dagang yang diberikan pada pedagang malam, juga teman-teman mereka yang telah mendahului berjualan di luar batas sulit untuk diberi teguran.

"Memang penuh sih pedagangnya, belum lagi ada pedagang yang masih pulang kampung. Sebelumnya juga ada pedagang yang jualan duluan di luar batas, tapi saya juga enggak enak negurnya, nanti disangkanya sok," ujar Rani, pedagang petai yang terkena penyitaan oleh Satpol PP.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Warga Jaktim Butuh Lebih Banyak Ruang Terbuka dan Tempat Bermain Anak

Warga Jaktim Butuh Lebih Banyak Ruang Terbuka dan Tempat Bermain Anak

Megapolitan
“Gubernur Ideal Adalah Orang yang Mengerti Persoalan Jakarta Setelah Tidak Lagi Jadi Ibu Kota”

“Gubernur Ideal Adalah Orang yang Mengerti Persoalan Jakarta Setelah Tidak Lagi Jadi Ibu Kota”

Megapolitan
Faktor Ekonomi Jadi Motif Deky Jual Konten Video Porno Anak di Telegram

Faktor Ekonomi Jadi Motif Deky Jual Konten Video Porno Anak di Telegram

Megapolitan
Massa Unjuk Rasa di Depan Kedubes Amerika Serikat, Suarakan Solidaritas untuk Palestina

Massa Unjuk Rasa di Depan Kedubes Amerika Serikat, Suarakan Solidaritas untuk Palestina

Megapolitan
Polisi Tangkap 3 Maling Spion Mobil di 9 Titik Jakarta Utara

Polisi Tangkap 3 Maling Spion Mobil di 9 Titik Jakarta Utara

Megapolitan
Polisi Buru 398 Pelanggan Konten Video Porno Anak yang Diedarkan Deky lewat Telegram

Polisi Buru 398 Pelanggan Konten Video Porno Anak yang Diedarkan Deky lewat Telegram

Megapolitan
Menjelang Idul Adha, Masyarakat Diminta Tak Jual Hewan Kurban di Fasilitas Umum

Menjelang Idul Adha, Masyarakat Diminta Tak Jual Hewan Kurban di Fasilitas Umum

Megapolitan
Viral Video Tarif Parkir Liar Motor Rp 25.000 di JIS, Dishub DKI Kirim Anggota Tertibkan

Viral Video Tarif Parkir Liar Motor Rp 25.000 di JIS, Dishub DKI Kirim Anggota Tertibkan

Megapolitan
Soal Wacana Kaesang Duet dengan Budi Djiwandono pada Pilkada Jakarta, Pengamat: Apa Iya Cuma Jadi Cawagub?

Soal Wacana Kaesang Duet dengan Budi Djiwandono pada Pilkada Jakarta, Pengamat: Apa Iya Cuma Jadi Cawagub?

Megapolitan
Jika Kaesang dan Anies Maju pada Pilkada Jakarta, Pengamat: Pertarungan Ulang Pilpres 2024

Jika Kaesang dan Anies Maju pada Pilkada Jakarta, Pengamat: Pertarungan Ulang Pilpres 2024

Megapolitan
Deky Edarkan 2.010 Video Porno Anak via Telegram sejak 2022

Deky Edarkan 2.010 Video Porno Anak via Telegram sejak 2022

Megapolitan
Selain Kaesang, Anies Dinilai Berpeluang Terpilih jika Kembali Berlaga di Pilkada Jakarta

Selain Kaesang, Anies Dinilai Berpeluang Terpilih jika Kembali Berlaga di Pilkada Jakarta

Megapolitan
Sudah Ikhlas, Keluarga Bawa Pulang Jasad Pria yang Ditemukan di Apartemen Kemayoran

Sudah Ikhlas, Keluarga Bawa Pulang Jasad Pria yang Ditemukan di Apartemen Kemayoran

Megapolitan
Data Dinsos DKI: 25.185 Orang Tak Layak Terima Bansos

Data Dinsos DKI: 25.185 Orang Tak Layak Terima Bansos

Megapolitan
Pengamat: Berat Langkah Kaesang jika Benar Maju pada Pilkada DKI 2024

Pengamat: Berat Langkah Kaesang jika Benar Maju pada Pilkada DKI 2024

Megapolitan
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com